Umsida.ac.id – Pusat Studi Rekayasa Engineering Sipil (PS RES) terpilih sebagai pusat studi terbaik dengan kategori penyelenggara program dengan kontinuitas anggaran eksternal 2025.
Lihat juga: Realisasikan 17 Tujuan SDGs, Pusat Studi SDGs Umsida Gandeng Bappeda Jatim
Penghargaan itu diberikan oleh Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (DRPM Umsida).
Direktur DRPM Umsida, Dr Sigit Hermawan SE MSi CIQaR CRP, mengatakan bahwa PS RES bisa menjaga kontinuitas kerjasama dengan PT Minarak Brantas Gas Inc yang melakukan kajian sosial di sekitar lumpur Lapindo.
PS RES, imbuhnya, telah mendapat hibah sebanyak 125 juta rupiah yang digunakan untuk kajian sosial selama batch 1 sampai 3, yaitu sejak 2024 hingga 2026.
“Oleh sebab itulah pusat studi ini kami beri penghargaan sebagai wujud studi terbaik umsida 2025,” ujarnya.
Kiprah Pusat Studi dalam Kajian Sosial Lapindo
Ketua PS RES, Dr Prantasi Harmi Tjahjanti SSi MT, menceritakan programnya di pusat studi ini hingga menerima penghargaan dari DRPM Umsida.
Tahun 2024, imbuh Dr Tasi, PS RES mendapat proyek dari PT Minarak Brantas Gas Inc. yang berhubungan dengan diseminasi kepada masyarakat, yaitu melakukan Social Mapping Lapangan Palas di wilayah kerja pertambangan migas Minarak Brantas Gas Inc. di Kecamatan Jabon dan Kecamatan Sidoarjo
“Inti proyek adalah mengetahui bagaimana kondisi masyarakat di sekitar pertambangan migas banyak dikelilingi oleh tambak-tambak hingga saat ini hanya memiliki jalan sekitar tambak yang sudah tidak standar,” tuturnya.
Artinya, tambah Dr Tasi, jalan hanya berupa tanah liat dan licin saat hujan, sehingga hanya bisa dilewati dengan jalan kaki saja.
Oleh kerana itulah kolaborasi ini dapat membuat pelebaran jalan, paling tidak kendaraan roda empat dapat masuk, dan pekerjaan tambak yang merupakan mata pencaharian mereka, juga mendapatkan akses transportasi lancar, sehingga berdampak pada penambahan ekonomi mereka.
“Karena kerjasama yang terus berlanjut tiga tahun berturut-turut, maka PS RES mendapat penghargaan ini,”
Menjalin kerjasama dengan PT Minarak Brantas Gas Inc, ia mengaku bahwa sistem pelaksanaan kerja sama berjalan dengan mudah.
Tahun pertama kerjasama dengan perusahaan ini, tim PS RES melakukan social mapping di wilayah pertama. Untuk pemetaan wilayah kedua, tim pusat studi ini melakukannya lebih rinci.
“Untuk batch terakhir yakni tahun 2026, kita akan melakukan seminar hasil. Jadi apa yang telah kita lakukan selama 2 tahun itu bisa dipublikasikan dengan baik,” ujar dosen Prodi teknik Mesin itu.
Rencana Pengembangan PS RES
Untuk rencana selanjutnya, Dr Tasi mengatakan bahwa PS RES akan menjalin kolaborasi dengan pihak eksternal lainnya.
Kerja sama tersebut, katanya, merupakan penerapan tugas institusi untuk melakukan penelitian atau membantu program-program perusahaan.
“Kita harus menjawab apa yang perusahaan minta, apa yang diamanahkan, kita tanggung jawab mengerjakannya,” tandasnya.
Selain itu, pusat stdi ini tidak hanya berkecimpung di internal Umsida saja, tapi juga aktif di berbagai kompetisi di luar.
Rencana terdekat dari PS RES Umsida adalah menggaet pihak-pihak swasta yang meminta andil dari pusat studi tersebut untuk mengeksekusi programnya.
“Kita terus menawarkan bahwa pusat studi kita mampu mengerjakan proyek yang diminta oleh klien,” kata Dr Tasi.
Dari penghargaan, stabilitas, dan rencana ke depan PS RES yang sudah dipetakan, Dr Tasi berharap agar prestasi ini bisa dicontoh juga oleh pusat studi lainnya.
Lihat juga: Temukan Potensi di Lumpur Sidoarjo, Peneliti Umsida Kolaborasi dengan PPLS
“Semoga program-program yang telah dibuat bisa direalisasikan dan dikenalkan ke masyarakat luas,” tutupnya.
Penulis: Romadhona S.