Trisca Yuniar Alfianti, Mahasiswa Rantau Sukses di Tanah Rantau

Umsida.ac.id – Trisca Yuniar Alfianti, mahasiswa perantau asal Bima terpilih menjadi Wisudawan Terbaik dalam Rapat Terbuka Senat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Wisuda XXXVII Program Diploma, Sarjana dan Pascasarjana di Audiotorium KH Ahmad Dahlan, Sabtu (16/10) . Mahasiswa program studi (Prodi) Teknologi Hasil Pertanian ini berhasil menempuh pendidikan S1 dalam waktu 4 tahun dengan IPK cumlaude 3,92.

Perempuan kelahiran 25 Juni ini bercerita awal mula mengenal Umsida dari keberanian untuk merantau sudah dilakukan pada 7 tahun lalu sekaligus dorongan dari orangtua untuk melanjutkan kuliah di Jawa Timur, “Awalnya saya merantau ke Jogjakarta. Kemudian selesai SMA, orangtua saya meminta saya agar saya melanjutkan studi di sekitar Jawa Timur saja, karena di Jawa Tengah orangtua saya terlalu jauh untuk menemui saya. Jadi saya memutuskan untuk mencari perguruan tinggi yang ada di Jawa Timur untuk memudahkan orangtua menemui saya. Saya sudah mendaftar di PTN manapun tetapi tidak diterima. Lalu, keluarga saya yang ada di Sidoarjo menyarankan untuk memilih Umsida. Untuk jurusan memang sejak awal saya menyukai bidang teknologi pangan, Sehingga saya mencoba mengikuti saran tersebut.”

Ia melanjutkan ceritanya bahwa di Sidoarjo, pada semester pertama ia mengkos di dekat kampus 2 “Kos Bu Yayuk”, Selanjutnya semester 2 ia tinggal dengan keluarga dari suami kakaknya di Banjasari.

Walau menjadi mahasiswa rantau, ternyata memotivasi Yuni untuk bisa membuktikan bahwasannya orang yang merantau bisa sukses ditanah rantauan sekaligus ia teringat dengan nasehat dari orangtuanya, “Ketika kamu punya mimpi kamu kejar sebisa mungkin mimpi itu dan jangan pernah untuk menyerah. Kata-kata itu saya pegang dari saya SMA yang jauh dari kedua orang tua, itu membuat saya yakin saya pasti bisa sukses,” jelasnya.

Yuni membagikan beberapa tips sukses seperti dirinya, “Ketika menerima pembelajaran di kelas, tidak cukup hanya sampai disitu saja. Rajin membaca diperlukan, mencari buku-buku sebagai penunjang pembelajaran dikelas supaya pengetahuan kita bisa luas, dan ingat dengan membaca adalah jembatan ilmu,” sarannya.

Mahasiswa pernah menjadi Finalis Karya Tulis Ilmiah tahun 2018 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengatakan bahwa menjadi mahasiwa itu seru, “Mahasiswa tidak dituntut untuk hanya belajar, berprestasi, tetapi kita juga dituntut untuk meningkatkan skill kita,” ujarnya.

Pada semester satu, Yuni mendapatkan tawaran dari Dekan untuk mengajar menjadi tenaga pendidik di Taman Kanak-Kanak (TK) Aba 6, “Saya mengajarkan tahfidznya anak-anak. Kelas Tahfidz ini menggunakan metode dengan mengulang sebanyak tiga kali, kemudian ditirukan anak-anak sampai mereka bisa. Dalam 1 hari itu 3 ayat yang dimulai dari surat An-Naba,” jawabnya.

Tidak hanya menggeluti akademik dan bekerja, Yuni juga aktif dalam berorganisasi. Ia pernah mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian (Himalogista), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kewirausahaan, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

Banyaknya kegiatan yang diikuti, pada awalnya membuat mahasiswa yang latar belakangnya dari Pesantren di Yogyakarta ini sempat merasa keteteran. Apalagi tekadnya untuk berkuliah sambil bekerja dan organisasi. Karena ayahnya sudah pensiun, ia harus bekerja untuk membiayai kehidupan sehari-hari sekaligus meringankan beban orangtua dalam membiayai uang kuliah. Menyiasati hal tersebut, ia membiasakan diri untuk menuntaskan tugas di beberapa jam tersebut. Ia juga membuat jadwal kegiatan untuk pagi, sore, siang, dan malam.

Pada skripsinya, Perempuan penyuka biru ini menggunakan skripsi dengan judul “Pengaruh Berbagai Metode Pengolahan Terhadap Karakteristik Tepung Rumput Laut (Gracillaria Vercussa)”. Ia mengambil judul tersebut karena ingin mengetahui metode yang bagus untuk mendapatkan kualitas tepung rumput laut yang baik. Dalam pengerjaan skripsinya ia membuat target untuk waktu penyelesaian penelitiannya dalam 3 bulan beserta analisa datanya, “Saya membuat target setiap minggunya terhadap apa yang saya teliti. Yang mana dalam satu minggu ada hari-hari tertentu ketika saya harus lembur melakukan uji sampel. Kira-kira kurang lebih sampai pukul 9 malam, dan saya bisa menyelesaikannya dengan waktu lebih cepat tanpa menunda-nunda,” ucapnya.

