Umsida.ac.id – Besok, atau tepatnya pada tanggal 7 Mei 2024, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) bersama dengan 171 universitas di bawah naungan Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (FR PTMA) se-Indonesia menggelar aksi bela Palestina secara serentak yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB.
Lihat juga: PP Muhammadiyah Soroti Konflik Israel – Palestina yang Kembali Memanas, Keluarkan 7 Poin Pernyataan
Mengutip dari minanews.net, aksi ini telah disampaikan oleh ketua Forum Rektor PTMA, Prof Dr Gunawan Budyanto yang mengatakan bahwa aksi ini bisa dilakukan di lingkungan civitas yang strategis. Besok aksi ini dimulai sejak pukul 10.00 WIB untuk civitas yang berada di wilayah Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), pukul 11.00 di wilayah WITA, dan pukul 12.00 untuk civitas yang berada di bagian timur (WIT).
“Aksi ini akan diikuti oleh seluruh mahasiswa dan civitas akademika sebagai bentuk solidaritas dan dukungan bangsa Indonesia kepada rakyat Palestina yang masih dijajah oleh zionis Israel,” ujarnya.
Gerakan aksi yang bernama Aksi Kemanusian “Save Palestina” ini dibuka untuk umum sehingga semua orang bisa berpartisipasi dalam aksi ini.
Seruan aksi Umsida Bela Palestina
Sejalan dengan seruan aksi tersebut, Umsida juga mengerahkan seluruh civitas untuk turut bergabung dengan aksi ini, mulai dari rektor dan jajarannya, kepala unit, staf, BEM-U, DPM-U, BEM-FA, HIMA, UKM, dan ORTOM yang ada di lingkungan Umsida.
Besok, seluruh warga Umsida yang berada di kampus 2 dan 3, akan melakukan long march atau konvoi kendaraan dengan dikawal oleh kepolisian polres Sidoarjo. Diperkirakan akan ada sekitar lebih dari 2.000 civitas yang akan tergabung dalam aksi ini.
Lihat juga: Mahasiswa Umsida Asal Gaza Ceritakan Kondisi Negaranya Melalui Lazismu Jatim
Oleh karena itu, mahasiswa Umsida melakukan perkuliahan dilaksanakan sampai pukul 09.00 dan dilanjut pukul 13.00. Nantinya, materi yang belum tersampaikan dapat digantikan dalam bentuk penugasan.
Rektor Umsida, Dr Hidayatulloh MSi yang juga representasi dari Forum Rektor mengatakan, “Kami mempersiapkan acara besok sekitar pukul 09.00 yang melibatkan seluruh civitas di Umsida, mulai dari pimpinan, dosen, tendik, hingga mahasiswa,”.
Rencananya, sambung Dr Hidayatulloh, civitas Umsida yang berada di kampus 2 dan 3 diarahkan untuk menuju ke kampus satu dengan pengawalan kepolisian untuk menjaga ketertiban dan keamanan.
Adapun beberapa rangkaian kegiatan dalam aksi kemanusiaan bela Palestina, seperti pembacaan sikap pernyataan resmi dari FR PTMA. Lalu ada juga orasi yang melibatkan pihak di tingkat universitas, fakultas, dosen, dan mahasiswa. Selain itu, ada pula penampilan dari UKM teater Gedhek yang membacakan puisi teatrikal.
“Kita berharap civitas akademika bisa mengikuti aksi Bela Palestina ini sebagai wujud empati terhadap rakyat Palestina,” tuturnya.
Dalam mengikuti aksi ini, mahasiswa menggunakan jas almamater. Sedangkan dosen dan tendik memakai baju putih. Peserta aksi dihimbau untuk memakai atribut Palestina, baik itu berupa bendera, banner, atau stiker yang sudah disediakan panitia untuk menguatkan aksi.
Wakil ketua PWM Jatim itu mengatakan, “Aksi bela Palestina ini tidak terlalu lama, namun memiliki makna yang mendalam. Kemungkinan sekitar pukul 11.30 WIB aksi bela Palestina di Umsida sudah selesai dan kita akan bersama-sama mendirikan sholat di masjid,”.
Karena ini merupakan kegiatan aksi bela Palestina, maka targetnya adalah seruan aksi ini bisa dilihat dunia internasional, media internasional, Amerika, hingga PBB.
Lihat juga: Konflik Berkepanjangan, Bisakah Islam Jadi Media Perdamaian Israel-Palestina?
“Umsida mempersilahkan pihak media untuk mempublikasikan kegiatan ini. Nantinya, semua publikasi dari kegiatan ini baik berupa foto, video, pemberitaan, atau jenis publikasi lainnya akan dikirimkan ke FR PTMA Indonesia. Kemudian kegiatan ini akan dikomunikasikan dengan media international,” tutup Dr Hidayatulloh.
Dilansir dari laman Antara News, konflik Israel dan Palestina yang kembali memanas sejak tanggal 7 Oktober tahun lalu ini setidaknya telah menewaskan 33.000 jiwa dan sekitar 75.000 orang luka-luka. Pengeboman dan bentuk penyerangan lain yang dilancarkan Israel membuat 14.000 anak tewas dan sekitar 17.000 anak-anak di sana menjadi yatim piatu.
Penulis: Romadhona S.