Umsida.ac.id– Sebanyak 17 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) sebagai Pilot Project kegiatan Festival Bandeng Asap yang diadakan selama 2 hari 4-5 November 2023 di Desa Damarsi Kecamatan Buduran, Sidoarjo.
Implementasi Mata Kuliah Wajib Kurikulum di Umsida
Dosen salah satu Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Muhammad Junaedi SSos MSi menjelaskan apa itu MKWK dan bagaimana mahasiswa mengimplementasikan dalam problem project based learning.
“Dalam implementasi kegiatan pembelajaran terdapat 4 pembelajaran wajib yang harus di pelajari di tingkat perguruan tinggi diantaranya Pendidikan Agama, Pancasila, Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia,” ungkapnya.
Melalui MKWK ini diharapkan perkuliahan di tingkat mahasiswa sudah didasarkan pada problem project based learning. “Pertama, mahasiswa harus mampu mencari studi kasus, setelah mendapatkan kasus yang sekiranya berkaitan dengan tema MKWK maka langkah berikutnya mahasiswa mengadakan kegiatan observasi atau pengamatan,” jelasnya.
Setelah mendapatkan hasil observasi, kemudian ditindak lanjuti dengan kegiatan partisipasi atau kegiatan nyata yang bisa dilaksanakan oleh mahasiswa. Kegiatan itu diharapkan bisa memberikan solusi terhadap permasalahan yang berkembang di lingkungan masyarakat. Dengan project based learning ini kemudian mahasiswa di Umsida melalui prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD).
Baca juga: Pentingnya Etika dan Profesionalitas Disampaikan Dalam Orasi Ilmiah Yudisium FBHIS 2023
Festival Bandeng Asap
“Teman-teman mahasiswa PGPAUD Umsida mengadakan kegiatan Festival Bandeng Asap yang berkolaborasi dengan pemerintahan Desa Damarsi,” sambungnya.
Kegiatan ini merujuk pada kebutuhan yang ada di wilayah Sidoarjo. Diketahui bahwa masyarakat Sidoarjo mayortas tinggal di pesisir atau tambak dan icon Kabupaten Sidoarjo itu adalah bandeng dan udang. Sehingga diadakanlah kegiatan Festival Bandeng Asap sebagai penguatan kearifan lokal.
“Sebagai identitas lokalitas dari masyarakat Sidoarjo itu. Kegiatan ini kemudian diramu dalam beberapa kegiatan yang menampilkan pentas seni, kebudayaan, ekonomi kreatif dan kebudayaan masyarakat. Disitu ditampilkan semua tarian yang ada di wilayah Sidoarjo. kemudian ekonomi kreatif hasil olahan masyarakat setempat,” papar dosen Umsida tersebut.
Kegiatan festival ini terlaksana dengan sangat baik. Antusias masyarakat juga sangat tinggi, sehingga acara berlangsung ramai. Dari berbagai macam lapisan masyarakat dari pemerintahan desa maupun dari luar daerah yang ada di wilayah damarsi juga hadir dalam kegiatan ini.
“Teman- teman mahasiswa melalui project MKWK tentu ini memberikan pemahaman langsung terhadap permasalahan yang ada di masyarakat tentang pentingnya memahami identitas lokal dengan menampilkan Festival Bandeng Asap,” tandasnya.
Penulis: Rani Syahda
Humas Umsida