Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menjadi tuan rumah kegiatan Forum Group Discussion (FGD) Penyamaan Persepsi Perubahan Kebijakan Penilaian Angka Kredit Usulan Lektor Kepala dan Guru Besar bagi Tim PAK LLDikti Wilayah VII Tahun 2022, Rabu (28/9).
Kegiatan yang digelar secara hybrid ini menghadirkan Rektor Umsida Dr Hidayatulloh MSi, Kepala LLDikti Prof Dyah Sawitri SE MM, dan 65 tamu undangan dari beberapa PTS se-Jawa Timur.
Rektor Umsida Dr Hidayatulloh MSi menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Umsida selaku host acara. Ia juga menyapa hangat para profesor yang hadir pagi itu. “Kita hadir untuk melaksanakan tugas mulia, ingin melakukan percepatan proses kenaikan jabatan fungsional bagi para dosen di Perguruan Tinggi LLDikti wilayah VII Jawa Timur,” tuturnya.
Menurutnya, kegiatan FGD yang dilaksanakan pagi itu dapat memberi energi positif untuk menambah semangat para dosen dalam meningkatkan jabatan fungsionalnya.”Dan akhirnya nanti kita sama-sama memberikan kontribusi untuk kemajuan pendidikan tinggi di Jawa Timur ini khususnya dan di perguruan tinggi kita masing-masing,” lanjutnya.
Diketahui Umsida telah memiliki 2 guru besar, 11 lektor kepala, 7 lektor, dan sebagian besar menjadi asisten ahli. “Dan ini menjadi PR kami bagi semua dosen yang ada di Umsida ini. Mudah-mudahan kegiatan ini memberi manfaat yang sangat besar kepada kita semua,” sambungnya.
Sementara itu, Prof Dyah Sawitri menegaskan, kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan output yang dapat meningkatkan jabatan fungsional dosen di Perguruan Tinggi di Jawa Timur. “Kami titip kepada para profesor yang ada di ruangan ini, nanti kita betul-betul sesuatu itu bernilai dan outputnya bisa disampaikan kepada seluruh perguruan tinggi yang ada di wilayah VII Jawa timur,” tegasnya.
Ia menyebut, dalam proses kenaikan jabatan fungsional dosen, semua harus menyesuaikan template yang sudah ada, dan template itu harus sesuai dengan PAK (Penilaian Kredit Nasional). “Kita tidak kerja dua kali, kita kerja satu kali. Jadi kita harus ada tempalte yang sesuai dengan naisonal. Kami berusaha sekali nanti mulai asisten ahli sampai guru besar tetap menggunakan syarat, artinya ada korespondensi,” ungkapnya.
Terakhir, Prof Dyah berharap agar FGD yang berlangsung hari itu bisa terlaksana dengan baik, semua informasi tersampaikan dengan jelas, dan ke depannya bisa diimplementasikan secara nyata.
(Shinta Amalia Ferdaus)
*Humas Umsida