Umsida.ac.id – Direktorat Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (DAIK Umsida) melanjutkan program Pendidikan Karakter Mahasiswa Umsida (PKMU) tahun akademik 2025–2026 hingga sekitar Mei tahun depan.
Lihat juga: Upaya Memperkuat Pendidikan Karakter di Tengah Arus Globalisasi dan Gaya Hidup Modern
Program ini menjadi wadah pembinaan karakter Islami bagi mahasiswa baru sekaligus menjadi bagian dari rangkaian akademik wajib di lingkungan Umsida.
Ketua Direktorat AIK Umsida, Drs. Muadz, M.Ag, dalam menyambut peserta PKMU gelombang 4 pada Ahad, (7/12), menyampaikan bahwa kegiatan PKMU merupakan implementasi dari visi Umsida sebagai kampus berkemajuan yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan kemanusiaan.
“Pendidikan karakter berarti membina jiwa kita. Jiwa yang sehat akan membentuk tubuh yang kuat. Dengan pendidikan karakter, kita tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang secara moral dan spiritual,” tuturnya.
Gelombang keempat pelaksanaan PKMU ini diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas.
PKMU Tanamnkan Jiwa Disiplin
Sebelum pelaksanaan dimulai, mahasiswa terlebih dahulu melakukan pendaftaran secara daring melalui laman my.umsida.ac.id pada menu BQ & PKMU atau melalui laman bq.umsida.ac.id.
Proses pendaftaran ini menjadi tahapan awal bagi mahasiswa baru untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pembinaan karakter Islami.
Mahasiswa terlebih dahulu login ke sistem, memilih menu Daftar PKMU dan memilih gelombang kegiatan yang sesuai.
Setelah itu, peserta dapat bergabung ke grup koordinasi melalui tautan WhatsApp yang tersedia pada halaman pendaftaran.
“Melalui sistem yang terintegrasi ini, kami ingin memastikan bahwa setiap mahasiswa dapat mengikuti PKMU tanpa kendala teknis. Kegiatan ini penting, yaitu menjadi prasyarat untuk kegiatan akademik di semester berikutnya, termasuk KKN,” jelas Muadz.
Kegiatan dilaksanakan selama tiga pekan berturut-turut.
Pada gelombang empat, mahasiswa mengikuti PKMU pada 7, 14, dan 21 Desember 2025, dengan materi dan kegiatan yang berbeda-beda.
“Peserta wajib mengikuti 3 rangkaian PKMU tersebut karena itu merupakan suatu kesatuan dan rangkaian kegiatan,” tutur Drs Muadz.
Jadi pelaksanaan PKMU tak hanya menuntut mahasiswa untuk memiliki karakter Islami, tapi juga bisa berkomitmen dan disiplin melalui jadwal yang telah dipilih.
Pembinaan Karakter Mahasiswa Melalui Tiga Pekan Pembelajaran

Dalam sambutannya, Muadz menegaskan bahwa PKMU tidak hanya sebatas kegiatan seremonial, tetapi merupakan bagian dari pembinaan moral, spiritual, dan sosial mahasiswa Umsida.
Program ini dilaksanakan secara berjenjang selama tiga pekan dengan fokus pembelajaran yang berbeda di setiap tahapnya.
Pada pekan pertama, mahasiswa mengikuti pre-test kemampuan membaca Al-Qur’an dan pemahaman dasar ibadah.
Setiap sepuluh peserta didampingi oleh satu fasilitator yang bertugas membimbing selama proses pelaksanaan.
Di pekan kedua, mahasiswa mengikuti pembinaan lanjutan melalui kegiatan kajian, diskusi nilai-nilai kemuhammadiyahan, serta praktik peningkatan kemampuan ibadah dan baca Al Quran.
Sementara pekan ketiga yang menjadi tahap akhir, para mahasiswa bermalam dan mengikuti post-test sebagai evaluasi dari peningkatan kemampuan selama pembinaan.
Mahasiswa yang telah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan akan menerima dua sertifikat, yaitu Sertifikat PKMU dan Sertifikat Baca Al-Qur’an (BQ) sebagai bukti kompetensi spiritual dan karakter Islami.
“Bagi mahasiswa yang hasil tesnya belum memenuhi standar, akan ada tindak lanjut berupa kegiatan bimbingan baca Al-Qur’an. Tujuannya agar seluruh mahasiswa Umsida memiliki kemampuan ibadah dan akhlak yang baik,” ungkapnya.
Karakter Jadi Landasan Intelektual dan Spiritual

Lebih lanjut, Drs Muadz menekankan bahwa pendidikan karakter di Umsida menjadi landasan penting bagi mahasiswa untuk membangun keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan kesehatan spiritual.
Ia mencontohkan prinsip dalam Islam yang menempatkan keseimbangan jiwa dan raga sebagai dasar kehidupan yang harmonis.
“Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya. Jiwa dulu baru badan. Kalau jiwanya sehat, InsyaAllah badannya juga kuat,” ucapnya dalam semangat pembinaan.
Ia juga mendorong mahasiswa untuk aktif mengikuti kegiatan kemahasiswaan, organisasi, dan berbagai program pengembangan diri.
Menurutnya, kegiatan akademik tidak cukup hanya diukur dari indeks prestasi, tetapi juga kualitas diri yang tercermin dalam perilaku, integritas, dan kontribusi sosial.
Lihat juga: Moral Jadi Tantangan Utama pada Pendidikan Karakter Umsida 2025
“Setelah lulus nanti, dunia kerja tidak hanya melihat ijazah, tetapi juga karakter dan pengalaman. Karena itu, manfaatkan masa studi ini untuk membangun keilmuan dan kepribadian yang seimbang,” pesannya kepada seluruh peserta PKMU.
Penulis: Romadhona S.



















