verbal bullying

Tak Hanya Fisik, Ini 5 Contoh Verbal Bullying di Lingkungan Pendidikan Menurut Riset

Umsida.ac.id – Salah satu fenomena buruk yang kerap ditemui di dunia pendidikan yaitu adanya perilaku bullying. Tapi, tindakan itu hanya sebatas fisik saja, ada pula verbal bullying yang juga sering dialami oleh para korban.

Lihat juga: Riset Dosen Umsida Jelaskan 8 Peran Sekolah untuk Mengatasi Bullying

Memang, verbal bullying tak menyisakan luka atau bekas di fisik, tapi tindakan ini tentu akan membekas di benak korban bahkan mempengaruhi mental mereka hingga mengakibatkan trauma.

Apa itu verbal bullying?

Dirangkum dari riset dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang berjudul Phenomenon of Verbal Bullying of Elementary School Student oleh Dr Supriyadi MPdI, verbal bullying adalah penindasan  atau  penghinaan  dengan mencemooh,  mengejek,  menghina,  atau  berkata  kasar  atau  tidak  pantas,  membuat  korban  kurang  nyaman  dan dapat  tertekan  secara  psikis.

Contoh perilaku verbal bullying

verbal bullying

Dari temuan ini, ditemukan lima contoh tindakan verbal bullying di kalangan siswa. Diantaranya seperti:

  1. Mengejek

Mengejek  adalah   tindakan  yang  melibatkan  serangan  lisan  terhadap  korban  bullying.  Korban pasti sangat terpengaruh oleh tindakan ini. Mungkin hal ini terdengar sepele. Tapi siswa yang menjadi korban tindakan ini menjadi tidak percaya  diri. 

Beberapa jenis ejekan yang sering terlontar seperti mengolok-olok atau menghina. Berdasarkan penelitian ini, siswa yang menjadi pelaku verbal bullying terlihat  merasa  senang serta puas. 

Mereka menganggap bahwa tindakannya ini dipahami sebagai yang menyenangkan, bukan kekerasan,  walaupun  terbukti  beberapa  korban  dari  verbal bullying tumbuh  tidak percaya diri dan merasa ketakutan.

Pembulian jenis ini kerap dilakukan  pada saat  kegiatan  pembelajaran  berlangsung  dan  saat  istirahat.   

  1. Memanggil dengan nama orang tua

Jenis celotehan seperti ini pasti sudah tidak asing lagi. Anak-anak sering memanggil temannya dengan nama julukan, yaitu nama orang tua mereka. 

Walau beberapa dari mereka menganggap itu adalah sebuah candaan, tapi tak sedikit pula yang marah karena dianggap merendahkan. Bahkan jika hal itu terjadi, bisa saja menimbulkan perkelahian.

  1. Mengucapkan kata kasar 

Bentuk verbal bullying yang sering ditemui berikutnya adalah perkataan kasar atau mengumpat. Saat ini, tak jarang anak kecil yang sudah mahir mengumpat, bahkan itu sudah menjadi hal yang biasa.

Lihat Juga :  Mengapa Kasus Judi Online Turut Menggerogoti Masyarakat Kelas Menengah?

Mengumpat merupakan pengucapan kata kasar sebagai bentuk spontanitas sebagai bentuk curahan hati seseorang. Dari riset ini ditemukan bahwa pelaku yang berucap kasar untuk membully teman lainnya sebagai suatu kebiasaan dan ia juga mengaku sulit untuk mengendalikan diri dalam berucap. 

Dengan mengucapkan kata kasar, dapat dipahami bahwa pelaku bullying tersebut  melakukan  tindakan bullying karena dianggap sebagai hal yang biasa sehingga  pelaku bebas mengucapkan perkataan itu. 

  1. Menyoraki  
verbal bullying
Ilustrasi: Freepik

Menyoraki merupakan hal yang menyenangkan dikalangan siswa, karena menyoraki  teman bukan dilakukan sendirian, tetapi bersamaan. 

Berdasarkan riset ini, sang pembully biasanya menyoraki temannya ketika mereka membuat kesalahan, baik pada proses pembelajaran maupun di luar pembelajaran.

Di momen itulah, para pelaku dengan mudahnya menyoraki tanpa memikirkan perasaan  korban. Pelaku senang jika temannya dipermalukan di depan umum, terlebih jika korban tidak marah atau menahan emosinya, jadi pelaku bisa melakukan tindakannya hampir setiap hari.

