Umsida.ac.id –Blue Economy (BE) menjadi konsep dalam penelitian Dr Hana Catur Wahyuni ST MT, dosen teknik industri Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Riset dilakukan mulai Maret hingga November 2022. Penelitian ini merupakan riset keilmuan skema kewirausahaan yang didanai oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Riset berjudul Strategi Pengembangan Berkelanjutan Produk Perikanan UMKM Berdasarkan Integrasi Konsep Blue Economy, Standarisasi Keamanan Pangan, dan Halal.
Hana menjelaskan terdapat beberapa aspek urgensi penelitiannya. Yaitu pertama, jika ditinjau dari sisi praktis supaya memberikan arah pengembangan pada UMKM sehingga keberlanjutannya tetap terjaga, mengingat potensi sumber daya perikanan sangat besar di Indonesia.
Dari sisi kebijakan, lanjut dia, untuk merespon keinginan konsumen agar tersedianya pangan yang aman, sehat, utuh, bermutu, dan halal.
”Urgensi selanjutnya dari sisi ekonomi, di mana industri pangan merupakan sektor industri yang sedang tumbuh pesat. Riset ini juga diharapkan dapat memberikan solusi atas permasalahan perikanan yang tercantum dalam Rencana Strategis Dirjen Perikanan Budidaya No 272/KEP-DJPB/2020,” ujar Hana dihubungi Jumat (2/9/2022).
Dalam dokumen tersebut diterangkan salah satu permasalahan perikanan adalah penerapan standarisasi dan sertifikasi yang belum sesuai antara kebutuhan budidaya dan kebutuhan pasar.
”Urgensi yang lain ialah, meningkatnya persaingan produk olahan ikan sangat berpotensi menimbulkan risiko tersebarnya penyakit yang membahayakan kesehatan manusia, sehingga diperlukan standarisasi keamanan pangan dan halal sebagai jaminan kesehatan bagi konsumen,” terangnya.
Hana menjelaskan, BE merupakan sebuah konsep pengembangan perekonomian berbasis perairan diolah dengan cara kerja ramah lingkungan.
”BE penting untuk diimplementasikan dalam menjaga keberlangsungan sumber daya air untuk kesehatan manusia, guna menunjang pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan mata pencaharian, namun tetap menjaga lingkungan,” ungkapnya.
Peluang implementasi BE dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya perairan untuk kegiatan ekonomi melalui pengiriman dengan mengoptimalkan fasilitas pelabuhan, pengolahan produk perikanan, pengembangan wisata air, dan budidaya perikanan.
Strategi Keamanan Pangan
Lewat penelitiannya ini, Wakil Rektor Bidang Akademik Umsida ini menawarkan strategi keamanan pangan, dan halal yang diintegrasikan dalam konsep BE.
Strategi tersebut didasarkan pada kelemahan, kekuatan, dan tantangan yang ada di UMKM. Pertama, memanfaatkan bantuan modal atau fasilitas untuk mengembangkan pemasaran ke area yang lebih luas melalui pemasaran digital.
Sekarang banyak pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun Perguruan Tinggi (PT) untuk pemasaran digital, hal ini bisa diikuti UMKM untuk memasarkan produknya secara digital.
Kedua, produk perikanan dilengkapi dengan perizinan keamanan pangan dan halal yang memanfaatkan program sertifikasi halal gratis yang dicanangkan oleh pemerintah melalui program sehati (Sertifikat Halal Gratis) 2022.
Ketiga, kombinasi dari kedua strategi pada SO ini menghasilkan produk perikanan yang tersertifikasi standar keamanan pangan dan halal, sehingga dapat menembus pasar yang lebih luas.
Dalam proses pengembangan usaha, menurut Hana, lingkungan harus diperhatikan. ”Lingkungan juga harus dijaga untuk keberlangsungan UMKM itu, salah efisiensi dapat dilakukan dengan produksi ramah lingkungan berbasis BE,” pesan Hana.
(Alfaro)
*Humas Umsida