Umsida.ac.id- Setelah melewati satu bulan yang suci yaitu Ramadhan umat muslim merayakan hari raya idul fitri. Civitas Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) merayakan hari kemenangan idul fitri 1444 hijriah dengan para dosen dan tenaga kependidikan. (27/04/2023) bertepatan dengan 7 syawal 1444 H keluarga Umsida berkumpul dan saling memaafkan dalam kegiatan halal bi halal.
Rektor Umsida Dr Hidayatulloh MSi menyampaikan “dengan kesucian dan kekuatan itu kita akan meraih kemenangan, tentu kemenangan yang kita raih di bulan suci ramadhan dan masuk ke idul fitri 1 syawal itu perlu kita lanjutkan untuk meraih kemenangan-kemenangan berikutnya baik secara pribadi maupun secara kelembagaan,” ungkapnya.
Hari kemenangan ini diharapkan pimpinan Umsida agar tidak hanya menjadi kemenangan pribadi yang berhasil mensucikan diri dalam bulan ramadhan. Namun juga perlu dilanjutkan hingga menjadi kemenangan bersama terutama bagi kemajuan kelembagaan.
“Kita di masing-masing unit kerja termasuk Program Studi (prodi) yang di bawah fakultas sudah mempunyai proyeksi untuk mengantarkan prodi untuk mencapai akreditasi unggul. Maka mari kita wujudkan 15 prodi yang akan mencapai akreditasi unggul di akhir tahun 2023, di tahun berikutnya akan kita raih untuk mencapai akreditasi unggul pada perguruan tinggi kita Umsida ini” jelasnya.
Meski bulan ramadhan telah berlalu Rektor Umsida berharap semangat kekompakan dan saling support seluruh keluarga Umsida tidak hanya berhenti di bulan ini saja namun juga di bulan-bulan selanjutnya. Dr Hidayatulloh juga optimis meski tujuan Umsida bukanlah pekerjaan yang ringan bukan berarti tidak bisa dicapai.
Setelah berpuasa selama satu bulan umat muslim memiliki budaya untuk saling bermaafan dan menurut ketua badan pembina harian Umsida Prof Ahmad Jainuri MA PhD “sejak tanggal 21 April hingga hari ini tak satupun orang merasa benar sendiri, semua merasa bersalah dan saling meminta maaf,” terangnya.
Makna dari budaya saling bermaafan dalam kegiatan halal bi halal ini merupakan kesadaran setiap insan atas perbuatan yang dilakukan selama satu tahun. Selama kurun waktu tersebut, manusia seringkali lupa dalam bersikap.
“Padahal kita telah di didik selama satu bulan sikap untuk bersabar diri, empati kepada yang lain. semakin tergambar dalam pelaksanaan ibadah puasa keseharian, selalu berkata benar dan amanah,” ucap Prof Jainuri.
“Nah nilai-nilai inilah yang seharusnya kita pakai sebagai dasar komunikasi dan interaksi dalam bekerja di Umsida,”tambahnya.
Penulis: Rani Syahda Hanifa
*Humas Umsida