Umsida.ac.id – Remaja, menurut definisi WHO dan PerMenKes RI No. 25 tahun 2014, mencakup individu berusia 10 hingga 19 tahun. Mereka cenderung memiliki rasa ingin tahu besar, menyukai tantangan, dan sering mengambil risiko tanpa pertimbangan matang, termasuk tentang perilaku seksual.
Sekitar 40% remaja laki-laki dan perempuan berusia 18 tahun telah terlibat dalam hubungan seksual sebelum menikah. Saat ini, dampak dari perilaku seksual bebas di kalangan remaja sangat mengkhawatirkan seperti masalah kehamilan yang tidak diketahui, keguguran, dan kejadian infeksi menular seksual.
Faktor dan dampak perilaku seksual remaja
Perilaku seksual remaja dipengaruhi oleh faktor-faktor. Seperti media informasi (buku, VCD, film porno), teman sebaya, dan lingkungan sosial. Teman sebaya memiliki peran besar dalam membentuk perilaku remaja, baik positif maupun negatif.
Baca juga: 6 Strategi untuk Menekan Kriminalitas di Jawa Timur dari Riset Dosen Umsida
Pendidikan seks yang diberikan selama SMP dan SMA diharapkan dapat meningkatkan kesadaran remaja tentang menjaga kesehatan reproduksi dan memperoleh pengetahuan seks yang benar.
Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) selama kurun waktu 2010, angka remaja perempuan yang belum menikah tapi telah kehilangan kegadisannya mencapai 54% di Surabaya, 47 % di Bandung, dan di Yogyakarta sekitar 37%.
Hal ini dikarenakan adanya revolusi seksual yang sering disebut tren dan salah satu tanda yang paling berpengaruh dari area sosiokultural barat sehingga sebagian dari para remaja berpendapat hal tersebut sebagai hal yang sepantasnya dan tidak merupakan sesuatu hal yang pantang untuk dilakukan.
Dari permasalahan tersebut, salah satu dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) program studi Kebidanan yakni Paramitha Amelia Kusumawardani SST MKeb, membuat penelitian berjudul Pengaruh Media dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja: Studi Lintas Penampang.
Riset ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh media dan teman sebaya terhadap perilaku seksual pra-nikah di kalangan remaja baik di perkotaan maupun pedesaan. Penelitian dilakukan di Hizbul Wathan Kwarda Sidoarjo dengan menggunakan metode lintas penampang. Populasi penelitian terdiri dari 90 individu yang merupakan anggota Pramuka Hizbul Wathan, dan pemilihan peserta menggunakan metode purposive sampling.
Remaja tidak terpapar media
Dari 90 remaja yang diteliti, terdiri dari 68 laki-laki dan 22 perempuan. Sebanyak 75,6% di antara mereka mengaku tidak terpapar dampak media terhadap perilaku seksual pranikah. Sebagian besar mereka (63,3%) memiliki pengaruh teman sebaya yang positif.
Baca juga: Cara Meningkatkan Sinergi Orang Tua dan Guru dalam Program Deteksi Perkembangan Anak
Hasil dari analisis uji Fisher’s Exact test, menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh media dengan perilaku seks pranikah. Hal ini dapat dikarenakan perilaku seksual remaja banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor yang lebih dominan, seperti pengaruh peran orangtua dan agama mengenai pendidikan seks remaja.
Pengaruh teman sebaya
Teman sebaya juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja. Pengaruh teman sebaya yang positif dengan perilaku seksual pranikah yang tidak menyimpang hampir seluruhnya (82,4%) terjadi pada remaja hizbul wathan kwarda Sidoarjo. Sedangkan pengaruh teman sebaya yang negatif dengan perilaku seks pranikah yang menyimpang juga sebagian besar (54,5%) dialami oleh remaja hizbul wathan.
Hasil dari analisis uji Chi Square penelitian ini didapatkan bahwa terdapat pengaruh teman sebaya terhadap perilaku seks pranikah pada remaja hizbul wathan kwarda Sidoarjo. Memang, remaja akan menjadi terbuka pada kelompok teman sebaya. Biasanya, berdiskusi tentang kebiasaan, pakaian, dan kehidupan. Bahkan, mereka biasanya berbicara dengan sangat lama. Hubungan ikatan yang sangat kuat inilah yang dapat mempengaruhi perilaku mereka.
Baca juga: Peran Pemuda dalam Menjaga Keberagaman Bangsa sebagai Generasi Emas 2045
Dari riset ini, didapatkan bahwa tidak ada pengaruh media dengan perilaku seks pranikah pada remaja hizbul wathan kwarda Sidoarjo. Hal ini dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikah pada remaja selain dari media, seperti pengaruh teman sebaya.
Semakin sering seorang remaja melakukan interaksi dengan teman sebayanya, maka akan semakin tinggi pula perilaku seks pranikah, dan sebaliknya.
Sumber: Paramitha Amelia Kusumawardani SST MKeb
Penulis: Romadhona S.