Umsida.ac.id – Tujuh pustakawan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berhasil lolos uji kompetensi sertifikasi. Ketujuh pustakawan tersebut antara lain Dewi Rositasari, Nurhayati, Irta Fiddinia, Bulqis Khumairoh, Anita Fidayanti, Suryo Gigih Prasetyo, dan Ratro Indakto.
Kepada tim Umsida.ac.id, Jumat (27/5), Ainur R SSos MSi, Kepala Perpustakaan Umsida mengatakan, terdapat 10 pustakawan yang mengikuti uji sertifikasi, namun hanya 7 orang yang berhasil lolos hingga ke tahap akhir dengan nilai yang sesuai standard.
Ada beberapa penilaian kompetensi yang menjadi faktor kelulusan uji, termasuk penilaian kompetensi yang didasarkan pada klaster yang diambil oleh pustakawan. “Pustakawan Umsida berjumlah 10, dan masing-masing memilih klaster sesuai dengan rutinitas pekerjaan yang dilakukan di perpustakaan. Contohnya Dewi Rositasari memilih klaster pelaksanaan pengembangan koleksi perpustakaan,” jelasnya.
Penilaian pada masing-masing klaster berkaitan dengan kemampuan pustakawan dalam melakukan analisis kebutuhan informasi pemustaka, menyeleksi bahan perpustakaan, dan melakukan pengadaan bahan perpustakaan. “Beda dengan Nurhayati yang memilih klaster pelaksanaan pengatalogan subyek kompetensi yang dinilai adalah kemampuan dalam melakukan analisis subyek dan menentukan notasi subyek,” sambungnya.
Sedangkan Suryo Gigih Prasetyo dan Ratro Indakto memilih klaster pelaksanaan promosi layanan perpustakaan dengan beberapa penilaian seperti layanan promosi perpustakaan, layanan produk multimedia untuk perpustakaan, dan layanan aplikasi media.
Sementara itu, 6 pustakawan lainnya seperti Anita Fiddayanti, Irta Fiddinia, Bulqis Khumairoh, Noormasuddin, Rizki Hasan, dan Pristiwanto justru mengambil klaster layanan dasar perpustakaan dengan unit penilaian kompetensi yang meliputi layanan sirkulasi, layanan referensi, dan layanan bimbingan pemakai.
Ainur kemudian melanjutkan, selama proses uji kompetensi, tim pustakawan Umsida tidak mengalami kendala yang berarti karena semua bahan yang telah diujikan sudah dipersiapkan lebih awal dan bahan-bahan tersebut merupakan hasil pekerjaan atau rutinitas selama melayani pemustaka.
“Bahkan asesor Perpusnas memuji hasil kerja portofolio pustakawan Umsida dengan pernyataan bahwa baru kali ini pustakawan membawa portofolio lengkap dan semuanya benar, kami bangga rasanya mendengar pujian itu,” imbuhnya.
Di samping itu, kerjasama yang baik dengan unit kerja lain membuat proses sertifikasi ini berjalan dengan baik dan mudah. “Terima kasih Bapak Rektor dan jajaran Rektorat yang memberikan kesempatan kepada Pustakawan untuk maju uji sertifikasi kompetensi,” lanjut Ainur.
Terakhir, ia berharap agar melalui sertifikasi kompetensi ini dapat meningkatkan kepercayaan diri para pustakawan dan dapat mengembangkan kualitas layanan Umsida serta mengembangkan kemampuan dan kompetensi pustakawan untuk lebih bermanfaat bagi masyarakat luas. (Shinta Amalia/Etik)
*Humas Umsida