Umsida.ac.id – KKNP 49 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengajak warga desa Kalikatir untuk memanfaatkan sampah anorganik yang ada di wilayah tersebut.
Lihat juga: Buat Eco Enzyme, KKNP 56 Umsida Ajak Masyarakat Olah Sampah Organik
Kegiatan pemilahan sampah anorganik ini diselenggarakan di balai desa Kalikatir.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program desa dalam mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah yang tidak terkelola dengan baik serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilah sampah sejak dari rumah.
Mahasiswa dan Warga Bersama Kelola Sampah Anorganik
Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu (01/02/2025) diikuti oleh perangkat desa, serta mahasiswa KKN.
Acara dimulai pukul 08.00 WIB di balai desa Kalikatir, berkumpul untuk mendengarkan arahan mengenai tata cara pemilahan sampah anorganik.
Linda selalu BPD desa Kalikatir, menyampaikan apresiasi terhadap keterlibatan mahasiswa KKN dalam kegiatan ini.
Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan pemilahan sampah ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun, yaitu dari tahun 2017.
“Kami sangat senang dengan adanya kegiatan ini karena membantu masyarakat memahami pentingnya memilah sampah. Sampah anorganik, jika tidak dikelola dengan baik, akan mencemari lingkungan,” ujarnya.
Namun, imbuh Linda, jika dipilah dengan benar, bisa didaur ulang dan memiliki nilai ekonomi. Wakil koordinator desa (wakordes), Vania Ayu, menyampaikan rasa terima kasih keterlibatan mahasiswa KKN kelompok 49 dalam kegiatan ini.
Menurutnya, pemilahan sampah anorganik merupakan langkah awal dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang semakin meningkat.
“Kami sangat berterima kasih telah memberikan ruang untuk mahasiswa KKN dalam kegiatan ini. Dengan adanya kegiatan pemilahan sampah, kami berharap warga semakin sadar akan pentingnya memilah sampah sejak dari rumah,” terangnya.
Menurutnya, sampah yang terkelola dengan baik dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan bahkan memiliki nilai ekonomi.
Proses Pemilahan Sampah Anorganik
Pada kegiatan ini, sampah yang telah dikumpulkan oleh warga dipilah berdasarkan jenisnya.
Sampah plastik seperti botol, kemasan makanan, kertas dan kardus dikumpulkan untuk dijual ke pengepul. Sementara itu, kaca dan logam juga diklasifikasikan sesuai dengan jenisnya.
Mahasiswa KKN turut membantu dalam setiap tahapan pemilahan, mulai dari memilah sampah, membersihkan plastik dari sisa makanan, hingga mengemas sampah yang sudah terpilah agar mudah diangkut ke tempat pengolahan lebih lanjut.
Salah satu mahasiswa KKN, Nailil, mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman berharga tentang bagaimana pengelolaan sampah yang benar dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan.
“Kami belajar banyak dari kegiatan ini, terutama tentang bagaimana sampah anorganik seharusnya dikelola. Jika kita memilah sampah dengan baik, banyak jenis sampah yang masih bisa dimanfaatkan kembali, sehingga mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir dan meminimalisir limbah yang menumpuk dan mencemari lingkungan,” katanya.
Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat Desa Kalikatir dapat lebih aktif dalam memilah sampah sebelum dibuang.
Mahasiswa KKNP kelompok 49 juga berencana untuk membuat program lanjutan, seperti pelatihan daur ulang sampah dan pembuatan produk kreatif dari sampah anorganik.
Lihat juga: KKNP 59 Umsida Perkenalkan Tempat Sampah Minim Polusi di Desa Lebakjabung
Selain itu, pemerintah desa juga berencana untuk menyediakan tempat sampah terpilah di beberapa titik strategis agar warga semakin terbiasa memilah sampah sejak dini.
Penulis: Nailil Faizah
Penyunting: Romadhona S.