Atlet Bela Diri Ini Berakhir Sebagai Wisudawan Berprestasi Pada Wisuda 42 Umsida

Atlet Bela Diri Ini Lulus Sebagai Wisudawan Berprestasi Pada Wisuda 42 Umsida

Umsida.ac.id– Ahmad Rofi’uddin wisudawan berprestasi pada Wisuda ke 42 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang diselenggarakan di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Sabtu (18/11/2023).

Pria yang akrab Ahmad itu telah berhasil lulus dari prodi Pendidikan Bahasa Arab Umsida dengan gelar wisudawan berprestasi karena telah meraih juara 2 silat Yogyakarta championship Open tahun 2017, juara 2 Pakubumi Asian championship di Bandung tahun 2018, Juara 2 nasional open Lampung championship 2018 dan juara 2 di Sumedang Larang Asia championship 2019.

Ahmad mulai menggeluti seni beladiri ini sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Saat Ia bersekolah di SDIT Al Ummah, Jombang tapak suci menjadi salah satu mata pelajaran di hari Sabtu. Ekstrakulikuler bela diri ini Ia lanjutkan saat SMP dan SMA. Hingga ketika kuliah di Umsida, “saya ikut tapak suci, sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Namun, saya baru mulai mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi saat kuliah di Umsida,” ungkapnya.

Kisah Pertandingan yang Tak Terlupakan

Atlet Bela Diri Ini Berakhir Sebagai Wisudawan Berprestasi Pada Wisuda 42 Umsida

Saat disesi wawancara bersama Umsida.ac.id Ahmad sempat membagikan kisah ketika Ia mengikuti satu kompetisi di Bandung bersama teman-temannya. “Lomba paling favorit yang saya alami adalah Pakubumi Asian Open tahun 2018 di Bandung,” Ujarnya.

Hari itu seperti biasa beberapa hari sebelum perlombaan Ahmad dan teman-temannya akan berolahraga sekaligus memberikan pemanasan fisik agar tidak kaku saat bertanding. Saat jogging, pelatih sempat bertanya kepada timnya untuk meminta pendapat sebaiknya jogging ke arah mana dan salah satu temannya menjawab “ke gedung sate”.

Setelah itu mereka semua jogging bersama, namun sayangnya Ahmad dan Dyah salah satu temannya tertinggal rombongan. Mereka berusaha mengejar dengan berlari lebih cepat beberapa menit, namun tidak juga mereka temukan rombongannya. Ahmad teringat saat temannya mengatakan gedung sate, dengan cepat Ahmad dan Dyah membuka maps dan mencari tahu kearah mana menuju gedung tersebut.

Hampir 1 jam Ia dan temannya berlari ke arah gedung sate tapi tidak juga menemukan rombongannya, “saat disana saya sempat berfoto bersama teman saya untuk memberi kabar bahwa saya sudah di gedung sate, bukannya kami direspon baik justru malah negatif. Saya mulai menyadari bahwa sesuatu yang salah telah saya lakukan sehingga saya kembali menuju hotel,” ungkapnya.

“Sampai di hotel pelatih kami marah-marah luar biasa, tanpa bisa membela diri saya hanya bisa mendengarkan. Hari itu berakhir dan saya beristirahat di kamar. Semalaman sayan masih mendengar teman-teman saya membicarakan saya dan seolah memojokkan saya,” sambungnya.

Dihari selanjutnya tibalah momen yang paling ditunggu yaitu pertandingan “saya dan Dyah Mufarichah yang terakhir datang dari GOR tempat kami bertanding, kami memutuskan untuk segera bersih diri, namun dicegah oleh pelatih kami dan diminta untuk duduk di sofa pelataran hotel. Saya melihat wajah mereka sudah masam melihat kami. Sidang dimulai,  dan pelatih mengungkapkan evaluasi hari ini, beserta kesalahannya tentu menyudutkan saya dan Dyah, mulai dari keterlambatan saat bertanding, yang lain sedang bertanding kami berdua malah asyik ngobrol, dompet dan HP bendahara yang hilang,” jelasnya.

