Umsida.ac.id – Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Bagus Arif Rizki Refandi, resmi terpilih sebagai Presiden Nasional BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Indonesia (PresNas BEM PTMAI) Zona V Jawa Timur–Bali masa bakti 2025–2026 .
Ia ditetapkan untuk mengemban amanah tersebut di momen Silaturahmi Wilayah (Silatwil) BEM PTMAI yang digelar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Tuban, (20–21/12/2025).
Lihat juga: BEM dan DPM Umsida Sampaikan Aspirasi Sosial dalam Audiensi Bersama DPRD Sidoarjo
Silaturahmi Wilayah ini menjadi ruang konsolidasi gerakan mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) lintas kampus di wilayah Jawa Timur dan Bali.
Forum tersebut juga dimanfaatkan untuk melakukan evaluasi kepemimpinan serta menyusun arah gerak organisasi ke depan setelah satu periode sebelumnya mengalami kekosongan kepemimpinan.
Kegiatan Silatwil turut dihadiri sejumlah tokoh penting, seperti Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tuban, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Rektor STIE Muhammadiyah Tuban, dan Kepala Bakesbangpol Jatim.
Lahirkan Kepemimpinan Kolektif
Mahasiswa yang biasa disapa Bagus itu menjelaskan bahwa proses terpilihnya dirinya sebagai PresNas BEM PTMAI Zona V berawal dari konsolidasi kolektif antar-BEM PTMA.
Menurutnya, Silatwil ini menjadi momentum penting karena sebelumnya terjadi kekosongan kepemimpinan di tingkat zona.
“Dalam satu periode kemarin BEM PTMA Zona V mengalami kekosongan kepemimpinan. Maka kami bermusyawarah secara kolektif untuk mengadakan Silaturahmi Wilayah karena dirasa sudah satu tahun sejak Silatwil terakhir di Jember,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa dorongan untuk maju sebagai PresNas datang dari hasil kepercayaan bersama antara perwakilan kampus.
“Dari kawan-kawan daerah mengusung saya untuk diberi amanah memimpin Zona V ke depan. Salah satu pertimbangannya karena Umsida sudah menjadi kampus unggul dan BEM Umsida aktif di berbagai gerakan,” ujar mahasiswa Prodi Agroteknologi itu.
Secara organisatoris, terangnya, syarat menjadi Presiden Nasional BEM PTMAI mencakup status mahasiswa aktif, masih menjabat sebagai Presiden Mahasiswa di universitas asal, serta menyerahkan esai visi-misi kepemimpinan.
Arah Gerak BEM PTMAI Zona V Jawa Timur–Bali

Dalam masa baktinya, Bagus menyampaikan sejumlah fokus utama kepemimpinan BEM PTMAI Zona V.
“Saat ini ada sekitar 25 universitas PTMA di Zona V, dan beberapa di antaranya belum memiliki BEM. Tugas kami adalah membangun dan menghidupkan kembali BEM di setiap universitas tersebut,” jelasnya.
Selain itu, perbaikan internal Zona V menjadi prioritas mengingat satu periode sebelumnya sempat vakum.
Konsolidasi struktur organisasi, pembentukan kepengurusan, serta penyusunan arah gerak bersama akan segera dilakukan.
“Kami akan bermusyawarah untuk menyusun arah gerak dan program kerja yang relevan, yang bisa menjawab kebutuhan dan aspirasi mahasiswa serta masyarakat Jawa Timur dan Bali,” tambah Ketua Umum Tapak Suci periode 2024-2025 itu.
Ia menegaskan bahwa koordinasi lintas kampus menjadi kunci agar PTMA di Zona V dapat saling menguatkan, mengawal proses kaderisasi, serta bersama-sama berproses dalam gerakan mahasiswa.
BEM PTMAI Dorong Mahasiswa Berdaya Saing dan Profetik

Bagus mengungkapkan bahwa peran BEM PTMAI Zona V tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga ideologis dan intelektual.
“Harapan kami, kader persyarikatan bisa menjadi kader yang profetik, memiliki integritas, kapasitas, serta daya saing,” tegasnya.
Ke depan, aktivitas awal yang akan dibangun Bagus meliputi pembentukan struktur kepengurusan Zona V serta pelaksanaan rapat kerja wilayah untuk menetapkan program prioritas.
Selain itu, di masa kepemimpinannya, juga akan memfokuskan evaluasi program kerja di masing-masing universitas agar dampaknya benar-benar dirasakan masyarakat.
Lihat juga: Pasca Ikuti Sekolah Wawasan Kebangsaan BEM PTMA, Presma Umsida Ajak Lebih Kritis
“Kami ingin membangun pembekalan kader dan universitas agar program yang dijalankan tidak hanya seremonial, tetapi berdampak nyata bagi mahasiswa dan masyarakat,” pungkas Bagus.
Penulis: Romadhona S.



















