Umsida.ac.id- Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pasuruan untuk menyelenggarakan Workshop Master of Ceremony (MC)Formal dan Non Formal (06/03/2023). Kegiatan ini ditujukan untuk para guru PAUD, TK ABA, SD, SMP, SMA dan SMK Muhammadiyah se-Kabupaten Pasuruan.
Workshop yang merupakan salah satu rangkaian Semarak Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah ini berlangsung sekitar 4 jam di aula serbaguna lantai 2 Gedung Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Pasuruan.
Muhammad Aufin, Ketua PDM Kabupaten Pasuruan dalam pembukaannya menyampaikan bahwa sudah dua kali Umsida bekerjasama dengan pihaknya untuk menyelenggarakan giat ini.
“Tahun lalu telah terlaksana dengan baik di Inna Hotel Tretes. Kali ini dalam rangkaian semarak Musyda 2023, siapa tahu dari Kabupaten Pasuruan ada yang bisa meniru suksesnya Mrs. Dian (narasumber) sebagai master of ceremony,” ucap Aufin.
Ia berharap seluruh peserta yang hadir dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari pembicara. Narasumber pelatihan ini adalah para profesional MC, Dian Rahma Santoso Mpd dan Windri Syaifuddin M Med Kom.
Umsida Cetak Guru Muhammadiyah jadi MC Handal
Kegiatan ini juga merupakan salah satu pengabdian masyarakat (abdimas) dosen Umsida Dian Rahma Santoso Mpd atau yang akrab disapa Dian Rahma. Diketahui bahwa Umsida mewajibkan para dosennya untuk melaksanakan abdimas setiap tahunnya.
Setelah sukses di pelatihan MC dan protokoler sebelumnya, Dian kali ini mengajak Windri Syaifudin Dosen Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur yang juga pembawa acara profesional. Ia menjelaskan bahwa agenda kali ini fokus memperbanyak praktik dari masing-masing peserta.
“Ibu-bapak hari ini kita tidak perlu teori yang terlalu panjang, kita perbanyak praktik langsung,” papar Dian di hadapan 40 peserta yang hadir pada pagi itu.
Aula serbaguna PDM Kabupaten Pasuruan terasa interaktif lantaran para peserta aktif bertanya dan menanggapi materi yang ia sampaikan.
Menurut Dian, ketika menjadi pembawa acara, penting untuk melakukan penggalian informasi terlebih dahulu mengenai organisasi/lembaga penyelenggara acara. Hal itu bisa mengikat emosi pembawa acara dengan para hadirin.
Selain itu, persiapan secara mental juga menjadi hal yang tak kalah penting. Karena kepercayaan diri sangat mempengaruhi aksi di lapangan. Ia menuturkan, persiapan yang matang akan gugur jika tingkat kepercayaan diri turun saat hari H.
Satu-per satu peserta terlihat terus berusaha menyusun naskah dan mencoba mempraktikkan di hadapan peserta yang lain. Kemudian mendapat masukan dan pengarahan secara langsung dari kedua narasumber.
Salah satu peserta, Marchela mengungkapkan keseruan mengikuti kegiatan ini. Ia mengatakan bahwa ia akan terus belajar dan bukan tidak mungkin suatu hari nanti bisa menjadi MC yang baik di hadapan ribuan orang.
Penulis: Ahmad Fuad (PDM Pasuruan)
Editor: Rani Syahda Hanifa