Puti Sukarno Sampaikan Pentingnya Pendidikan Unggul

Umsida.ac.id –  Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puti Guntur Soekarno SIP dalam seminar nasional yang digelar di Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Sabtu (20/8). Dalam seminar bertajuk Peningkatan Mutu Layanan Pendidikan dan Kesehatan di Indonesia, perempuan tersebut hadir sebagai Plenary Speaker.

Puti Guntur Soekarno mengatakan ada 3 hal yang menjadi fungsi pendidikan untuk pembangunan bangsa yakni pendidikan sebagai investasi kemajuan bangsa, pembangunan karakter manusia Indonesia yang sesuai jati diri bangsa, dan pendidikan berfungsi menciptakan sumber daya unggul untuk meningkatkan daya saing bangsa.”Kita punya sumber daya mineral, sumber daya alam, tetapi ketika itu tidak dikelola oleh sumber daya manusia yang unggul, maka sumber daya itu akan habis dan hilang,” tuturnya.

Anggota fraksi PDI Perjuangan itu menyebut, kaitannya dengan pendidikan dan bonus demografi, perkembangan digital secara tidak langsung menuntut generasi Indonesia memiliki inovasi dan kreativitas. Akan tetapi, lanjut Puti Guntur, SDM Indonesia yang bisa dikategorikan dalam creative class hanya sebesar 7,95% dan menempatkan Indonesia pada posisi 86, sedangkan idealnya 20%. “Ini hanya sekadar angka, karena saya yakin bahwa sebenarnya anak muda Indonesia itu sangat kreatif, sangat inovatif, hanya belum diberi kesempatan (mendapat pendidikan-red),” lanjutnya.

Fakta lain diungkap Puti guntur, bahwa pemerintah menggalakkan sekolah vokasi (untuk SMK), akan tetapi hal ini ini justru menyumbang angka pengangguran di Indonesia. Hal itu ia sampaikan berdasarkan data CNBC, sebaran pengangguran di Indonesia tercatat lulusan SD (3,13%), lulusan SMP (5,87%), lulusan Diploma I,II,III (6,61%), lulusan Universitas (6,97%), lulusan SMA (8,55%), dan lulusan SMK (11,45%).

Kata Anggota Komisi X DPR RI tersebut, faktornya adalah tidak adanya link advance. “Dari industri tidak ada link advance, tidak ada jalan road map yang pasti berapa si yang sebenarnya dibutuhkan oleh industri-industri Indonesia untuk lulusan SMK, yang mana dibutuhkan dimana lulusan SMK bisa memenuhi daripada kebutuhan industri,” jelasnya,

Lihat Juga :  Menginspirasi, Wisudawan Umsida Ini Lulus 3,5 Tahun dan Raih Predikat Terbaik dan Berprestasi

Ia kemudian menambahkan beberapa faktor pendidikan di Indonesia rendah. Di antaranya rendahnya kesejahteran SDM (Pendidik dan Dosen), belum meratanya kualitas dan partisipasi pendidikan khususnya pendidikan tinggi, inkonsistensi kurikulum, belum maksimalnya link and match antara pendidikan dengan dunia kerja, dan tidak maksimalnya pengelolaan anggaran pendidikan 20%.

Sehingga dari sini, Puti Guntur memaparkan fungsi dan peran Komisi X DPR RI dalam meningkatkan pendidikan menjalankan 3 fungsi. Pertama, fungsi legislatif. Melalui UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi. “Bersamaan dengan peraturan ini diberikan keotonomian kepada perguruan tinggi sehingga dapat berkembangnya kebebasan akademik serta keotonomian keilmuan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan nasional,” ungkapnya.

Kedua, fungsi anggaran dalam meningkatkan mutu pendidikan. “Karena ini Komisi X, maka anggaran pendidikan yang bersama dengan Kemendikbud kita bahas bersama, 20% dana pendidikan APBN yaitu Rp 542. Sebanyak 72 triliun dikelola Kemendikbud dan 55 triliun dikelola Kemenag,” paparnya.

Dan terkahir, fungsi pengawasan melalui pembentukan panja (panitia kerja) terkait evaluasi standard nasional pendidikan. Standard nasional pendidikan melingkupi 8 aspek; kompetensi lulusan, dosen dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana pembelajaran, pengelolaan pembelajaran, pembiayaan pembelajaran, penilaian pendidikan pembelajaran, proses pembelajaran, dan isi pembelajaran. “Ini semua kami awasi lewat fungsi panja-panja yang ada di Komisi X,” tandasnya.

(Shinta Amalia/Etik)

*Humas Umsida

Berita Terkini

pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By
Umsida dan PT Mellcoir Sport Indonesia
Magang di PT Mellcoir Sport Indonesia, Mahasiswa Umsida Ikut Expo UMKM di Jakarta
October 3, 2025By
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny: Sekitar 60 Korban Masih Tertimbun
October 2, 2025By
Umsida kampus ramah nonmuslim
Jadi Kampus Ramah Latar Belakang Agama, Ini Cerita Malvin dan Keluarga Tentang Umsida
September 3, 2025By
workshop open data Jawa Timur
Open Data Jadi Kunci Analisis Berbasis Bukti dalam Workshop Statistik Sektoral Seri 11
August 25, 2025By
Umsida dan Pemkab Sidoarjo
Pertemuan Umsida dan Pemkab Sidoarjo, Bahas Kolaborasi Strategis dalam Pengembangan Potensi Daerah
August 20, 2025By
Fikes Expertise
FIKES Xpertise, Program Fikes Umsida Edukasi Kesehatan Remaja
August 19, 2025By
BPH Umsida dan BPH Umri
BPH Umsida Sambut Kunjungan BPH Umri, Bahas 3 Topik Ini
August 19, 2025By

Riset & Inovasi

hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
inovasi alat pembakaran sampah tanpa asap 3
Alat Pembakaran Sampah Tanpa Asap, Inovasi Dosen Umsida Tekan Masalah Sampah
September 25, 2025By
sekolah rakyat
Berkesempatan Mengajar di Sekolah Rakyat, Ini Pendapat Dosen Umsida
September 17, 2025By
tong sampah ramah lingkungan
KKNT 23 Umsida Rancang Tong Sampah Ramah Lingkungan untuk Kurangi Polusi Asap
September 10, 2025By
inovasi bell kuis
Bell Kuis, Inovasi Tim PKM Umsida Tingkatkan Motivasi Belajar Siswa SD Muhammadiyah 5 Porong
August 14, 2025By

Prestasi

hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
Pomnas 2025
Pomnas 2025, 2 Skrikandi Umsida Bawa Pulang Juara
October 7, 2025By
reviewer monev hibah abdimas
3 Dosen Umsida Dipercaya Jadi Reviewer Monev Hibah Abdimas
October 6, 2025By
Pojok Statistik Umsida
Pojok Statistik Umsida Raih Peringkat 1 Nasional Kategori Binaan BPS Kabupaten
October 6, 2025By
apresiasi publikasi ilmiah 1
Penghargaan Publikasi Ilmiah Jadi Bukti Komitmen Umsida Majukan Riset Akademik
September 19, 2025By