Umsida.ac.id – Tim Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKN-T) 14 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melakukan kegiatan mengolah kotoran hewan menjadi pupuk kandang yang memiliki nilai jual, di desa Sepande, Candi Sidoarjo, Minggu (12/09). Kotoran hewan ternak tersebut berasal dari peternak hewan sapi dan kambing warga. Semenjak pandemic Covid-19 peternak banyak yang mengeluh akan pendapatan perekonomian yang menurun, hanya berfokus pada jual beli hewan ternak.
Sumber ekonomi yang berasal hanya dari penjualan hewan ternak saja kurang cukup, sehingga tim KKN-T desa Sepande melihat potensi bisnis yaitu mengubah limbah kotoran kambing yang diolah menjadi pupuk kandang serta memiliki nilai jual yang dapat menjadi solusi di era pandemic. “Kami melihat banyak peternak yang hanya fokus menjalankan jual beli hewan ternak saja tanpa memperdulikan kotoran dari hewan ternak tersebut padahal jika diolah itu akan bisa menambah pendapatan,” ujar Handoko selaku ketua tim KKN-T 14 Umsida.
Pasalnya Tim KKN-T Umsida mengolah kotoran kambing dengan benar dan menguji cobakan terhadap tanaman cabai. Tujuannya adalah mendapatkan hasil pupuk kandang yang layak dan siap dikemas lalu dipasarkan, sehingga nanti dapat membantu meningkatkan pendapatan peternak. Proses pengolahannya cukup sederhana dengan bahan mudah didapat, diantaranya adalah 1 botol EM4, arang yang dihaluskan, kapur pertanian, dan sari tebu. Semua bahan dicampur bersama kotoran hewan kambing, kemudian diaduk secara merata lalu didiamkan untuk beberapa saat. Selanjutnya diaduk lagi hingga teksturnya tidak padat atau basah.
Pembuatan pupuk kandang berada dilokasi lapang yang sedikit jauh dari pemukiman agar baunya tidak mengganggu warga. Setelah pupuk kandang sudah, Tim KKN-T 14 Umsida lakukan uji kelayakan terhadap tanaman cabai dan benih cabai dilakukan selama 2 minggu. menurut Handoko, hasil Tanaman cabai tumbuh dengan subur dan biji cabai sudah terlihat tumbuh setinggi 2 cm.
Dengan adanya pengolahan limbah kotoran hewan menjadi pupuk kandang ini sangat bermanfaat. Selain itu menjadi sebuah ide yang bagus untuk meningkatkan perekonomian peternak. Salah satu peternak yang bernama Heri, menyampaikan bahwa warga senang dan antusias menyaksikan pengolahan limbah kotoran hewan menjadi pupuk kandang. “Kegiatan ini bermanfaat bagi kita. Karena dari warga yang tidak tahu cara pengolahan menjadi mengerti, serta bisa menambah penghasilan,” pungkasnya dengan tersenyum.
Penulis : Fajar F
Editor : Anis Yusandita