Umsida.ac.id – Sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas kinerja biro teknologi informasi, Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) melalui Biro Pengembangan Sistem Informasi (BPSI) melakukan kunjungan kerja ke Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Lihat juga: Baru Membuka Admisi, Unida Gontor Belajar ke Admisi Umsida
Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, (30/7/2025), bertempat di lingkungan Ruang Rapat Kampus 1 Umsida.
Kunjungan ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan serta strategi pengelolaan sistem informasi guna memperkuat kolaborasi dan meningkatkan efisiensi layanan berbasis teknologi informasi di lingkungan perguruan tinggi Muhammadiyah.
Kunjungan ini dihadiri oleh dua orang perwakilan BPSI UMG dan satu orang dari Biro Administrasi Akademik (BAA).
Mereka disambut hangat oleh Umsida yang diwakili oleh pihak Direktorat Sistem Teknologi dan Informasi (DSTI) dan Direktorat Akademik (DA) Umsida.
Mengenal Sistem Informasi di Umsida
Biro Pengembangan Sistem Informasi UMG, Deni Sutaji SKom MKom mengatakan bahwa kunjungannya ini bertujuan untuk belajar lebih dalam tentang sistem teknologi dan informasi di Umsida yang bisa diterapkan oleh BPSI UMG.
Dengan diskusi ini, ia berharap tim BPSI UMG bisa lebih berkembang, terlebih saat ini di biro tersebut masih diperlukan pengembangan Sumber Daya Manusianya.
“Selain itu, kami juga ingin mengembangkan sistem Outcome-Based Education (OBE) yang harus diimplementasikan di tahun ajaran mendatang,” ujarnya.
Oleh karena itu, imbuhnya, UMG ingin menimba ilmu lebih tentang implementasi sistem OBE di Umsida.
Direktur DSTI Umsida, Dr M. Alfan Rosid SKom MKom menyambut hangat maksud dan tujuan kunjungan BPSI UMG.
Sebagai pembuka, ia menjelaskan bahwa kunjungan ke Umsida ini bukan berarti Umsida menggurui atau sejenisnya.
“Kami juga perlu belajar dari UMG. JAdi jika nanti ada informasi yang bisa diimplementasikan dengan baik, maka kami juga turut belajar,” terangnya.
Membuka presentasinya, Dr Alfan menjelaskan tentang profil DSTI, mulai dari awal pembentukan, program-program yang dimiliki, hingga tanggungjawab direktorat.
“DSTI Umsida dibentuk pada 2001 berbentuk Unit Pelayanan Terpadu. Tahun 2010, kami berkembang menjadi biro. Dan tahun 2018 menjadi direktorat,” ujar Dr Alfan.
Direktorat ini, imbuhnya, bertanggung jawab terkait pengembangan. DSTI Umsida bertugas untuk merancang dan membangun sistem informasi baru untuk kebutuhan Umsida, Lalu mengimplementasikan dari pengembangan sistem informasi tersebut.
“Selain sistem informasi, kami juga mengembangkan teknologi informasi, mengawasi, memelihara sistem dan infrastruktur teknologi informasi yang ada, serta memastikan sistem teknologi informasi ini beroperasi dengan baik dan aman,” terangnya.
Penerapan OBE di Umsida
Selanjutnya, Direktur DA Umsida, Cholifah SST MKes, menjelaskan tentang implementasi sistem OBE di Umsida mengingat kunjungan ini tertuju untuk belajar di dua direktorat.
Ia mengatakan bahwa penugasan di DA Umsida terbagi menjadi tiga, yaitu pelaporan, kurikulum, dan pengajaran.
“Untuk kurikulum OBE kita memang menyusunnya setahun masih ada perubahan. Jadi sistem kita berjalan bersamaan dengan waktu penyusunan dokumen seperti CPMK hingga RPS. Kalau dokumen tersebut sudah final, baru kita inputkan di sistem” ujarnya.
Lebih lanjut, Cholifah menjelaskan tentang sistem perkuliahan yang ada di kampus pencerah ini.
Lihat juga: ICC Jakarta Kunjungi Umsida, Beri 5 Usulan Kerja Sama dengan 3 Universitas di Republik Islam Iran
Kunjungan ini tidak hanya mempererat hubungan antar perguruan tinggi Muhammadiyah, tetapi juga membuka peluang bagi kedua institusi untuk saling belajar dan mengembangkan sistem teknologi informasi yang semakin vital dalam dunia pendidikan.
Penulis: Romadhona S.