kepemimpinan

Prof Haedar: Dalam Referensi Islam, Kepemimpinan Dimulai dari Diri Sendiri

Umsida.ac.id – Saat menghadiri kajian Ramadhan 1445 H di umsida ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir MSi menyampaikan beberapa pesan tentang tema yang diambil pada kajian kali ini, yakni Menunaikan Amanah Kepemimpinan.

Berbicara kepemimpinan bangsa, Prof Haedar mengatakan bahwa sebenarnya tidak merupakan entitas isu maupun sistem yang lepas dari keseluruhan ekosistem kepemimpinan. Bahkan dalam referensi Islam, kepemimpinan itu dimulai dari personal atau diri setiap orang. Hal itu sudah menjadi sudah menjadi state of mind individu.

Baca juga: Rektor Umsida: Pemimpin Itu Dimusyawarahkan, Bukan Diwariskan

“Jika setiap warga bangsa kita punya karakter kepemimpinan yang sadar akan tanggung jawab, saya yakin akan terjadi transformasi besar-besaran di dalam format bangunan dan peran kepemimpinan di negeri tercinta ini,” ucapnya.

Level pemimpin 

kepemimpinan

Setelah menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam diri sendiri maka sikap itu terus tumbuh ke level berikutnya yakni kepemimpinan dalam keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil dari negara yang lebih terstruktur.

Di lingkup keluarga inilah terdapat pesan penting terutama bagi laki-laki. Dalam keluarga, tanggung jawab memimpin, untuk menafkahi dan mencari nafkah. Bukan menjadi representasi kepemimpinan di level atasnya. 

“Dinamika mengelola rumah tangga itu nggak gampang apalagi bagi pemimpin keluarga padahal kontrak, mitsaqan ghalidza. Tapi Dinamika dan tantangannya tidak mudah. Kan bahwa kesuksesan orang bisa memimpin itu juga tergantung selain pada level individual, tapi juga naik ke level keluarga dan masyarakat,” lanjut Prof Haedar.

Lalu tingkat kepemimpinan selanjutnya berada di lingkungan masyarakat. Kepemimpinan di ranah ini terbagi menjadi beberapa aspek seperti memimpin sebuah desa, dan seterusnya. 

Baca juga: Jadi Pemimpin Harus yang Bagaimana? Ini 7 Ciri Pemimpin dalam Islam dan Rujukan Ayatnya

“Secara teologis, kekhalifahan umat Islam di Indonesia memiliki konsep ukhuwah. Tapi realitas sosiologis ternyata ukhuwah itu mudah di dalam tulisan tetapi tidak mudah di dalam tindakan. Karena pada akhirnya, orang itu sering tidak bisa melepaskan kepentingan-kepentingan duniawi yang itu menjadi kepentingan primitif manusia,” tutur tokoh yang menyelesaikan masa S3 nya di UGM ini.

Selama kita kaum muslimin yang mayoritas ini tidak bisa menjadi Uswah Hasanah di dalam membangun jiwa pemimpin dan kehidupan keumatan yang bisa jadi teladan. Maka bangsa Indonesia masih perjalanannya juga gampang. Menurutnya, umat Islam Juga perlu berintrospeksi diri ada problematika apa sesungguhnya hingga mengalami kemandegan di dalam kekhalifahan/ pemimpin Islam di Indonesia.

Tugas kepemimpinan Islam lebih berat

kepemimpinan

“Dan tugas kepemimpinan dalam perspektif Islam pun jauh lebih berat. Mungkin kalau pemimpin sekuler itu urusannya kan urusan dunia saja. Kalau pemimpin dalam perspektif Islam yaitu dunia akhirat,” tegasnya.

Hadits nabi menurut Imam Al Mawardi dalam Kitab Al Ahkam Al Sulthaniyah mengatakan bahwa Bahwa kekhalifahan dalam Islam itu adalah proyeksi dari fungsi kerisalahan nabi.

Baca juga: Munculnya Pencerahan Islam yang Bisa Tuntaskan Budaya Korup

Apa saja risalah nabi itu? Prof Haedar menjelaskan bahwa risalah nabi itu seperti membangun peradaban umat manusia secara utuh. Untuk menunjukkan bahwa manusia berbeda dari yang lain, maka ketika semakin maju dia harus tetap punya peradabannya. Banyak bangsa yang peradabannya rusak, dimulai dari pemimpinnya sampai rakyat. Membangun keadaban dalam makna yang luas Al Akhlak Al Karimah itu tanggung jawab dan risalah Islam.

