Umsida.ac.id – Kelompok KKN-P 17 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melaksanakan pengabdian di Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Dalam program pengabdian ini, tim KKN-P kelompok 17 mengadakan sosialisasi dan pelatihan kepada warga untuk mengolah produk unggulan desa berupa bola-bola pisang dengan beragam isian seperti coklat lumer, selai, gula aren, dan keju yang diberi nama “Sang Crott,” Selasa (23/03). Produk ini diberi nama Sang Crott oleh tim KKN-P kelompok 17 karena ketika digigit akan memberikan sensasi muncrat di dalam mulut konsumennya.
Tim KKN-P kelompok 17 melihat Desa Siwalanpanji memiliki potensi alam yang cukup beragam, salah satunya tanaman pisang liar yang telah terakui kepemilikannya oleh masyarakat dengan lokasi tempat tinggal terdekatnya. Maka diadakannya kegiatan tersebut bertujuan agar warga Desa Siwalanpanji dapat memanfaatkan hasil bumi yang telah terakui kepemilikannya tersebut menjadi olahan makanan kekinian.
Pada kegiatan itu, warga desa langsung praktik mengolah buah pisang jenis apapun yang telah matang menjadi makanan yang menarik dan pastinya sangat inovatif. Anggota tim KKN-P kelompok 17 menjelaskan dan mencontohkan proses pembuatan produk tersebut.
Bahan yang perlu disiapkan untuk membuat Sang Crott adalah pisang, isian seperti coklat, selai, keju, dan gula aren, serta pelengkap bahan seperti tepung roti, dan tepung terigu sebagai tambahan dalam pembuatan Sang Crott. Langkah pembuatan Sang Crott ini sangatlah mudah. Pisang dikukus setelah itu dihaluskan, lalu dibentuk bola-bola dan dimasukkan isian coklat, selai, keju, atau gula aren yang telah dipotong tipis sebelumnya. Selanjutnya dicelupkan ke dalam tepung terigu yang telah dibasahi dengan air dan berikutnya dilumurkan secara merata ke tepung roti. Setelah semua bola-bola pisang terlumuri tepung roti, barulah digoreng dengan minyak yang telah dipanaskan sebelumnya. Bila bola-bola pisang warnanya sudah menjadi kuning keemasan, lalu tiriskan. Terakhir, sajikan selagi hangat. Sang Crott siap dihidangkan.
Ahmad Choiron (49) selaku Kepala Desa Siwalanpanji mengungkapkan produk Sang Crott selain dapat dinikmati sebagai camilan, juga dapat dijual sehingga mampu memberi tambahan pundi-pundi penghasilan bagi warga Desa Siwalanpanji. “Olahan produk Sang Crott ini selain dapat dikonsumsi sendiri dan dinikmati sebagai camilan, juga bisa dijual. Sehingga mampu memberi tambahan pundi-pundi penghasilan bagi warga Desa Siwalanpanji yang tentu sedikitnya akan lebih membangkitkan roda perekonomian yang selama ini sempat memudar,” ungkapnya.
Tentunya hal itu sesuai dengan ekspektasi anggota tim KKN-P kelompok 17 yang mengharap pemanfaatan olahan pisang tersebut tidak hanya dikonsumsi sendiri namun juga dapat dimanfaatkan sebagai tambahan penghasilan warga Desa Siwalanpanji.
Penulis : Evan Agung Junio
Editor : Shinta Amalia Ferdaus