obat herbal ilegal

Temuan Obat Herbal Ilegal: Alasan Banyak Peminat, Efek Samping, dan Tips Memilih Obat

Umsida.ac.idKasus temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang mengungkap peredaran obat herbal ilegal mengandung bahan kimia berbahaya menjadi perhatian publik. 

Fenomena ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap obat herbal semakin tinggi, tetapi tidak dibarengi dengan pemahaman yang tepat mengenai keamanan konsumsi dan regulasi kesehatan.

Lihat juga: Terkait Produk Skincare Ilegal, Dokter Umsida Sebut Masyarakat Masih Kurang Teredukasi

Obat Herbal Bukanlah Obat Utama

Menanggapi isu ini, dr Aldilatama Herisulistyo, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), menegaskan bahwa masyarakat perlu memahami perbedaan antara obat herbal terstandar dan obat herbal ilegal. 

Ia menekankan bahwa medis menyarankan konsumsi suatu jenis obat berdasarkan EBM (Evidence Based Medicine) atau pengobatan yang berdasarkan bukti ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara luas pada manusia dari jenis herbal sebagai terapi komplementer atau saling melengkapi, bukan alternatif apalagi pengganti obat utama.

“Sehingga konsumsi herbal yang aman dapat beriringan dengan obat utama pada tatalaksana pengobatan suatu penyakit,” terangnya.

Mengapa Peredaran Obat Herbal Ilegal Masih Marak?
obat herbal ilegal 3
Ilustrasi: Pexels

Peredaran obat herbal ilegal yang tidak memiliki izin BPOM disebutnya dipengaruhi oleh dua faktor utama.

Yang pertama yakni tingginya permintaan dan lemahnya literasi kesehatan. 

Di sisi lain, alur distribusi obat ilegal bergerak lebih cepat baik secara konvensional (jual beli luring di toko fisik secara diam-diam) maupun digital (toko daring).

Kecepatan tersebut, kata dr Aldi, membuat obat herbal ilegal tidak melalui uji keamanan BPOM selaku perwakilan pemerintah dalam menjamin keamanan suatu bahan makanan maupun obat yang beredar di Indonesia.

Selain itu, dr Aldi menilai bahwa strategi pemasaran produk herbal sering memainkan narasi emosional, seperti “alami lebih aman”, “tidak ada efek samping”, hingga “lebih sesuai dengan budaya ketimuran”. 

Padahal, justru produk yang tidak mencantumkan efek samping, komposisi jelas, dan interaksi obat adalah produk yang paling perlu diwaspadai.

Efek Samping dan Resiko Interaksi

Menurut dr Aldi, pada dasarnya obat herbal juga merupakan jenis obat yang tersusun dari unsur kimia, sama-sama memiliki efek samping apabila dikonsumsi sebagai terapi.

“Contohnya obat batuk herbal yang sudah terstandar. Itu juga memiliki efek alergi apabila dikonsumsi pada mereka yang memiliki bakat alergi terhadap bahan kandungan di dalam produk itu,” tuturnya.

Lihat Juga :  3 Tahun Perjalanan Umsida dalam Mewujudkan Prodi Kedokteran

Itu juga, imbuh dr Aldi, juga dapat terjadi pada obat batuk medis yang sudah lebih dahulu diteliti keamanan dan khasiatnya pada manusia secara luas.

Obat herbal juga memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang.

Pada jangka pendek, jelasnya, obat herbal dapat berinteraksi dengan obat medis sehingga menyebabkan kegagalan terapi.

“Misalnya obat medis warfarin yang berinteraksi dengan obat herbal ginkgo biloba yang dapat memperlama efek pengenceran darah hingga menjadi perdarahan yang mengancam nyawa,” ungkapnya.

Sedangkan pada jangka panjang, obat herbal dapat menyebabkan keracunan pada ginjal hingga menyebabkan gagal ginjal.

Obat herbal yang tidak terolah secara baik secara OHT (obat herbal terstandar), berpotensi memakai bahan yang diolah dengan sembarangan.

“Misal saja diambil dari area tanam yang mengandung logam berat. Hal ini berbahaya bagi tubuh manusia,” tutur dosen yang sedang menyelesaikan pendidikan di bidang Magister Biomedis FK Unair itu.

Ia mengutip studi oleh Zhaoliang Hu, dkk, pada 2024, membuktikan kembali adanya temuan logam berat merkuri pada obat-obatan herbal Tiongkok.

Butuh Kebijakan Tegas dan Edukasi Publik 

obat herbal ilegal 2

Menutup opinnya, ia menyampaikan dua rekomendasi.

