Umsida.ac.id – “Saya sangat bersyukur dan senang, karena menjadi mahasiswa terbaik merupakan salah satu doa saya untuk membahagiakan orang tua saya,” ucap Maulidia Dewi Azhari, mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi, Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), kepada tim Umsida, Minggu (10/10). Dewi berhasil menuntaskan pendidikan S1-nya dengan perolehan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,87.
Dewi menuturkan, sejak masuk semester awal perkuliahan di Umsida, ia sudah menautkan mimpinya agar bisa mencapai IPK terbaik selama kuliah. Perempuan asal Sidoarjo itu sengaja mencantumkan target IPK yang diinginkan di Wall Grid kamarnya. Dalam proses mengejar IPK itu, banyak perjuangan yang dilalui Dewi. Bagaimanapun kondisinya, bahkan ketika malas pun, ia harus tetap bisa menyelesaikan tugas perkuliahan. “Nggak harus sempurna, yang penting udah mencoba mengerjakan dan berniat untuk menyelesaikan. Urusan hasil, itu di luar kendali kita. Karena IPK itu kan kumulatif dari semester-semester sebelumnya, jadi gimana caranya biar konsisten,” ungkapnya.
Kuliah tak melulu mengejar IPK, Dewi juga aktif mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa (Hima ) Prodi Akuntansi di Divisi Humas dan sempat menjadi Asisten Laboratorium (Aslab). Tak cukup sampai situ, Dewi aktif menjadi relawan pajak. Ia juga lolos dalam Program Magang Mahasiswa Bersertifikasi (PMMB) bacth 1 tahun 2021 dan terlibat magang internal di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (GIBEI) Umsida. Selain itu, Dewi juga merintis usaha kecil-kecilannya yakni Instagram @hijab.bertin yang bergerak di bidang fashion muslim dan @misangyuk untuk bisnis kulinernya.
Di tengah segala aktivitasnya, Dewi mengatakan bahwa sadar akan adanya prioritas merupakan sebuah kunci. “Jadi membagi waktu versi saya yaitu menyelesaikan satu per satu. Hal itu lebih efektif daripada mengerjakan banyak hal dalam satu waktu,” ungkapnya. Dewi menambahkan, semua yang sanggup ia kerjakan itu juga tidak terlepas dari dukungan dan peran orang tua, dosen, serta orang-orang di sekitarnya. “Mereka selalu ada untuk saya. Selalu memberikan lebih dari apa yang saya butuhkan,” imbuhnya.
Kedepannya, Dewi berharap agar setelah lulus dari Umsida ia bisa melanjutkan bisnis online shop miliknya, mencari lowongan pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya, dan berencana ingin melanjutkan S2 untuk menunjang kesempatan menjadi dosen akuntansi.
Perempuan 22 tahun itu juga berpesan kepada mahasiswa Umsida agar mau berusaha melakukan yang terbaik dan mencari sebanyak-banyaknya pengalaman maupun jaringan pertemanan. “Do the best aja, but don’t be so hard on yourself. Jadi belajarlah untuk menjadi pribadi yang tenang dan berpikir positif agar hal-hal yang harus diselesaikan, tugas, dan tekanan mengenai perkuliahan bisa diatasi dengan tenang. Dengan begitu hal-hal baik lainnya juga akan berdatangan,” pungkasnya.