edukasi produk skincare

Terkait Produk Skincare Ilegal, Dokter Umsida Sebut Masyarakat Masih Kurang Teredukasi

Umsida.ac.id – Tercatat terdapat 91 produk skincare ilegal yang tersebar di pasaran telah diamankan oleh BPOM.

Dari temuan ini, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FK Umsida), dr Erlina Krisdianita Novitasari MBiomed berkata bahwa banyaknya skincare ilegal yang tersebar ini juga didukung dengan banyaknya peminat kosmetik yang instan.

Lihat juga: Bahaya Skincare Ilegal Mengandung Bahan Berbahaya yang Mengancam Kesehatan Kulit

Edukasi Masyarakat Masih Kurang

Menurutnya, edukasi kesehatan tentang kosmetik aman belum sampai ke masyarakat. Mereka masih belum mengetahui standar aman penggunaan kosmetik. 

Ditambah lagi dengan peminatan orang awam yang masih tinggi dengan standar cantik yang mereka inginkan.

“Banyak dari mereka yang menginginkan kulit putih. Apalagi standar masyarakat Indonesia yang saat ini masih menganggap bahwa cantik itu harus berkulit putih,” terangnya.

Menurut dosen yang biasa disapa dr Erlina itu, mengatakan bahwa banyak masyarakat terutama anak muda yang masih condong kepada publik figur yang memiliki kulit mulus, padahal mereka tak hanya memakai skincare yang rutin saja, tapi ditunjang dengan perawatan yang sesuai serta make up yang cocok.

Selanjutnya, masyarakat menginginkan kulit putih tersebut secara instan. 

“Meskipun kita sudah menjelaskan kepada masyarakat terus-menerus, kadang mereka masih  denial karena standar kecantikannya masih berbeda,” terang dokter kelahiran 1990 itu.

Durasi Ideal Regenerasi Kulit
edukasi produk skincare
Ilustrasi: Pexels

Lantas ia menjelaskan bahwa regenerasi kulit atau perubahan kulit untuk menghasilkan kulit baru membutuhkan waktu hingga satu bulan. 

“Jadi, jika mereka meminta untuk memiliki kulit putih hanya dengan waktu satu minggu, menurut saya itu tidak mungkin,” tegasnya.

Bahkan, imbuhnya, untuk mengevaluasi produk skincare yang dipakai, terlebih skincare kulit area wajah, membutuhkan waktu minimal selama tiga bulan untuk benar-benar menghasilkan perubahan yang baik dan cocok untuk kulit.

Ia mengatakan, “Jadi bisa saja mereka menggunakan bahan skincare yang berbahaya karena dalam waktu tersebut terlalu singkat untuk proses regenerasi kulit.”

Dan menurutnya, kulit standar itu bukanlah yang putih atau mulus, ada juga pori-pori, bekas jerawat, dan warna yang tidak rata. Itu semua tidak bisa dihilangkan, melainkan diminimalisir. 

Lihat Juga :  Tingkatkan Kesadaran Kebersihan Diri Anak dengan Edukasi Sanitasi oleh KKNP 42 Umsida

dr Erlina berpendapat bahwa masih perlu disosialisasikan lagi tentang standar kecantikan agar masyarakat tidak terlalu berlebihan untuk menstandarkan kecantikan seperti kulit putih atau glassy

“Misalnya seseorang yang memiliki warna kulit sawo matang maka lebih baik dia tidak menerapkan standar kulit putih juga, tetaplah cantik dengan kulit tersebut,” tuturnya.

Intinya, masyarakat cukup menggunakan produk skincare yang aman-aman saja. Mencari yang berlabel BPOM dan bisa dicek, atau konsumen bisa datang ke klinik kecantikan yang juga perlu dicek kembali.

“Jangan tergiur harga murah dan dengan hasil yang cepat,” pesan dokter yang telah melanjutkan studi di Unair itu.

Cara Mengecek Produk Skincare
edukasi produk skincare1
Sumber: https://cekbpom.pom.go.id/

Lalu Bagaimana cara membedakan produk skincare yang terdaftar di BPOM dengan yang ilegal?

