Umsida.ac.id – Demi melindungi ketahanan sumber daya air, tim Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) Desa Belik, Trawas lakukan reboisasi hutan bambu, Minggu (2/2).
Menurut M Hanif Firmansyah, Koordinator Desa KKN-P Belik, negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan ekosistem bambu terbanyak di dunia. Dari hasil Listing Sensus Pertanian 2015 menunjukkan bahwa total populasi bambu di Jawa saja mencapai 29,14 juta rumpun atau sekitar 76,83% dari total populasi bambu Indonesia, sedangkan sisanya sekitar 8,79 juta rumpun atau 23,17% berada di luar jawa.
“Upaya reboisasi hutan bambu dilakukan guna melindungi stok sumber daya air. Selain sebagai tanaman penyimpan air, bambu merupakan tanaman yang dapat tumbuh dengan cepat dan mudah pemeliharaannya,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, lanjutnya, kegiatan ini juga akan dijadikan sebagai objek wisata edukasi. Maka dari itu, Tim KKN-P Desa Belik ikut serta dalam melakukan reboisasi untuk membantu warga melestarikan wilayah itu. “Reboisasi hutan bambu ini sebagai potensi sumber Ekowisata. Area yang sebelumnya adalah semak belukar akan berganti menjadi kawasan hijau dengan ditumbuhi rerimbunan bambu,” imbuhnya.
Terakhir, Morsidi, Kepala Desa Belik menyampaikan, “Semakin banyak bambu yang subur maka volume debit air dari sumber sangat banyak. Hutan bambu ini tak hanya sebagai penyimpan air dan penyelamat sumber mata air saja, melainkan dimanfaatkan juga untuk Ekowisata.”
Ditulis Oleh: M Hanif Firmansyah
Editor: Iis Wulandari