Umsida.ac.id – Setiap tempat mempunyai asal-usul yang menarik untuk ditelisik, termasuk nama desa dan budaya. Tim KKN-P Desa Kembangbelor, Mojokerto, menyelenggarakan kegiatan membatik yang diikuti oleh anggota Ibu-Ibu PKK, karang taruna dan warga setempat, Kamis (6/2).
Diadakannya kegiatan tersebut karena rasa penasaran Tim KKN-P terhadap nama desa, Kembangbelor. Menurut sejarahnya, kata Kembangbelor diambil dari nama kembang yang tetap menjadi identitas, meskipun belum teridentifikasi wujud kembang tersebut. Terlepas dari eksistensinya sebagai nama desa, Tim KKN-P Desa Kembangbelor berupaya mengidupkan kembali kerajinan batik yang pernah berjaya di zaman Majapahit dan dikenal dengan sebutan Lereng Welirang. Hal tersebut karena kampung batik yang berdiri di dalamnya menjadikan motif kembangbelor, banteng, hingga ketela. Seluruh motif tersebut sangat melekat dan memiliki keterkaitan dengan sejarah Desa Kembangbelor dan masih berkembang hingga saat ini.
Salah satu anggota karang taruna mengungkapkan, “Perlu didirikannya kampung batik di desa ini untuk menjadi ciri khas.”
Oleh sebab itu, Tim KKN-P Desa Kembangbelor berupaya menggiatkan semangat warga dengan cara melakukan kegiatan membatik bersama dalam rangka melestarikan warisan budaya kerajaan Majapahit.
Penulis: Windi Ayu Pramesti
Editor: Inka Ayu P