Umsida.ac.id – Selama ini bagi sebagain orang mengetahui fungsi tentang fungsi pipa paralon secara umum hanya digunakan untuk saluran air. Namun, ditangan Tim Kuliah Kerja Nyata-Pencerahan (KKN-P) 25 ++
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ini, pipa paralon tersebut dimanfaatkan untuk membuat pos hias yang unik dalam mempercantik lingkungan yang ada di Desa Wage, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (25/3).
Kegiatan ini dengan mengusung tema Menanam tanaman hias di Sekitar lapangan yang ada di Desa Wage. Dimana tema ini menitik beratkan pada reboisasi di sekitar lapangan dewata.
Tim KKN-P 25 Umsida sudah memproduksi puluhan pot hias unik dan menarik. Salah satu Tim KKN-P Umsida, Muhammad Fajar Aminullah mengatakan bahwa usaha tersebut dilakukan berawal dari melihat Desa Wage memiliki berbagai macam potensi yang perlu dikembangkan di Desa Wage, “Awal ide kami membuat pot hias dari pipa paralon ini berawal saat melihat salah satunya potensi alam di Desa Wage yaitu Lapangan Dewata yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) setempat. Kemudian kami mencoba untuk merevitalisasinya,” ujarnya.
Fajar menjelaskan proses memasang pot hias ini dimulai dengan menggali lubang disekitar lapangan dewata dengan kedalaman kurang lebih 20 centimeter. Pot hias terbuat dari parolon ukuran 4 dim yang di potong dengan ukuran 1 meter, lalu di belah menjadi 2 bagian. Kemudian pipa paralon dihias sesuai dengan kreasi masing-masing. Penompang pot hias juga dibuat dari paralon yang dihias, dengan ukuran paralon ½ dim, kemudian dipotong dengan ukuran 1 ½ meter.
“Setelah dihias pot dipasang dilapangan dengan bergantung pada pipa penompang. Kemudian pot hias diisi dengan tanaman hias,” tuturnya.
Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan masyarakat di Desa Wage bisa termotivasi untuk berkreasi menggunakan pipa paralon sebagai wadah tanam tanaman hias sekaligus menciptakan kawasan lingkungan yang sejuk dan rindang.
Penulis : Muhammad Fajar Aminullah
Editor : Asita Salsabilla Maharani