Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah sidoarjo melaksanakan vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Siti Fatimah, Tulangan, Selasa (16/3).
Dalam sambutannya pada pembukaan vaksinasi, Rektor Umsida Dr Hidayatulloh menyampaikan terima kasih kepada RS Siti fatimah yang telah menyediakan vaksin bagi para tenaga pendidik di lingkungan Umsida. “Terimakasih atas kerjasama yang terjalin antar umsida dan Rumah sakit Siti Fatimah sebagai penyedia vaksin. Dimana dukungan yang diberikan dalam bentuk fasilitas dalam pelaksanaan kegiatan ini, semoga tetap sehat dan terus berkarya,” ucapnya.
Umsida melakukan Vaksin kepada 200 tenaga kependidikan. Pelaksanaan vaksin dilakukan dua gelombang, gelombang pertama diikuti sekitar 100 tenaga pendidik pada hari selasa (16/3) dan gelombang berikutnya pada hari rabu (17/3) sebanyak 100 orang.
Ia mengatakan vaksinasi ini dilakukan untuk mencegah adanya penyebaran wabah di lingkungan perguruan tinggi. “Saya wajibkan semuanya mengikuti. Karena perkuliahan akan segera dimulai. selain melaksanakan protokol kesehatan, Tenaga kependidikan, dosen dan karyawan di lingkungan kampus juga harus divaksin,” kata Hidayatulloh.
Dr Hidayatulloh berharap tenaga pendidik Umsida bisa melaksanakan tugas dan fungsinya dalam proses pembelajaran. Karena kegiatan kuliah daring ini kurang maksimal dan kegiatan penelitian menjadi terhambat karena ada beberapa pembatasan akses. “Harapan saya, semua bisa sehat kembali dan tetap mematuhi protokol kesehatan dan kita bisa aktif kembali menjalankan tugas dan fungsi kami selaku pendidik, peneliti dan abdimas,” ujarnya.
ditemui di sela-sela pelaksanaan vaksinasi, direktur RS Siti Fatimah, dr Tjatur Prijambodo MKes menjelaskan sebelum mendapatkan vaksin, para karyawan, dosen dan tenaga kependidikan mengikuti skrining dasar. Tahapan ini meliputi saturasi, laju napas, tekanan darah dan suhu tubuh. Penerima vaksin juga harus menjawab pertanyaan lain terkait kondisi kesehatan, riwayat penyakit penyerta, hingga observasi.
Menurut dr Tjatur, pertanyaan tentang kondisi kesehatan penting dilakukan sebelum mengikuti vaksinasi. Jika hanya mengandalkan skrining data, maka dikhawatirkan ada yang terlewat. Oleh sebab itu, harus dibarengi dengan melihat kondisi fisik penerima vaksin juga.
Untuk melaksanakan vaksinasi, rs Siti Fatimah menyediakan sejumlah sarana dan prasarana. Beberapa di antaranya ruangan khusus untuk vaksin, lemari pendingin khusus dan termometer.
Ia juga berpesan bahwa meski semua telah mendapatkan vaksin bukan berarti sudah terbebas dari virus Covid-19, semuanya setelah pemberian vaksin ini harus tetap melaksanakan peraturan 5 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas) dari Pemerintah. “Bukan berarti setelah vaksin anda bisa bebas, namun seharusnya semuanya agar selalu mematuhi peraturan 5 M dari Pemerintah,” himbaunya.
*Etik Siswati Ningrum