Umsida.ac.id – Tim dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berikan pendampingan pemanfaatan sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis kepada ibu-ibu PKK di Desa Kajartengguli, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jumat (1/4). Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana mitra mampu mendaur ulang sampah yang ada.
Inggit Marodiyah, ketua tim menyampaikan, kegiatan ini dibarengi dengan pelatihan daur ulang sampah plastik. “Setelah ada penyuluhan, warga akan diberikan pelatihan untuk mendaur ulang sampah plastik, sehingga mereka bisa mempraktikkannya secara langsung,” tuturnya.
Dalam kegiatan pendampingan itu, tim dosen Umsida ajarkan bagaimana mengolah sampah sebagai produk yang tak terpakai menjadi produk yang memiliki daya jual seperti tas dan kotak tisu. Selama kegiatan pendampingan, tim AbdimasUmsida menemukan bahwa dari 4 kelompok yang telah dibagi, terdapat beberapa mitra yang sudah lihai dan mandiri dalam mendaur ulang sampah. Sementara yang lainnya masih mengalami kesulitan. “Ada dua kelompok yang sudah berhasil mendaur ulang sampah plastik, yang dua masih dapat separuh,” ucapnya.
Selain penyuluhan dan pelatihan, tim dosen Umsida juga mengadakan perlombaan. Tiga peserta yang berhasil membuat karya terbaik akan diberikan hadiah secara langsung oleh Umsida. Hal ini dilakukan untuk mendorong motivasi dan memberikan apresiasi kepada para mitra agar terus berproses dan berkreasi dalam mendaur ulang sampah.
Menurut Inggit Marodiyah, permasalahan seputar sampah terutama di Indonesia, tak terkecuali di Desa Kajartengguli sendiri masih belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Oleh sebab itu, lanjut Inggit, sangat penting aksi-aksi seperti ini dimulai dari rumah. “Semoga yang mendapat juara bisa mengembangknan inovasi pemanfaatan sampah lebih luas lagi, dan saya siap membantu melakukan penjualan,” terangnya.
Dengan demikian, kegiatan seperti ini diharapkan mampu memotivasi dan menginspirasi banyak pihak untuk berinovasi dalam mengolah kembali sampah-sampah di lingkungan sekitar. “Selain itu, adanya kegiatan ini juga dapat memberdayakan para perempuan, khususnya ibu rumah tangga agar tetap produktif walaupun dari rumah,” tandasnya. (Shinta Amalia/Etik)
*Humas Umsida