Umsida.ac.id – Menjadi lulusan yang berprestasi adalah impian setiap mahasiswa. Nur Muhammad Ardiansyah alumni Prodi Pendidikan Bahasa Inggris membagikan tips menjadi lulusan dengan kompetensi di dunia kerja.
Pria yang akrab disapa Ardi tersebut menyampaikan, kondisi pandemi merupakan suatu keniscayaan yang tidak mampu dikontrol manusia. Namun dari kondisi tersebut, ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa agar bisa tetap bertahan di tengah situasi pandemi. Ia membagikan tips lewat podcast #UmsidaMenyapa bertema “Graduate Survival Guide” melalui Live YouTube Umsida 1912, Rabu (10/10).
Sejatinya, pembelajaran secara online mampu menciptakan kemampuan baru untuk generasi muda terutama dalam hal soft skill. “Mereka mendapatkan tambahan skill baru yang berbeda ketika berada di bangku sekolah dan melakukan pembelajaran secara tatap muka. Artinya bisa jadi mereka lebih resilient or they are getting adjusted accustomed to the new way of learning,” ungkap pria yang pernah aktif sebagai Debater dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa (Hima) PBI Umsida tersebut.
Untuk para Mahasiswa dan pembelajar yang berada di fase ini, lanjut Ardi, memiliki penyesuaian diri dan pacu belajar yang lebih cepat ketimbang generasi mereka terdahulu. “Tentunya pribadi tersebut sudah terbiasa mengalami perubahan pola belajar karena pandemi ini. Sedangkan saya, tidak bisa mengalami fase seperti itu,” terangnya.
Yang kedua, think a way how to survive agar mental dan fisik tidak mudah lelah terhadap perubahan sistem pembelajaran. “Kalau kita tidak berfikir untuk coba mencari cara dalam bertahan, maka akan capek. Artinya kalau kita tidak memformulasikan suatu cara untuk bertahan dalam perkuliahan ini, kita bisa tertinggal di belakang,” tuturnya.
Lebih lanjut, pria 25 tahun itu mengatakan, apabila seseorang menghadapi masalah yang dirasa tidak mampu diselesaikan, maka ia harus meyakini bahwa masalah itu selayaknya sebuah parsel dari Allah. “Masalah datang pasti satu paket dengan penyelesaiannya,” ujarnya.
Ardi menambahkan, take a step back and find the gap ketika ada masalah menjadi hal yang perlu untuk dilakukan agar seseorang yang sedang menghadapi masalah bisa mendapatkan suatu pandangan yang lebih jernih untuk menyelesaikannya. “Kita memang perlu suatu moment untuk lari, bukan kabur, tapi untuk menjauh sedikit dari permasalahan yang berusaha kita hadapi dan mencari gambaran yang lebih jernih. Karena kalau kita terlalu berkutat dengan masalah kita, it can twist your mindset.” tandasnya.
Penulis : Shinta Amalia Ferdaus