Umsida.ac.id – Desa Pandean, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, akan segera menjadi objek desa binaan sebagai bentuk realisasi dari Program Peningkatan Kapasitas (PPK) Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang diadakan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dikti Ristek). Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Himpunan Mahasiswa Pecinta Alam Sidoarjo (HIMMPAS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dinyatakan lolos seleksi PPK Ormawa tahun 2022 dengan jumlah pendanaan sebesar 28.500.000, Rabu (27/07).
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Bayu Hari Prasojo SSi MPd menerangkan bahwa Pemilihan Desa Pandean menjadi objek desa binaan dikarenakan ada salah satu mahasiswa yang berdomisili di sana. “Dia melihat adanya potensi dari desa tersebut yang sepertinya cocok untuk dilakukan pendampingan, sehingga kemudian dia mengajukan proposal,” terangnya
Program yang akan dilakukan nantinya ialah membuat Desa Pandean menjadi desa wisata, dengan konsep Wisata Desa Hutan. “Bentuknya nanti kurang lebih ada tiga hal, pertama agropack, kemudian perpustakaan berbasis hutan, dan river tubing,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan terkait output yang dituju dari program yang diselenggarakan sekitar 6 – 8 bulan ini nantinya ialah sebagai model pengelolaan desa hutan, meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat sekitar, dan edukasi desa wisata.
Selain itu, Bayu juga berharap semoga hal tersebut nantinya dapat menjadi program berkelanjutan, desa wisata hutan yang dibina oleh PPK Ormawa Umsida. “Selain itu, nanti ketika teman-teman Ormawa ada kegiatan misalnya outbound, bisa kita arahkan kesana sehingga dapat menimbulkan hubungan yang bagus,” ujar DPL tersebut.
Ketua tim UKM HIMMPAS, Asrofi Rizal mengaku sangat tertarik dan mendukung adanya program PPK Ormawa, karena menurutnya program tersebut bisa menjadi problem solving yang bisa membantu masyarakat agar lebih berkembang. “Desa Pandean memiliki sumber daya alam yang sangat eksotis namun belum bisa dikembangkan sehingga harapan kami, dengan adanya kegiatan PPK ormawa ini, desa tersebut dapat menjadi desa wisata dan menimbulkan daya tarik masyarakat untuk berwisata di desa tersebut,” ungkapnya.
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi tersebut juga berharap program yang dilaksanakan nantinya bisa lancar dan bermanfaat untuk masyarakat, kemudian bisa menjadi pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan para mahasiswa yang tergabung, serta dapat menjadi pemicu agar mahasiswa-mahasiswa yang lain bisa lebih berantusias untuk mengikuti program-program yang ada.
“Kita sangat berterimakasih karena sebagai mahasiswa, sangat diwadahi oleh Dikti, kemudian kampus, dan elemen-elemen lain yang mendukung,” pungkasnya. (Alfaro Mohammad Recoba)
*Humas Umsida