Raih 20 Lebih Medali, Ini Kisah Atlet Bela Diri Umsida

Raih 20 Lebih Medali, Ini Kisah Atlet Bela Diri Umsida

Umsida.ac.id– Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan IPA Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Ratika Ayu Sumanti adalah petarung seni bela diri Jiu Jitsu dan Karate yang memiliki lebih dari 20 penghargaan.

Awal Mula Berkecimpung di Seni Bela Diri

Raih 20 Lebih Medali, Ini Kisah Atlet Bela Diri Umsida

Wanita yang akrab disapa Ratika ini telah menggeluti bidang ini sejak SMP kelas 1 “usia 12 tahun pertama kali saya mengikuti ekstrakurikuler di SMP. Kemudian baru melanjutkan gabung ke klub agar bisa memusatkan latihan karena kalau latihan di ekskul saja seminggu hanya satu kali, jadi gabung di klub agar latihan lebih banyak ya sekitar seminggu 5 kali,” ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan bagaimana mulai menyukai seni bela diri Jujitsu dan karate di usia remaja. “Waktu itu saya mulai menyukai seni bela diri ini karena melihat kakak saya yang menggeluti bidang karate dan menurut saya itu terlihat keren dan bagus dan akhirnya saya mulai mencoba dan dari situlah ketertarikan saya dimulai waktu SD,”. jelasnya sambil tersenyum mengingat masa itu.

Prestasi yang Telah Diraih

Mahasiswa yang baru di semester 3 ini telah memiliki puluhan medali dari banyak sekali pertandingan yang ia ikuti. Berikut prestasi yang telah ia raih dalam kurun waktu 1 tahun selama berkuliah di Umsida.

Jiu Jitsu

– Juara 3 Fighting Senior Putri 50kg Tingkat Jatim (Kejurprov)
– Juara 2 Fighting Senior Putri 50kg Jatim (Piala Bupati Ngawi)
– Juara 3 Newaza Senior Putri 50kg Jatim (Piala Bupati Ngawi)
– Juara 1 Fighting Senior Putri 50 kg Jatim (Piala Walikota Surabaya)
– Juara 3 Fighting Senior Putri 50kg Tingkat Nasional (Kejurnas Open Ponorogo)
– Juara 2 Fighting Elit Senior Putri 50kg Tingkat Nasional (Kejuaraan Nasional Unesa Open)
– Juara 3 Newaza Senior Putri 55kg Tingkat Nasional (Kejuaraan Nasional Unesa Open)

Karate

Juara 1 Kumite Senior Putri 55 kg Tingkat Nasional ( Kejuaraan UGM Jogja Open )

Dan sekitar 20 prestasi lagi di bidang bela diri yang telah Ia raih sejak usia 12 tahun.

Karena memiliki paras ayu, Ratika juga pernah meraih kemenangan di bidang modelling dan fotografi semasa Ia sekolah. “Kalau fotografi dan modelling itu saya raih di saat sekolah dan hanya berawal dari iseng ternyata mendapatkan juara,” ujarnya.

Meski memiliki keahlian di bidang fotografi dan modeling, hal ini tidak membuat Ratika ingin berbelok. Ia hanya merasa itu keahlian lain yang ia miliki selain di seni bela diri. Namun itu tidak bisa membuat keinginannya di seni bela diri untuk berhenti.

Resiko yang Pernah Dialami

Raih 20 Lebih Medali, Ini Kisah Atlet Bela Diri Umsida

Meraih sabuk oranye di cabor Jiu Jitsu dan sabuk coklat di cabor Karate, tentu tidaklah mudah. Putri dari pasangan Kristina Utami dan Sumanto ini telah melewati banyak sekali rintangan hingga menghadapi banyak resiko terutama cedera pada fisiknya.

Baca juga: Yuk Simak Kunci Sukses Mahasiswa Prodi Kebidanan Umsida

“Resiko yang pernah saya hadapi selama ini masih ringan ya, kadang memar, hidung pernah mimisan, bawah mata juga pernah berdarah hingga mengalami robek di daerah hidung dan bibir dan yang paling parah Saya pernah merasakan pergeseran tulang bahu, tapi Alhamdulillah sampai hari ini belum pernah menghadapi patah tulang,” jelasnya.

Paska mengalami banyak sekali cedera dan resiko yang seberat itu Ratika mengungkapkan bahwa dia masih belum ingin berhenti dari dunia seni bela diri ini. Meskipun dia harus menghadapi banyak kekhawatiran dari orang-orang terdekatnya terutama orang tua yang sempat melarangnya melanjutkan dunia bela diri ini akibat beberapa cedera yang dialami.

Namun melihat semangat Ratika yang begitu tinggi akhirnya orang tua tetap mendukungnya hingga saat ini. Selain itu ia juga mendapatkan tantangan yakni di biaya dari keahliannya ini, seperti biaya pakaian yang cenderung tidak murah dan biaya ujian per sabuk.

