Umsida.ac.id– Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Dr Hidayatullah MSi menghadiri acara tabligh Akbar di Balai Desa Masangan Wetan, Sukodono, Ahad (04/02/2024).
Acara yang diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Masangan Wetan itu disertai berbagai rangkaian acara bakti sosial 100 paket sembako, bakti kesehatan bekerjasama dengan Rumah Sakit Aisyiyah (RSA) Siti Fatimah Tulangan, sekaligus pengukuhan pimpinan Muhammadiyah, Aisyiyah dan Pemuda Muhammadiyah Ranting Masangan wetan, Cabang Sukodono.
Dalam ceramahnya, Hidayatullah mengawali dengan mengajak seluruh audiens untuk bangga menjadi umat islam.
“Kita ini sebagai umat Islam harus bangga, karena di dalam ajaran islam itu sesungguhnya terlalu banyak kemudahan bagi kita untuk bisa masuk surganya Allah,” katanya pada para pimpinan Muhammadiyah Aisyiyah, dan warga Desa Masangan Wetan secara umum.
“Bagi umat Islam itu, kalau manut ajarannya Allah, masuk surga itu lebih mudah daripada masuk neraka,” lanjutnya.
“Kita itu kalau hadir di tempat seperti ini, kata nabi, akan dimudahkan jalan menuju surga,” imbuhnya.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur (Jatim) itu mengutip itu Hadis nabi mengatakan, “Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya untuk menuju surga.”
Baca juga: 2 Fokus Program KKN-P Umsida di Desa Baujeng, UMKM Hingga Germas
Hadits tersebut diriwayatkan oleh At Tirmidzi no. 2682, Abu Daud no. 3641, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud.
Hidayatulloh menekankan isi hadits tersebut, “Ibu-ibu di Masangan Wetan ini hobi ngaji, hobi menghadiri majelis taklim, hobi mengikuti acara seperti ini, insya Allah lebih mudah menuju surganya Allah,” terangnya.
Di dalam Al quran, sambung dia, syaratnya masuk surga itu ada dua, yaitu beriman dan beramal saleh.
Dua hal itu termasuk dalam Al quran surat Al Baqoroh ayat 25 yang artinya: “Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Setiap kali diberi rezeki buah-buahan darinya, mereka berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami sebelumnya.” Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang disucikan. Mereka kekal di dalamnya.”