Umsida.ac.id– Ridwan Mansyur, wisudawan program studi (prodi) administrasi publik Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial (FBHIS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang mendapat gelar wisudawan terbaik dengan IPK 3,92 dan raih predikat cum laude pada acara wisuda ke-41 Umsida, Sabtu (24/06/2023). Laki-laki yang akrab di sapa Ridwan ini memiliki banyak kisah inspiratif dalam perjalanan hidupnya, lika-liku kehidupan, pekerjaan, perkuliahan bahkan sampai ke organisasi-an pun seolah kenyang dirasakannya.
Anak ke 8 dari 10 bersaudara ini sudah terasah mandiri sejak awal sepeninggalan kedua orang tuanya. Sehingga pada usia ke enam tahun ia sudah harus tinggal bersama kakek dan neneknya.
Kondisi yang serba sederhana tidak memberikan pilihan lain baginya selain untuk segera mencari pekerjaan semasa lulus SMA. Kerasnya kehidupan semakin ia rasakan sepeninggalan neneknya setelah setahun bekerja.
Hidup bekerja ditengah kerasnya kota Jakarta mengasah dirinya untuk selalu berpikir maju. Keinginan mencari dan belajar hal-hal baru setiap harinya seolah makin menggebu, prinsip dirinya yang erat dalam pembelajaran membuatnya semakin yakin dan berpandangan bahwa pendidikan bukanlah hal yang patut di sepelekan.
Sembari mencari nafkah, menata kehidupan agar berkelayakan, tiap harinya selalu ada asa dan cita-cita untuk suatu hari nanti mengenakan toga kebesaran. Iya, ditengah derasnya arus kehidupan, Ridwan tetap yakin bahwa pendidikan adalah jalan menuju berbagai macam kebaikan.
Dengan prinspinya itu, setelah melakukan ribuan dan bahkan jutaan pertimbangan, dirinya pun lantas memutuskan untuk meninggalkan kota Jakarta.
Meninggalkan pekerjaannya yang telah ia bangun dan jalani dari tahun 2009 silam sampai dengan tahun 2019 tentu bukanlah perkara mudah, namun baginya itu adalah harga yang harus ia lunaskan demi mewujudkan cita-cita yang tertunda.
Disinilah ia, menemukan Sidoarjo dan Umsida didalamnya. Setelah berbagai perhitungan dilakukannya, bermodalkan hasil kerja di tahun-tahun sebelumnya dan menumpang di rumah saudaranya, Ridwan pun memantapkan diri untuk menjadi mahasiswa Umsida.
Pada awalnya tentu kembali beradaptasi dan mengatur semua dari awal tidaklah mudah, apalagi dengan tanggung jawabnya di perkuliahan, membuat Ridwan harus semakin mandiri dalam berdikari.
Namun ia menyadari, itu semua adalah resiko yang harus ia bayarkan untuk merasakan nikmatnya pendidikan. Dengan tekad kuatnya, ia memahami prinsip mahasiswa sebagai agent of change, tak hanya menikmati pendidikan untuk diri sendiri namun juga mampu membawa kemanfaatan bagi sesama. Baginya orang berpendidikan haruslah mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik.
Sejalan dengan itu semua, ia mengasah dirinya tak hanya melalui perkuliahan saja namun juga pada beberapa kegiatan ekstra lainnnya.
Tentu selain kuliah dan bekerja, mahasiswa yang penuh semangat ini juga mendedikasikan diri untuk aktif di Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Umsida serta Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM-U) Umsida.
Dengan komitmen yang ia bangun, terbukti mampu membawa tiga aspek penting yakni, pendidikan, pekerjaan serta organisasi untuk berjalan serasi.
Output kinerjanya dirasakan oleh teman-teman se organisasinya, pekerjaan yang ia jalani mampu menghidupi perkuliahannya sampai hari ini dan pendidikannya pun ikut terakomodasi dengan predikat dirinya yang lulus sebagai wisudawan terbaik.
Bagi dirinya, prinsip harus selalu disertai dengan komitmen, keinginan dan cita-cita harus dijalankan dengan disiplin. Selain itu, pencapaian yang besar juga perlu konsistensi dan rasa sabar.
Dan ia pun yakin, bila semua usaha telah diperjuangankan, maka tunggulah bahagia dengan rasa sabar dan syukur karena pemilik semesta pun tidak akan pernah menyia-nyiakan orang yang berjuang
Penulis : Arya Bimantara
Editor: Rani Syahda Hanifa