Memiliki ketertarikan di banyak bidang seni bela diri fotografi Ia merasa kegiatan itu tidak menghambat akademiknya di Prodi pendidikan IPA.

“Kalau ada jadwal yang bertabrakan antara latihan atau tugas saya akan lebih memilih untuk menyelesaikan tugas kuliah saya terlebih dahulu dan untuk hari itu saya memilih bolos latihan di klub, tapi setelah tugas saya selesai hari itu saya akan tetap latihan Mandiri di rumah,” ungkapnya.

Capaian Kedepan

Raih 20 Lebih Medali, Ini Kisah Atlet Bela Diri Umsida

Wanita yang mengidolakan Ken Nishimura atlet karate dari Negeri Sakura ini ternyata masih ingin menaklukkan beberapa kompetisi yang lebih tinggi dari capaiannya hari ini.

Baca juga: IMEI Team Umsida Bakal Race di Ancol, Ini Cerita Driver-nya

“Selanjutnya hal-hal yang ingin saya capai tentu ingin memberikan penampilan yang lebih baik lagi kedepannya dan ingin sekali memenangkan kompetisi Porprov karena sudah dua kali saya mengikuti kompetisi itu termasuk yang kemarin dan belum berhasil,” ujarnya.

“Karena menurut saya itu adalah ajang yang bergengsi dan saya hanya berhasil mencapai perempat final. Tentu ke depannya Saya berharap  bisa menjadi atlet nasional. Saya hanya akan berhenti menggeluti bidang ini di usia maksimal yang ditetapkan provinsi yaitu 27 tahun,” imbuhnya.

Motivasi

Diakhir sesi wawancara bersama Umsida.ac.id, Ratika berpesan sekaligus memotivasi teman sebayanya agar meraih kesuksesan.

“Motivasi saya untuk teman-teman adalah harus berlatih dengan keras. Apa yang saya dapatkan hari ini adalah buah dari latihan saya yang tidak pernah berhenti. Jangan mudah menyerah dan jangan bersedih untuk mengorbankan hal-hal lain seperti waktu tenaga dan uang untuk mendapatkan hal yang lebih worth it yakni prestasi,” pungkasnya.

Penulis: Rani Syahda

Berita Terkini

pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By
Umsida dan PT Mellcoir Sport Indonesia
Magang di PT Mellcoir Sport Indonesia, Mahasiswa Umsida Ikut Expo UMKM di Jakarta
October 3, 2025By
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny: Sekitar 60 Korban Masih Tertimbun
October 2, 2025By
Umsida kampus ramah nonmuslim
Jadi Kampus Ramah Latar Belakang Agama, Ini Cerita Malvin dan Keluarga Tentang Umsida
September 3, 2025By
workshop open data Jawa Timur
Open Data Jadi Kunci Analisis Berbasis Bukti dalam Workshop Statistik Sektoral Seri 11
August 25, 2025By
Umsida dan Pemkab Sidoarjo
Pertemuan Umsida dan Pemkab Sidoarjo, Bahas Kolaborasi Strategis dalam Pengembangan Potensi Daerah
August 20, 2025By
Fikes Expertise
FIKES Xpertise, Program Fikes Umsida Edukasi Kesehatan Remaja
August 19, 2025By
BPH Umsida dan BPH Umri
BPH Umsida Sambut Kunjungan BPH Umri, Bahas 3 Topik Ini
August 19, 2025By

Riset & Inovasi

hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
inovasi alat pembakaran sampah tanpa asap 3
Alat Pembakaran Sampah Tanpa Asap, Inovasi Dosen Umsida Tekan Masalah Sampah
September 25, 2025By
sekolah rakyat
Berkesempatan Mengajar di Sekolah Rakyat, Ini Pendapat Dosen Umsida
September 17, 2025By
tong sampah ramah lingkungan
KKNT 23 Umsida Rancang Tong Sampah Ramah Lingkungan untuk Kurangi Polusi Asap
September 10, 2025By
inovasi bell kuis
Bell Kuis, Inovasi Tim PKM Umsida Tingkatkan Motivasi Belajar Siswa SD Muhammadiyah 5 Porong
August 14, 2025By

Prestasi

hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
Pomnas 2025
Pomnas 2025, 2 Skrikandi Umsida Bawa Pulang Juara
October 7, 2025By
reviewer monev hibah abdimas
3 Dosen Umsida Dipercaya Jadi Reviewer Monev Hibah Abdimas
October 6, 2025By
Pojok Statistik Umsida
Pojok Statistik Umsida Raih Peringkat 1 Nasional Kategori Binaan BPS Kabupaten
October 6, 2025By
apresiasi publikasi ilmiah 1
Penghargaan Publikasi Ilmiah Jadi Bukti Komitmen Umsida Majukan Riset Akademik
September 19, 2025By