Baca juga: Dosen Umsida Didapuk Jadi Narasumber Ahli di FGD Pemkab Kotawaringin Barat Atasi Kasus BUMD

Sampai taman Ahmad mulai berkaca-kaca, dan Ia mulai menenangkan temannya dan berusaha bijak menghadapi permasalahan ini. Tak disangka teman Ahmad yang lain memasuki ruangan dengan membawa kue ulang tahun untuk diberikan kepada Ahmad dan Dyah. “Betul-betul tidak menyangka dengan kejutan yang telah disiapkan untuk kami. Bagi saya pribadi itu semua merupakan pertama kali, dan agak aneh bagi saya. Tapi saya tetap mengapresiasi dan bahagia atas rasa kekeluargaan yang diberikan terhadap kami,” ungkapnya sambil tersenyum mengingat momen itu.

Kebahagiaan dalam perlombaan itu tidak berakhir, hingga Tim Ahmad menjalani pertandingan final, “Alhamdulillah, saya mendapatkan juara 2 mendapatkan medali perak, dan dari 10 atlet kami mengumpulkan 4 medali emas sebagai juara 1, 5 medali perak sebagai juara 2 dan 1 medali perunggu sebagai juara 3. Itulah kenapa perlombaan ini merupakan momen yang tidak terlupakan bagi saya,” imbuhnya.

Cara Membagi Waktu

Atlet Bela Diri Ini Berakhir Sebagai Wisudawan Berprestasi Pada Wisuda 42 Umsida

Putra pasangan Pancahadi Siswa Susila dan Rahmawati Wahyuni ini juga memiliki kegiatan lain selain berkuliah. Ia tentu aktif mengikuti UKM Tapak suci, selain itu Ia juga aktif di HIMA Pendidikan Bahasa Arab sekaligus bekerja di pondok pesantren An-Nur sebagai pengasuh asrama. Meski memiliki banyak kegiatan, Ia berusaha sebaik mungkin membagi waktu dengan cara “memetakan jam berapa saja kegiatan hari ini, harus berada di mana saya pada jam itu, jangan sampai ada yang waktunya bersamaan. Kalaupun ada yang bersamaan maka terpaksa harus ada yang digeser. Selanjutnya saya harus konsisten memenuhi jadwal kegiatan saya tersebut, dan mengevaluasi diri setiap malam sebelum tidur,” ungkapnya.

Support Umsida

Selama Ahmad berkuliah di Umsida dan mengikuti pertandingan, Ahmad sangat bersyukur atas dukungan Umsida kepadanya sekaligus teman-temannya yang ingin meraih prestasi. ” Umsida telah menyediakan UKM Tapak Suci, Kesekertariatan beserta kelengkapannya. Bukan hanya itu, dalam menggapai prestasi, kami dibiayai mulai dari pendaftaran event, akomodasi, hingga transportasi. Bahkan ketika kita menjadi juara atau berprestasi, kita akan mendapatkan imbal prestasi yang lumayan. Tentunya semakin tinggi prestasi, semakin besar atau bergengsi eventnya, semakin besar pula imbal prestasinya,” paparnya.

Baca juga: Wisudawan Berprestasi Ini Tulis Puluhan Karya Terinspirasi Pesan Ali Bin Abi Thalib

Umsida juga telah memberikan fasilitas untuk Ahmad mengikuti pertandingan. Padahal sejak SD Ia sudah menggeluti bidang ini, namun menurutnya baru di Umsida Ia diberikan banyak kesempatan untuk berprestasi.

Motivasi

Meski pernah mengalami cedera di kaki, Pria kelahiran Jombang, 4 Februari 1995 ini tetap menggeluti bidang bela diri ini. Ia justru meyakini bahwa setiap kompetisi pasti memiliki resiko. Namun, besar kecilnya resiko itu tergantung seberapa besar persiapan yang dilakukan. Semakin baik persiapannya maka semakin kecil pula resiko cedera yang didapatkan.