Dengan segala usaha yang telah dilakukan, Yuni merasa bersyukur bisa mendapatkan kesempatan berkuliah di Umsida dan lulus di waktu yang tepat yaitu 8 semester.
“Saya bersyukur bisa menjadi alumni umsida. Umsida memfasilitasi mahasiswanya dengan baik. Semoga saya bisa menjadi alumni yang membanggakan almamater saya. Dan saya bisa sukses di dunia pekerjaan,” tuturnya.

Di akhir kesempatan, ia berpesan kepada mahasiswa Umsida agar tetap semangat untuk menjalanni perkuliahan, “Tetaplah berproses dengan sebaik mungkin, berkarya, terus tumbuh. Karena untuk menjadi orang sukses dibutuhkan perjuangan yang tidak mudah. Paling penting, jangan pernah lupa meminta ridho kepada Allah dan orangtua di setiap keadaan apapun yang kita lalui,” pungkasnya.

Ditulis : Asita Salsabilla Maharani

Berita Terkini

Belajar dari Umsida, Umpri Gali Inspirasi Pendirian FKG dan Tata Kelola Kampus
Belajar dari Umsida, Umpri Gali Inspirasi Pendirian FKG dan Tata Kelola Kampus
December 13, 2024By
Membanggakan 7 Dosen FAI Umsida Lolos Tim Pengusul Penelitian Risetmu Batch VIII
Membanggakan 7 Dosen FAI Umsida Lolos Tim Pengusul Penelitian RisetMu Batch VIII
December 12, 2024By
kerja sama Fikes Umsida dan Stikes Santa Elisabeth Keuskuoan Maumere
Sambut Hangat Fikes Umsida Terima Kerja Sama STIKes Santa Elisabeth Maumere, Kembangkan Ilmu Kesehatan
December 12, 2024By
FPIP Umsida Selenggarakan Lomba Tari Tradisional Bersama Mahasiswa Internasional
FPIP Umsida Buat Jembatan Budaya, Selenggarakan Lomba Tari Tradisional
December 6, 2024By
Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah, Ini 4 Alasan Angkat Tema Kemakmuran
December 4, 2024By
Hari Disabilitas Internasional, FAI Umsida Cetak Generasi Berjiwa Sosial Tinggi
Hari Disabilitas Internasional, FAI Umsida Cetak Generasi Berjiwa Sosial Tinggi
December 3, 2024By
karakter islami mahasiswa 1_11zon
Pentingnya Pendidikan Karakter Islami Bagi Mahasiswa
December 3, 2024By
kenaikan gaji guru
Prabowo Naikkan Gaji Guru Hingga Rp81,6 Triliun, Dosen Umsida Beri Tanggapan
December 2, 2024By

Riset & Inovasi

Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
September 16, 2024By
ekonomi sirkular
Dosen Umsida Beri Pelatihan Penerapan Manajemen Usaha Berbasis Ekonomi Sirkular pada Proses Produksi Pangan Halal
September 14, 2024By
Pembelajaran Melalui E-Modul (4)
Umsida Dorong Inovasi Pembelajaran Melalui E-Modul Literasi Berbasis Etnopedagogi
September 11, 2024By
Mesin Perajang dan Pengaduk Sambal
Inovasi Mesin Perajang dan Pengaduk Sambal Otomatis 3 Dosen Umsida
September 8, 2024By
legalitas BUMDesa
Tim Abdimas Umsida Akan Urus 5 Legalitas BUMDesa di 2 Kabupaten Usai Bantu 2 Desa Ini
August 29, 2024By

Prestasi

riset dan abdimas Umsida meningkat 1
Riset dan Abdimas Umsida Meningkat, 65 Proposal Penelitian Lolos Program Risetmu 2024
December 11, 2024By
MFQ FAI Umsida Sabet Juara Nasional Lagi
Semangat Tanpa Batas, Tim MFQ FAI Umsida Sabet Juara Nasional Lagi
December 8, 2024By
Mahasiswa PBA Umsida Raih Juara Video Kreatif Bahasa Arab di DLA Fair 2024
Mahasiswa PBA Umsida Raih Juara Video Kreatif Bahasa Arab di DLA Fair 2024
December 1, 2024By
Dua Srikandi FAI Umsida Ini Berhasil Raih Juara di Kejurda Tapak Suci Jember
November 25, 2024By
flash card kodifikasi
Laboran MIK Umsida Buat 107 Flash Card untuk Permudah Mahasiswa Pelajari Kodifikasi
November 19, 2024By