  1. Mempermalukan

Tak jarang siswa yang gemar mempermalukan temannya. Perilaku ini dilakukan saat korban  mempunyai  suatu kesalahan, sehingga pelaku dengan mudah mempermalukan mereka. Akibatnya, korban bullying menjadi sosok yang kurang percaya diri.

Berdasarkan riset ini, pelaku verbal bullying bahkan melakukannya dengan senang dan  dianggap menjadi hal yang biasa bagi mereka. 

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dipahami bahwa pelaku pembulian verbal  dengan  mempermalukan temannya, dilakukan dengan hati senang dan  biasa  saja  bagi  pelaku  pembulian.  

Lihat juga: Aksi Perundungan Sebabkan Mahasiswa Bunuh Diri, Ini Respon Ahli Umsida

Bahkan, pelaku verbal bullying mempermalukan temannya  tersebut  ketika  ada  temannya  yang  mendapat  kejadian memalukan yang seharusnya mereka bantu. Tapi pelaku pembulian verbal tersebut tidak memikirkan dampak yang akan terjadi pada temannya itu.

Itulah beberapa contoh tindakan verbal bullying yang sering ditemui di dunia pendidikan di Indonesia. Jadi selain bentuk bullying yang membekas secara fisik, ternyata tindakan bullying juga bisa berdampak secara mental.

Ingin mendapat informasi menarik berdasarkan riset atau ahli dari Umsida? Simak terus informasi nya di website dan juga Instagram @umsida1912.

Sumber: Dr Supriyadi MPdI

Penulis: Romadhona S.

Berita Terkini

muhammadiyah
Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 2026 pada 18 Februari
October 23, 2025By
S2 Ilmu Komunikasi Umsida
S2 Ilmu Komunikasi Umsida Sudah Buka, Siap Cetak Pakar New Media
October 13, 2025By
prodi sains data
Umsida Resmi Buka S1 Sains Data, Siap Buka Peluang Data Analyst
October 11, 2025By
pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By
Umsida dan PT Mellcoir Sport Indonesia
Magang di PT Mellcoir Sport Indonesia, Mahasiswa Umsida Ikut Expo UMKM di Jakarta
October 3, 2025By
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny: Sekitar 60 Korban Masih Tertimbun
October 2, 2025By
Umsida kampus ramah nonmuslim
Jadi Kampus Ramah Latar Belakang Agama, Ini Cerita Malvin dan Keluarga Tentang Umsida
September 3, 2025By
workshop open data Jawa Timur
Open Data Jadi Kunci Analisis Berbasis Bukti dalam Workshop Statistik Sektoral Seri 11
August 25, 2025By

Riset & Inovasi

lang and tech
Lang and Tech, Inovasi PBI dan PTI Umsida Tunjang Materi secara Daring
October 19, 2025By
renalmu.com
Aplikasi Renalmu.com, Inovasi Dosen Umsida Dorong Transformasi Digital Pelayanan Hemodialisis di Rumah Sakit
October 17, 2025By
alat pemeriksaan kesehatan digital
Umsida Buat Alat Cek Kesehatan Tanpa Jarum, Mudahkan Pemeriksaan
October 9, 2025By
hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
inovasi alat pembakaran sampah tanpa asap 3
Alat Pembakaran Sampah Tanpa Asap, Inovasi Dosen Umsida Tekan Masalah Sampah
September 25, 2025By

Prestasi

Tim fisioterapi Umsida
Tim S1 Fisioterapi Umsida Juara 2 Medical and Health Competition Vol 2 2025
October 21, 2025By
inovasi limbah cangkang kupang 3
Olah Limbah Cangkang Kupang, Mahasiswa TLM Umsida Raih Juara 2 PKP2 PTMA 2025
October 19, 2025By
relawan pajak Umsida
Punya Relawan Pajak Terbanyak 2025, Tax Center Umsida Dapat Penghargaan dari DJP Jatim II
October 18, 2025By
S2 Ilmu Komunikasi Umsida, perguruan tinggi
Umsida Masuk Jajaran Perguruan Tinggi dalam THEs University Impact Rankings 2026
October 15, 2025By
teknik mesin Umsida juara 1 lomba nasional
Teknik Mesin Umsida Raih Juara 1 Lomba Prototype LNT-RBM 2025
October 10, 2025By