Umsida.ac.id – “Muhammadiyah merupakan pergerakan Islam, amal usaha yang berkembang, serta memberikan kontribusi besar atas lahirnya Republik Indonesia,” ujar Prof Dr H Syaiful Bahri SH MH pada Seminar Pra Mukhtamar ke 48 di Auditorium KH Ahmad Dahlan, GKB 2, Umsida, Selasa (03/03).
Dalam kesempatan tersebut, Pria yang akrab disapa Bahri mengungkapkan, “Negara itu ada yang lahir, kemudian berkembang, mati, lahir lagi, berkembang lagi,” ungkapnya
Selain itu, menurut Rektor UMJ ini, negara yang bisa bertahan di dunia ini adalah negara yang mempunyai kualitas ideologi sangat yang kuat. “Katakanlah seperti negara sosialis mengalami kemajuan, hambatan, kemajuan lagi, misalnya Cina. Demikian juga dengan negara kapitalis, bahkan diikuti negara-negara lainnya,” ucapnya.
Pancasila adalah simbol negara ataupun sebagai ideologi dengan wilayah yang sangat luas. “Muhammadiyah mau memakai makna pola-pola dari negara dalam ideologi ini, karena itu memaksa sekumpulan manusia dalam suatu teritorial,” tuturnya.
Bahri juga menegaskan, setiap organisasi itu kemuliaan, begitupun dengan Muhammadiyah. “Muhammadiyah memiliki posisi sangat mulia tidak bisa dibenturkan dengan sekte. Tetapi ideologi Muhammadiyah ini memiliki hasrat keinginan untuk memajukan bangsa Indonesia,” tegasnya.
Ini, dibuktikan Muhammadiyah berkontribusi di berbagai bidang seperti membangun pendidikan, kesehatan, melaksanakan dengan berlomba-lomba melakukan amar maruf nahi munkar.
“Negara itu harus seperti itu, Maka kami mempolasasikan negara dengan muhammadiyah, kita akan memposisikan Muhammadiyah dengan memantapkan pancasila,” ujar Bahri.
“Kita ini menjadi bagian Muhammadiyah harus bangga dengan Darul Ahdi wa Syahadah, dimana kita akan berlomba-lomba dengan pemeluk agama lain dalam membangun negeri ini,” pungkasnya.
Reporter : Asita Salsabilla M
Editor : Intan mutiara