Yang kedua, nabi juga diutus oleh Allah SWT dengan simbol pembuka wahyu “Iqro Bismirabbikalladzi Kholaq”. Kata Iqro inilah yang menjadi kunci dan pembuka sebuah peradaban. Yang ketiga, Bahwa nabi diutus untuk menebar rahmat bagi semesta alam. 

Prof Haedar melanjutkan, “Jadi kepemimpinan dalam Islam dengan semangat nilai-nilai Islam itu setidaknya ada ada tiga proyeksi penting yang harus ditunaikan. Berarti kalau melihat seperti itu, jadi pemimpin di lingkungan umat Islam itu berat. Dan alhamdulillah di Muhammadiyah itu tradisinya bagus. Tidak saling mengejar jabatan,”.

Kemudian Ia menjelaskan tentang tradisi kepemimpinan di lingkungan Muhammadiyah . Di organisasi ini, ia menekankan agar tidak mengejar jabatan tapi ketika jabatan itu diamanahkan, ambil dan tunaikan dengan baik. Jadi tidak masuk pada jabariyah tapi juga tidak qadariyah, apalagi qadariyah yang serba bebas.

Penulis: Romadhona S.

Berita Terkini

pelatihan koding dan kecerdasan artifisial 3
Gelar Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial, FPIP dan FST Umsida Latih 144 Sekolah
July 15, 2025By
yudisium FST Umsida 2025 4
FST Umsida Kukuhkan 258 Mahasiswa Lulus Yudisium 2025
July 14, 2025By
factory visit Psikologi Umsida.png
Factory Visit ke Industri Legendaris, Mahasiswa Psikologi Umsida Kupas Sistem SDM dan Budaya Kerja
July 14, 2025By
film dokumenter Ikom Umsida
Comfis #8 Tampilkan Karya Film Dokumenter dan Pameran Foto Sinematik Mahasiswa Ikom Umsida
July 13, 2025By
Unimerz belajar di FK Umsida 2
FK Umsida Jadi Rujukan Unimerz dalam Rencana Pembukaan Fakultas Kedokteran
July 11, 2025By
dosen Umsida aktif di pembelajaran mendalam 1
Dosen Umsida Jadi Delegasi Fasilitator Pelatihan Pembelajaran Mendalam Kemendikdasmen
July 11, 2025By
civil day teknik sipil umsida 1
Saring Inovasi Mahasiswa Teknik Sipil Umsida di Cibvil Day 2025, Siap Dikembangkan ke Masyarakat
July 10, 2025By
roadshow FAI Umsida
Roadshow FAI Umsida ke Kediri, Perkuat Ukhuwah Dunia Pesantren dan Kampus
July 9, 2025By

Riset & Inovasi

riset dan inovasi DRPM Umsida
Umsida Kembangkan Riset dan Inovasi Melalui Seminar, Pameran, dan Diseminasi dengan 3 Kampus
July 16, 2025By
pengganti agregat kasar Teknik Sipil Umsida 2
Ragam Inovasi Pengganti Agregat Kasar dari Teknik Sipil Umsida, Siap Diterapkan ke Lapangan
July 13, 2025By
civil day 2025
Civil Day 2025, Ajang Mahasiswa Teknik SIpil Tunjukkan Inovasinya
July 9, 2025By
pentingnya keamanan pangan 1
Ajak Melek Literasi Keamanan Pangan, Warek 1 Umsida Andil di Pendampingan PSAT
June 30, 2025By
pemeriksaan gigi 1
Gelar Pemeriksaan Gigi Bumil, FKG Umsida Edukasi 22 Ibu untuk Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut
June 24, 2025By

Prestasi

Ikom Umsida juara Silat Apik
Tak Hanya Delegasi Mahasiswa, Ikom Umsida Juga Raih 2 Juara Ini di SILAT APIK PTMA 2025
July 4, 2025By
ikom Umsida potret masyarakat Cirebon
Potret Masyarakat Cirebon dalam Audio Visual, 4 Mahasiswa Ikom Borong Prestasi Silat Apik 2025
July 3, 2025By
ikom Umsida silat apik 3
Ikom Umsida Borong 11 Prestasi di Silat Apik UM Cirebon 2025
July 2, 2025By
Umsida Kampus Islami Terbaik III_11zon
Umsida Jadi Kampus Islami Terbaik III pada Muhammadiyah Higher Education Awards 2025
June 30, 2025By
mahasiswa Administrasi Publik Umsida
Mahasiswa Administrasi Publik Juara 1 Kumite +84 Kg Senior Putra Piala Guberur Jatim Cup
June 28, 2025By