Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) cabang sidoarjo menyelenggarakan MIlad IMM ke-57 secara offline di Aula KH. Mas Mansyur GKB 2 Kampus 1, Minggu (14/3).
Dengan tema “Membumikan Gagasan, Membangun Peradaban” kegiatan ini dihadiri oleh peserta dari perwakilan, pimpinan cabang, pimpinan komisariat, korkom, dan kader wilayah Sidoarjo.
Melalui penerapan protokol kesehatan, semua panitia, peserta, tamu undangan harus dicek suhu tubuh terlebih dahulu, mengunakan masker, hand sanitizier, dan berjaga jarak dengan tempat duduk peserta diberi jarak.
Turut mengundang acara ini adalah narasumber yang berperan untuk perkembangan IMM yakni Andreas Susanto (Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Jawa timur), Suli Daim M M (Ketua Forum keluarga alumni (Fokal) IMM Jawa timur).
Andreas mengatakan Milad IMM yang ke-57 ini merupakan upaya mengembalikan eksistensi mahasiswa muhammadiyah, seperti mengetahui identitas mahasiswa yang bergerak menekankan intelektual, gerakan moral dalam menyikapi isu-isu yang muncul. “Mengembalikan kembali identitas mahasiswa pada gerakanya, gerakan intelektual, gerakan moral, terhadap isu-isu, tidak hanya pada isu-isu politik sehingga menjadi harapan IMM,” ujar mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember.
“Kami memilih tema membumikan gagasan dan membangun peradaban, karena membumikan gagasan ini bukan hal baru di IMM, dari zaman dahulu, saat menjadi kader, IMM Jawa Timur ini membangun suatu peradaban baru dengan gagasannya dengan mengaitkan beberapa literatur dalam setiap kegiatan,” imbuh mahasiswa fakultas hukum ini.
Ia berharap acara ini dapat mengembalikan jati diri IMM sebagai organisasi modern yang merupakan bagian dari perserikatan muhammadiyah. “Bahwasanya acara Milad yang ke 57 ini ingin kembali mengembalikan jati diri IMM, sebagai organisasi yang modern, mengapa bisa modern ?, karena kita bagian dari perserikatan muhammadiyah, islam yang berkemajuan, pembaharuan, jadi kita harus ikut, tidak bisa IMM dipisah dari mugammadiyah,” pungkasnya.
ditulis : Muhammad Asrul Maulana
Edit : Anis Yusandita