Pertama, pemerintah perlu memperkuat sinergi antar instansi dalam pemberantasan obat herbal ilegal, terutama yang dijual melalui platform digital. 

Kedua, edukasi masyarakat harus diperluas, bukan hanya soal bahaya obat ilegal, tetapi juga cara mengenali produk herbal yang aman dan terdaftar.

“Kalau ada produk yang berani mengklaim ‘tanpa efek samping’, itu sudah tanda bahaya,” terang dosen departemen Farmakologi FK Umsida itu.

Ia juga mengajak masyarakat untuk membaca label, mengecek nomor izin BPOM, dan jangan ragu bertanya pada dokter, apoteker, dan para tenaga kesehatan terpercaya, bukan hanya dari iklan atau testimoni.

Lihat juga: Dosen Umsida Soroti Kasus Penjualan Bayi Ilegal Oleh Oknum Bidan

Berikut daftar obat herbal ilegal yang ditemukan BPOM RI:

  1. JD Jamu Diet
  2. Jamu Diet Dosting
  3. Obat Diet Dokter
  4. Beauty Slim
  5. Obat Diet Herbal
  6. Super Tonik Madu Kuat 
  7. Kopi Stamina Agam Perkasa 
  8. Jrenx Jos X 
  9. Kopi Rempah Cap Luwak Cobra 
  10. Chang Sanx
  11. Tokcer – PJ Sinar Jaya
  12. Sari Daun Kelor 
  13. Buah Merah Rimba 
  14. Garciana Tokcer 
  15. Pas-Ti Joss

Sumber: dr Aldilatama Herisulistyo

Penulis: Romadhona S.

Berita Terkini

magister ilmu komunikasi Umsida 1
Launching Magister Ilmu Komunikasi Umsida, Pendaftaran Sudah Dibuka!
October 28, 2025By
muhammadiyah
Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 2026 pada 18 Februari
October 23, 2025By
S2 Ilmu Komunikasi Umsida
S2 Ilmu Komunikasi Umsida Sudah Buka, Siap Cetak Pakar New Media
October 13, 2025By
prodi sains data
Umsida Resmi Buka S1 Sains Data, Siap Buka Peluang Data Analyst
October 11, 2025By
pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By
Umsida dan PT Mellcoir Sport Indonesia
Magang di PT Mellcoir Sport Indonesia, Mahasiswa Umsida Ikut Expo UMKM di Jakarta
October 3, 2025By
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny: Sekitar 60 Korban Masih Tertimbun
October 2, 2025By
Umsida kampus ramah nonmuslim
Jadi Kampus Ramah Latar Belakang Agama, Ini Cerita Malvin dan Keluarga Tentang Umsida
September 3, 2025By

Riset & Inovasi

riset dan abdimas umsida
Umsida Raih Penghargaan Atas Kinerja Riset dan Abdimas LLDIKTI Wilayah 7
November 4, 2025By
Program Action FPIP Umsida
Action, Abdimas Gagasan Mahasiswa FPIP Umsida yang Pedulikan Pendidikan Anak Desa
November 1, 2025By
dosen Umsida wujudkan ketahanan pangan, riset dan abdimas
Wujudkan Ketahanan Pangan, Dosen Umsida Dampingi SMKN 1 Jabon
November 1, 2025By
lang and tech
Lang and Tech, Inovasi PBI dan PTI Umsida Tunjang Materi secara Daring
October 19, 2025By
renalmu.com
Aplikasi Renalmu.com, Inovasi Dosen Umsida Dorong Transformasi Digital Pelayanan Hemodialisis di Rumah Sakit
October 17, 2025By

Prestasi

riset dan abdimas umsida
Umsida Raih Penghargaan Atas Kinerja Riset dan Abdimas LLDIKTI Wilayah 7
November 4, 2025By
inovasi laboran MIK Umsida
Inovasi Augmented Reality Laboran MIK Umsida Antarkan Prestasi Gemilang
October 28, 2025By
Umsida perguruan tinggi unggul
Umsida Masuk 10 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Tahun 2025 Versi SINTA Score 3 Years
October 27, 2025By
Tim fisioterapi Umsida
Tim S1 Fisioterapi Umsida Juara 2 Medical and Health Competition Vol 2 2025
October 21, 2025By
inovasi limbah cangkang kupang 3
Olah Limbah Cangkang Kupang, Mahasiswa TLM Umsida Raih Juara 2 PKP2 PTMA 2025
October 19, 2025By