Umsida.ac.id – Program Studi Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar World Class Professor (WCP) Program Series secara hybrid di hotel Aston Sidoarjo.
Kegiatan yang dilakukan selama tiga hari ke depan ini (12-14/09) merupakan implikasi dari hibah WCP yang diperoleh dari Kemdikbudristek bulan lalu.
Penerima hibah ini adalah Dosen sekaligus Kaprodi Teknik Elektro Umsida Dr Izza Anshory, yang memiliki H-index di Scopus minimal 4.
Oleh Izza, kegiatan ini dikolaborasikan dengan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) sebagai sarana peningkatan kompetensi lulusan mahasiswa, kompetensi dosen,dan kualifikasi kurikulum.
“Diantara kegiatannya, kita melakukan kegiatan di luar kampus, dan bermitra dengan prodi selain Umsida agar kita dapat meningkatkan rekognisi secara nasional dan international,” terangnya saat memberikan Sambutan.
Narasumber yang dihadirkan, menurut Izza, dipastikan dapat memberi efek untuk membantu kita terekognisi secara international, dengan ilmu dan pengalaman yang mereka miliki di bidang Teknik Elektro.
“Ada Prof Dr Dato Kamaruzzaman dari Universiti Kebangsaan Malaysia yang akan membahas renewable energy (energi terbarukan-red), ada juga Dr. Setiawardhana dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya yang membahas tentang Smart Control (Kendali Pintar-red),” tambahnya.
“Dan satu lagi ada Dr Romadhoni Syahputra dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang membahas tentang implementasi Artificial intelligence pada renewable energy,” lanjutnya.
Harapannya, kata Izza, acara ini juga akan memotivasi dan memudahkan para Dosen Umsida khususnya di Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) Umsida menjadi professor.
Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Umsida Dr Hana Catur Wahyuni MT yang juga hadir menyampaikan dampak positif WCP pada Umsida.
“WCP memberikan kontribusi pada pengembangan uymsida, khususnya untuk mendorong peningkatan produktivitas dosen, terutama dlm bidang publikasi pada jurnal internasional bereputasi,” terangnya.
Selain itu, sambung Hana, kegiatan WCP akan memberikan tambahan dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan menjadi media transfer ilmu pengetahuan antar perguruan tinggi baik di dalam ataupun luar negeri.
“Lebih dari itu, WCP memberikan dampak bagi penguatan kerjasama antar institusi,” imbuhnya.
Harapan kedepan, lanjut ibu tiga anak itu, ada lebih banyak dosen yang memperoleh hibah WCP atau hibah lainnya sehingga dapat memfasilitasi percepatan pengembangan karir dosen,” terangnya dengan penuh penekanan.
“Jika karir dosen berkembang, maka secara otomatis daya saing umsida akan meningkat,” pungkasnya.
(Dian Rahma Santoso)
*Humas Umsida