Umsida.ac.id – Umumnya, keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Lalu mereka memiliki peran masing-masing. Namun faktanya, tak sedikit keluarga yang salah satu orang tuanya tidak ada. Hal tersebut menimbulkan ketidakseimbangan keluarga. Dan salah satu dampak kehilangan salah satu pasangan adalah memicu terjadinya stres.
Seseorang yang kehilangan pasangan maka akan menjadi bingung dan gelisah karena harus menghadapi kehidupan baru sebagai single mother (ibu tunggal). Ditambah lagi dengan maraknya fenomena fatherless atau kondisi ketika seseorang kehilangan peran ayah secara fisik maupun psikis. Hal ini membuat ibu harus merangkap peran menjadi kepala keluarga. Kondisi itu bisa memicu terjadinya stres pada single mother.
Lihat juga: Penggunaan New Media di Kalangan Orang Tua Milenial dalam Mengasuh Anak
Salah satu dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) prodi psikologi yakni Dra Dwi Nastiti MSi dalam riset berjudul Mengatasi Stres Pada Janda di Kabupaten Sidoarjo, menjelaskan bahwa single mother di daerah ini Mengalami tiga jenis stress, yaitu stressor fisik, psikologi, dan sosial.
Stres yang dihadapi single mother
Berdasarkan riset ini, single mother mengalami tiga jenis stres tersebut karena beberapa hal, diantaranya:
Penyebab stres fisik
- Kelelahan dalam mengurusi rumah tangga dan mencari nafkah
- Lelah dan mengalami gangguan pencernaan terutama lambung yang ditimbulkan oleh beban pikiran
- Mengurus anak sendirian sampai kewalahan
Penyebab stres psikologis
- Rasa cemas dan iri hati kepada istri-istri yang masih mempunyai suami
- Mudah bersedih, depresi dan terkadang gelisah memikirkan nasib anaknya
- Merasa khawatir jika kena PHK di tempat kerjanya
- Tidak bisa tidur atau insomnia
- Emosi yang terkadang tidak stabil karena beban pikiran
Penyebab stres sosial
- Jarang bersosialisasi dan fokus dalam bekerja dan mengurus anak
- Lebih menarik diri dari lingkungan dan menghindari kehidupan sosial bersama teman-temannya di tempat kerjanya
Macam-macam coping stres
Dari riset ini didapatkan bahwa untuk mengatasi stres yang dialami, seorang single mother perlu memiliki keterampilan dan strategi untuk menangani tekanan dari berbagai sumber masalah. Dia harus berusaha untuk keluar dari situasi yang menekan dan mencari cara untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya, dalam apa yang dikenal sebagai mekanisme coping stress.
Ada dua strategi coping yang digunakan individu untuk mengurangi stres, yaitu problem focused coping dan emotion focused coping. Problem focused coping adalah usaha untuk mengurangi penyebab stres dengan mempelajari cara-cara baru atau mengembangkan keterampilan untuk mengubah situasi, keadaan, atau inti dari permasalahan tersebut.
Lihat juga: 3 Faktor Ini Mempengaruhi Karakter Islami Anak, Menurut Riset Dosen Umsida
Lalu ada emotion-focused coping, yaitu suatu upaya yang dilakukan individu untuk mengontrol respons emosional terhadap situasi yang sangat menekan. Ada beberapa bentuk coping yang digunakan, seperti escape avoidance, distancing, positive reappraisal, self-control, dan social-emotional support.
Faktor penyebab coping stres
Coping yang dialami oleh single mother disebabkan oleh dua faktor, yakni internal dan eksternal. Faktor Internal mencakup berbagai aspek individu seperti usia, tahap kehidupan, jenis kelamin, temperamen, faktor genetik, kecerdasan, pendidikan, latar belakang suku dan budaya, status ekonomi, dan kondisi fisik.
Sedangkan faktor eksternal melibatkan lingkungan dan situasi eksternal yang mempengaruhi kemampuan dan cara seorang single mother dalam menghadapi stres dan tantangan hidup. Beberapa diantaranya seperti:
- Mencari informasi
Seorang ibu tunggal yang menghadapi masalah cenderung memberikan respons kognitif dengan mencari pengetahuan dan informasi terkait dengan penyebab stres yang dihadapi.
Hal ini membantu mereka mengendalikan situasi dan mengurangi perasaan ketakutan terhadap hal-hal yang tidak diketahui, serta membantu dalam mengevaluasi stresor dengan lebih tepat.
Lihat juga: Apa Masyarakat Masih Ketergantungan Media Sosial Walau Pandemi Usai?
- Memelihara hubungan dengan komunitas
Ini adalah strategi coping yang berkelanjutan, jangka panjang, dan bersifat umum dalam keluarga. Dalam hal ini, anggota keluarga berperan sebagai pemimpin dalam suatu kelompok, organisasi, atau komunitas tertentu.
- Mencari pendukung sosial
Mencari pendukung sosial dalam jaringan kerja sosial keluarga merupakan strategi coping keluarga eksternal yang utama.
Pendukung sosial dapat ditemukan melalui berbagai sumber, termasuk sistem kekerabatan keluarga, kelompok profesional, tokoh masyarakat, dan lainnya, yang memiliki kepentingan bersama dalam memberikan dukungan dan bantuan.
Itulah penyebab stres dan cara mengatasi penyebab stres pada single mother di kabupaten Sidoarjo. Seorang single mother tentu tidak bisa mengatasi masalah tersebut sendirian. Dibutuhkan beberapa pihak yang bisa membantu agar ibu tunggal bisa tetap melanjutkan hidup dan merawat anaknya.
Sumber: Dra Dwi Nastiti MSi
Penulis: Romadhona S.