Umsida.ac.id – “Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Maha kuasa atas segala sesuatu”.
Kutipan Surat Al-Baqoroh ayat 148 di atas mengawali sesi materi strategi berdaya tahan dan berdaya saing Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) yang disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Dr Hidayatulloh MSi pada Leadership Training (LT) Ke-6 yang diselenggarakan oleh Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Yogyakarta (18/1).
Kepada pimpinan PTMA se-Indonesia, Hidayatulloh menegaskan, Pimpinan AUM harus selalu berusaha meningkatkan dan mengembangkan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dengan sepenuh hati, sehingga mempunyai keunggulan dan berdaya saing tinggi. Ungkapan itu diambilnya dari Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) bab Pengelolaan AUM, No. 6.
Umsida melakukan lompatan besar beberapa tahun terakhir dengan melakukan banyak hal, khususnya dalam masa pandemi Covid-19. “Untuk memastikan Umsida tetap survive di masa pandemi, kami melakukan beberapa strategi,” ungkap ayah tiga anak itu.
“Umsida melakukan analisis lingkungan baik internal maupun eksternal, menyamakan visi sivitas akademika, penguatan sdm yang adaptif pada teknologi informasi, pembelajaran online dan offline,” paparnya. “Selain itu, Umsida juga melakukan rasionalisasi anggaran pendapatan dan belanja dan penetapan skala priotitas, membuat kebijakan beasiswa & pembayaran, mengembangkan unit bisnis dan saling tolong menolong atau ta’awun sesama PTMA,” jelasnya.
Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu menyampaikan, untuk berdaya tahan dan berberdaya saing, pimpinan PTMA harus memiliki strategi berdaya saing PTMA. Hal utama dan pertama yang harus dimiliki pimpinan PTMA adalah motivasi yang tinggi.
“Motivasi itu didasarkan pada lima hal. Pertama, visi yang jelas dan proyektif. Kedua, memastikan misi, tujuan, sasaran, dan strategi pencapaian sasaran. Motivasi berikutnya adalah core values yang mudah diingat, suasana akademik dan budaya mutu, serta pengembangan karir dan kesejahteraan dosen & tenaga kependidikan,” tandasnya.
Selain motivasi, Rektor Umsida dua periode itu melanjutkan, strategi berdaya saing PTMA adalah penguatan kepemimpinan. “Penguatan kepemimpinan dikembangkan dengan paradigma TORSIE dan komitmen pimpinan itu sendiri. TORSIE singkatan dari Trust, Openness, Responsibility, Synergy, Interdependence, dan Empowering,” jelasnya. “Sedangkan komitmen pimpinan mencakup penegakan kebijakan, kesesuaian kata dengan tindakan, investasi atau mengatur anggaran dan berpacu dengan waktu,” imbuhnya.
Enam hal lainnya, menurut beliau adalah penguatan SDM, optimalisasi catur dharma & kerjasama, penguatan tata kelola, inovasi teknologi, akreditasi & sertifikasi, meningkatkan pendapatan non UKT/SPP. Delapan hal itu mengantarkan Umsida menjadi PTMA unggul dan berdaya saing.
Ditulis oleh: Dian Rahma Santoso