Ia termotivasi untuk terus mengikuti pertandingan ini tak lain adalah untuk meningkatkan kemampuannya di bidang yang sejak dini di asahnya yaitu bela diri. Ahmad juga membagikan motivasinya untuk para pembaca khususnya mahasiswa yang masih berjuang. “Setiap orang memiliki potensi, sebagaimana setiap benih pasti akan tumbuh saat ditebar, hanya saja, dimana benih itu ditebar, bagaimana benih itu dipupuk, bagaimana benih itu dirawat itulah yang menentukan bagus tidaknya pertumbuhan dan hasil dari benih itu. Nah, selama ini, sejak saya SD mengikuti beladiri tapak suci, baru di Umsida saya meraih berbagai prestasi, saya kira disinilah tempat yang subur, dengan perawatan yang baik untuk benih prestasi ini berkembang,” tandasnya.

Berita Terkini

rektor Umsida saat penguatan visi misi PPI AMF
Pesan Rektor Umsida untuk PPI AMF dalam Mewujudkan Pesantren Berkemajuan
December 21, 2024By
commsport 2024
Commsport 2024, 30 Tim Futsal Sekolah se-Jatim Meriahkan Event Tahunan Ikom Umsida
December 21, 2024By
kunjugan ITKES Musidrap ke Umsida_11zon
ITKES Musidrap Kunjungi Umsida, Ingin Belajar Lebih Tentang FKG
December 17, 2024By
pelantikan kepala sekolah SMAM 2 Sumberpucung
Pesan Rektor Umsida di Pelantikan Kepala Sekolah dan Perubahan Nomenklatur SMAM 2 Sumberpucung
December 17, 2024By
Stundent Mobility Umsida dan UniSZA
Lanjutkan Program Student Mobility dengan UniSZA Malaysia, Umsida Sambut dan Lepas 19 Mahasiswa
December 16, 2024By
Umsida dan MHH PWM Jatim Kumpulkan Pakar Hukum Indonesia
Umsida dan MHH PWM Jatim Kumpulkan Pakar Hukum Indonesia, Bahas Refleksi Akhir Tahun 2024
December 15, 2024By
Kisah Inspiratif Alumni Istimewa Umsida, Semangat Tak Terbatas
Kisah Inspiratif Alumni Istimewa Umsida, Semangat Tak Terbatas
December 15, 2024By
5 Poin Kolaborasi Hebat, Umsida dan Ombudsman RI Teken MoU untuk Masyarakat Lebih Maju
5 Poin Kolaborasi Hebat, Umsida dan Ombudsman RI Teken MoU untuk Masyarakat Lebih Maju
December 14, 2024By

Riset & Inovasi

Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
September 16, 2024By
ekonomi sirkular
Dosen Umsida Beri Pelatihan Penerapan Manajemen Usaha Berbasis Ekonomi Sirkular pada Proses Produksi Pangan Halal
September 14, 2024By
Pembelajaran Melalui E-Modul (4)
Umsida Dorong Inovasi Pembelajaran Melalui E-Modul Literasi Berbasis Etnopedagogi
September 11, 2024By
Mesin Perajang dan Pengaduk Sambal
Inovasi Mesin Perajang dan Pengaduk Sambal Otomatis 3 Dosen Umsida
September 8, 2024By
legalitas BUMDesa
Tim Abdimas Umsida Akan Urus 5 Legalitas BUMDesa di 2 Kabupaten Usai Bantu 2 Desa Ini
August 29, 2024By

Prestasi

Dr Tarman jadi guru besar 1
Rekam Jejak Dr Tarman Hingga Resmi Jadi Guru Besar Umsida
December 20, 2024By
warek 1 Umsida jadi guru besar 4
Jadi Guru Besar, Wakil Rektor 1 Umsida Buat Road Map Karir Sejak S3
December 19, 2024By
riset dan abdimas Umsida meningkat 1
Riset dan Abdimas Umsida Meningkat, 65 Proposal Penelitian Lolos Program Risetmu 2024
December 11, 2024By
MFQ FAI Umsida Sabet Juara Nasional Lagi
Semangat Tanpa Batas, Tim MFQ FAI Umsida Sabet Juara Nasional Lagi
December 8, 2024By
Mahasiswa PBA Umsida Raih Juara Video Kreatif Bahasa Arab di DLA Fair 2024
Mahasiswa PBA Umsida Raih Juara Video Kreatif Bahasa Arab di DLA Fair 2024
December 1, 2024By