Umsida.ac.id – Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak (PSGPA) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) bersama Inovasi untuk Sekolah Indonesia (INOVASI) melakukan uji coba keterbacaan modul pendampingan responsive gender di SD Muhamamdiyah I Candi Labschool Umsida, Selasa (22/11). Inovasi adalah program kemitraan pemerintah Indonesia dan Australia.
Acara ini di ikuti pimpinan SD Labschool beserta guru wali dari kelas 1-6. Pada kegiatan ini, mereka para pimpinan SD diminta untuk menganalis keterbacaan modul pendampingan responsive gender yang diberikan oleh Tim PGSPA dan INOVASI. Modul ini memiliki target memberikan training yang menyasar kepada para kepala sekolah, guru, siswa, dan wali murid.
Kemil Wachidah M Pd, Ketua PGSPA Umsida mengatakan jika kerjasama ini nantinya bisa mewujudkan rancangan sekolah responsif gender. “Harapannya, semua perangkat di sekolah paham akan konsep gender. sehingga tidak ada diskriminasi atas dasar gender di sekolah. dan tidak ada penggambaran hanya satu jenis kelamin dalam kegiatan tertentu, sehingga dapat menghambat siswa untuk berpartisipasi secara efektif saat proses belajar,” tuturnya.
Kepala sekolah SD Muhamamdiyah I Candi Labschool Umsida, Muhammad Haidar Abdillahmenyambut positif uji coba keterbacaan modul responsif gender ini, “Saya sangat mendukung kegiatan ini, karena melihat tidak semua sekolah menerapkan konsep gender di lingkungan sekolah,” ujarnya.
Dalam kerjasama INOVASI dan PSGPA ini terdapat pembuatan modul Responsif Gender meliputi 11 unit, diantaranya unit memahami konsep gender, memahami sekolah responsif gender, sistem manajemen dan ekstrakurikuler responsif, perencanaan pembelajaran responsif gender, bahan ajar responsif gender di SD, penggunaan bahasa responsif gender di kelas, pengaturan kelas responsif gender, interaksi kelas responsive gender, kekerasan berbasis gender di SD, peran keluarga responsif gender, dan unit tolerasi.
*Humas Umsida