Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) tetap melaksanakan perkuliahan di tengah pendemi covid-19 dengan metode daring. Kegiatan pembelajaran mahasiswa ini dinilai efektif mengingat dengan membatasi diri untuk keluar dapat mengurangi penyebaran virus. Seperti yang disampaikan Dr Hana Catur Wahyuni M T,wakil rektor 1 bidang akademik Umsida, ”Daring merupakan cara paling efektif untuk proses pembelajaran. Tanpa risiko, pembelajaran, proses transfer ilmu tetap bisa dilakukan,” ujarnya saat dihubungi melalui ponsel pada Minggu (12/4).
Ia menambahkan dengan sistim ini, mahasiswa dan dosen tetap dapat melaksanakan tugas dan kewajiban masing-masing. Sehingga bagi mahasiswa, peluang lulus tepat waktu tetap ada. Umsida telah menyiapkan materi pendukung agar perkuliahan daring ini tetap berjalan lancar dan mahasiswa mendapatkan ilmu pengetahuan yang maksimal. Diantaranya adalah adanya panduan penggunaan e learning bagi mahasiswa dan dosen termasuk panduan pelaksanaan ujian tengah semester (UTS) dan Ujain Akhir Semester (UAS) .
Adanya monitoring dan evaluasi e-learning oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM) dan Direktorat Akademik (DA). Monev ini bertujuan untuk memastikan materi dan pelaksanaan e-learning berjalan sesuai rencana. Untuk memudahkan para dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran daring ini, umsida memberikan info grafis terkait mekanisme pelaksanaan e-learning.
Bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran e-learning ini, disediakan tim fasilitator dan help desk. Tugas tim ini membantu bila dosen ataupun mahasiswa mendapat kesulitan dalam pelaksanaan e-learning.
Selain itu, Umsida memberikan subsidi kepada mahasiswa sebesar 100 ribu untuk kegiatan e-learning. Menurut perempuan yang akrab dipanggil Hana ini, secara teknis tidak ada permasalahan yang berarti dalam proses pembalajaran ini, karena Umsida telah melakukan pembelajaran daring sejak 1,5 th yang lalu. “Selama ini sistem daring dilakukan 4 kali pertemuan per semester. Tapi, khusus semester ini, daring dilakukan sepanjang semester,” imbuhnya.
Oleh karena itu, sarana dan prasarana telah disiapkan untuk proses pembelajaran daring ini. Bahkan, pada bulam feb 2020 telah dilakukam pelatihan optimalisasi media pembelajaran dengan daring untuk dosen Umsida. Sedikit kendala yang dihadapi adalah pada kebiasaan saja. Proses pembelajaran yang selama ini dilakukan tatap muka berubah ke daring. Hal ini perlu adaptasi antara dosen mahasiswa,terutama untuk materi yang sifatnya menghitung dan berhubungan dengan angka. Karena materi tipe ini butuh penjelasan detail sehingga agak sulit disampaikan dengan daring.
Ditulis : Etik Siswati Ningrum