Umsida.ac.id – Selama empat hari penuh (5-8/8/2025), delapan delegasi dari Universitas Sains Islam Malaysia (USIM) mengikuti berbagai rangkaian kegiatan dalam program Cinequest 2025 yang diselenggarakan oleh Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FBHIS Umsida).
Lihat juga: Guest Lecture FBHIS Umsida, Datangkan Ahli Sekaligus Perpanjang Kerja Sama dengan Uzbekistan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa di bidang perfilman serta memberikan pengalaman langsung dalam produksi film pendek.
Berbagai kegiatan telah dilakukan bersama Umsida, mulai dari workshop perfilman, produksi film pendek, jelajah budaya lokal, hingga di hari terakhir mereka nonton bersama film yang telah diproduksi selama satu hari dan proses editing yang juga dilakukan hanya dalam satu hari.
Keberlanjutan Program
Salah satu dosen USIM, Dr Rosninawati Hussin, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini memberikan manfaat besar bagi mahasiswa, yang tidak hanya mengasah keterampilan broadcasting mereka, tetapi juga memperluas perspektif mereka dalam bekerja sama dengan mahasiswa internasional.
“Alhamdulillah enam hari di Indonesia dan empat hari berkegiatan di Umsida, tujuan Cinequest telah tercapai,” ujarnya.
Ia melihat kolaborasi ini menjadi satu langkah untuk berkolaborasi lebih banyak lagi setelah Cinequest, khususnya program yang melibatkan mahasiswa.
Hal ini terlihat ketika keterlibatan mahasiswa dalam program Cinequest yang sangat membantu mereka untuk mengasah skill di bidang broadcasting sesuai dengan apa yang mereka pelajari di USIM.
“Mereka terlibat langsung dalam pembuatan film. Di kampus pun mereka juga melakukan hal yang sama, namun ketika mereka bekerja sama internasional dengan Umsida, mereka bisa menemukan perspektif yang lebih terbuka dan pengalamannya tentu berbeda,” ungkap Dr Nina.
Ia menyebut bahwa kolaborasi USIM dan Umsida ini juga merupakan peluang yang bagus. Apalagi mahasiswa Umsida juga sangat aktif.
“Pelayanan di sini juga sangat baik dan ramah. Persiapan kami untuk ke Umsida tidak terlalu rumit karena Umsida membantu dari berangkat hingga kami kembali pulang ke Malaysia,” tuturnya.
Hal serupa juga dirasakan oleh dosen USIM lainnya yakni Dr Suria Hani A Rahman. Ia mengungkapkan bahwa para mahasiswa yang mengikuti program ini, adalah mereka yang aktif di bidang broadcasting.
“Kita tidak ada seleksi, kita membuka peluang untuk semua mahasiswa yang ingin terlibat. Mereka pun memiliki komunitas yang sama di bidang film. Mereka berenam sering terlibat dalam produksi broadcasting di kampus,” ujarnya.
menurutnya, kegiatan di luar kelas seperti inilah yang lebih membuka perspektif mereka untuk lebih mengenal dunia lapangan.
“Walau di USIM mereka juga memproduksi hal yang sama, tapi dengan pengalaman produksi film di Indonesia, mereka akan lebih terbuka. Apalagi persiapan dan peralatan yang disiapkan oleh Umsida
Tantangan dan Pembelajaran Mahasiswa USIM dalam Produksi Film
Para mahasiswa yang terlibat dalam program ini berkesempatan untuk berpartisipasi dalam setiap tahapan produksi film, mulai dari pembuatan naskah hingga proses editing.
Amirul Azizi, salah seorang mahasiswa USIM yang turut serta dalam produksi film pendek bertajuk Tokek, mengungkapkan bahwa pengalaman ini sangat berharga baginya.
“Kami mendapat kesempatan untuk memproduksi film dengan waktu yang sangat singkat. Meski ada beberapa kendala, seperti perbedaan makna kata dalam komunikasi, kami bisa mengatasinya dengan baik,” ujarnya.
Amirul menambahkan bahwa pengalaman ini sangat membantu dalam meningkatkan pemahaman tentang pentingnya komunikasi dalam produksi film.
“Mungkin kami juga ada kendala di waktu ya, produksi film tersebut dilakukan dengan sangat cepat dan durasi yang singkat,” jelasnya.
Dari kegiatan ini, ia banyak belajar banyak hal dan akan diterapkan ketika mereka kembali ke negaranya.
Selama proses syuting dan editing, mahasiswa USIM juga mendapat kesempatan untuk belajar tentang pembagian tugas yang efisien dalam tim.
M Arif Firdaus, mahasiswa lain dari USIM, mengaku sangat terkesan dengan instruksi yang jelas dan kooperatif dari tim produksi Umsida.
“Instruksi yang diberikan selama syuting sangat terarah, dan semua bekerja sesuai dengan komando. Ini memudahkan kami dalam bekerja bersama,” kata Arif, yang berperan sebagai clapper dalam produksi film.
Ia berharap film ini bisa diteruskan lagi, mungkin Umsida berkunjung ke USIM untuk membuat karya-karya lainnya. Program ini sungguh memberikan kesan yang sangat baik baginya.
Eksplorasi Budaya Lokal dan Kunjungan ke Surabaya
Selain fokus pada produksi film, mahasiswa USIM juga mendapatkan kesempatan untuk mengenal budaya lokal Indonesia.
Mereka melakukan kunjungan ke Kota Tua Surabaya untuk mempelajari sejarah dan budaya kota pahlawan tersebut
Salah satu mahasiswa yang kagum dengan sejarah lokal adalah Nur Hanis. Ia menyatakan bahwa pengalaman tersebut membuka wawasan baru tentang budaya Jawa.
“Saya tidak tahu banyak tentang budaya Jawa sebelumnya, tapi setelah mengikuti produksi film ini dan berkunjung ke Surabaya, saya mendapatkan banyak wawasan baru,” katanya.
Ketika berkunjung ke Surabaya pun, imbuhnya, ia bisa melihat sisi lain Sidoarjo dan Surabaya yang sedikit padat namun masih menyimpan sejarah di dalamnya.
Menurutnya, pengalaman berkolaborasi dengan mahasiswa Umsida juga memberikan banyak pembelajaran, terutama dalam hal kerja sama tim yang solid.
“Film yang diproduksi hanya dalam satu hari, bisa selesai di hari berikutnya dengan proses editing yang juga hanya memakan waktu satu hari saja, memperlihatkan bahwa Umsida sangat proper dan mendapat dukungan penuh untuk merealisasikan karya-karya mahasiswanya,” terang Hanis.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa kondisi jaringan internet di Indonesia sangat stabil, berbeda dengan Malaysia, di mana terkadang jaringan sulit dijangkau di daerah pelosok.
Dekan FBHIS Umsida, Dr Poppy Febriana MMedkom, mengungkapkan bahwa satu hal yang tidak terlupakan dari berjalannya program ini adalah jalinan persaudaraan yang semakin erat antara USIM dan Umsida yang mudah-mudahan terus berlanjut.
Lihat juga: Mahasiswa Umsida Siap Jalani Program International Student Mobility di UniSZA Malaysia
“Setelah berjalannya kegiatan ini, mudah-mudahan kita bisa bersilaturahmi ke usim untuk melakukan kegiatan serupa maupun kerjasama lainnya,” tuturnya.
Penulis: Romadhona S.