Umsida.ac.id – “Ada empat kebahagiaan yang harus kita bangun ketika hidup di masyarakat,” ucap Dr Hidayatullah MSi, rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dalam acara pemberangkatan Kuliah Kerja Nyata- Pencerahan (KKN-P) Umsida semeseter ganjil tahun 2022. Acara ini dilaksanakan di lapangan kampus 1 Umsida secara offline dengan menerapkan protokol kesehatan.
Kebahagiaan pertama yang harus kita ciptakan ialah kebahagiaan diri kita sendiri atau physical happiness (kebahagiaan fisik). Kita harus bahagia dulu, jangan sampai orang melihat kita tidak rapi, tidak bersih dan tidak segar. Tampilan sebaik mungkin itu penting.
Selanjutnya, kebahagiaan pada aspek intelektual atau intellectual happiness (kebahagiaan intelektual). Dengan kebahagiaan intelektual ini yang akan membuat orang kagum pada kita. Banyak ide brilian yang dapat kita sumbangkan bahkan dapat memberikan kemajuan pada desa ini. Nantinya, desa akan mendapat inovasi baru guna memajukan kesejahteraan desa.
Yang ketiga dan tidak kalah penting adalah spiritual happiness, orang bahagia dengan kebahagiaan spiritual. “Kita tidak akan ada artinya jika tampil gagah, pintar, cantik tapi tidak memiliki akhlak. Maka dari itu, persoalan akhlak ini harus betul-betul ditunjukkan dan menjadi sebuah kebiasaan. Ada akhlaq pribadi, akhlak dengan teman, dan akhlak dengan masyarakat.
Terakhir, ketika kita sudah memiliki ketiga kebahagiaan tadi, kita akan memiliki social happiness (kebahagiaan sosial). Masyarakat akan bangga melihat kita karena kita dapat memberikan kebahagiaan pada mereka. Lewat kebahagiaan sosial, kita akan meninggalkan kesan untuk masyarakat tempat kita singgah. Tentunya, kesan yang bagus itu berasal dari apa yang kita lakukan, apa yang kita ucapkan di tengah-tengah kegiatan KKN.
Lebih lanjut, Hidayatullah berharap jika kegiatan KKN ini diniatkan untuk mencari ridho dari Allah SWT. “Kegiatan KKN ini diniati karena Allah SWT, diniati bersama-sama membangun masyarakat untuk kemajuan masyarakat sehingga desa mengalami sebuah perubahan yang cukup berarti demi kelangsungan kemajuan desa,” katanya. “Semua ini kita jadikan sebagai bagian dari pengabdian kita pada Allah SWT agar KKN ini tidak hanya berdimensi dunia, tidak hanya tugas akademik, tetapi kita punya simpanan pahala atas ketulusan kita membantu masyarakat,” pungkasnya.
ditulis : Angelina Firdaus
Edit : Anis Yusandita