Pemasaran produk skincare ilegal saat ini juga sangat bebas baik di e-commerce maupun di toko-toko kelontong. 

Yang pertama tentu sebelum menggunakan skincare, perlu dicek adanya label BPOM, pengecekan tersebut bisa dilakukan di situs BPOM.

“Kita bisa langsung menginput nomor BPOM di laman tersebut karena walaupun sudah tertulis BPOM, tapi ketika dicek ternyata produk tersebut tidak terdaftar. Karena ada beberapa oknum yang mencetak label BPOM sendiri,” jelasnya.

Oleh karena itu, imbuhnya, produk skincare yang sudah memiliki label BPOM belum tentu terdaftar di dalamnya.

Skincare tersebut berbeda dengan etiket biru yaitu produk yang tidak terdaftar BPOM namun diracik oleh ahli seperti dokter. 

Biasanya, kosmetik ini banyak banyak ditemui di RS atau Klinik serta Praktek Pribadi dokter yang berkompeten untuk meraciknya. Sehingga kosmetik ini bisa dipasarkan karena ada standar dan dosis yang aman untuk digunakan.

Dan ada pula sebuah kosmetik yang masih dalam proses pengurusan BPOM atau memang ada beberapa oknum yang lebih untuk tidak mengurus BPOM, bukan berarti barang tersebut berbahaya.

Lihat juga: Produk Halal di Indonesia Harus Patuhi 5 Kriteria SJPH, Kata Dosen Umsida
“jadi masyarakat mungkin bisa lebih mengetahui tentang perbedaan skincare yang ilegal atau tidak, terlebih bisa membedakan kandungan di dalamnya,” tutup dr Erlina.

Penulis: Romadhona S.

Berita Terkini

lomba matematika Himaksida
Lomba Matematika dan Akuntansi Satukan Logika dan Analisis di Ajang AMC 2025
July 1, 2025By
pembekalan mahasiswa Umsida
Calon Mahasiswa Umsida Lulusan 2025 Dibekali Seminar dan Pendampingan Eksklusif
July 1, 2025By
MoU Umsida dan Pengadilan Agama Sidoarjo 4
MoU Pengadilan Agama Sidoarjo dan Umsida, Sinergi Kembangkan Pendidikan Hukum
June 27, 2025By
motivasi mahasiswa KIP-K Umsida 3
Mahasiswa KIP-K Umsida 2025 Dapat Pesan Ini dari Ketua Senat FMIPA IPB
June 27, 2025By
Kemendikti Saintek amanahi Umsida 4
Umsida Jadi Tuan Rumah Sosialisasi KIP-K PPAPT Kemendikti Saintek 2025
June 26, 2025By
studi tiru UMM Palu 1
Studi Tiru dan Laboratory Visit UM Palu ke Umsida, Siapkan Pembukaan FK
June 25, 2025By
mahasiswa melek akan pelayanan publik 1
Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Diskominfo Sidoarjo Ajak Mahasiswa Umsida Berani Bersuara
June 25, 2025By
Dr Imam Fauji berpulang
Dr Imam Fauji Berpulang, Duka Mendalam Keluarga Besar Umsida
June 23, 2025By

Riset & Inovasi

pentingnya keamanan pangan 1
Ajak Melek Literasi Keamanan Pangan, Warek 1 Umsida Andil di Pendampingan PSAT
June 30, 2025By
pemeriksaan gigi 1
Gelar Pemeriksaan Gigi Bumil, FKG Umsida Edukasi 22 Ibu untuk Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut
June 24, 2025By
tanaman pionir Lumpur Sidoarjo 3
Peneliti Umsida Manfaatkan Tanaman Pionir Sebagai Agen Fitoekstraksi di Lumpur Sidoarjo
June 12, 2025By
FKG Umsida aktif di abdimas 1
Peran Aktif FKG Umsida Kepada Para Lansia, Edukasi Kesehatan Gigi di Usia Senja
June 12, 2025By
potensi Lumpur Sidoarjo 2
Temukan Potensi di Lumpur Sidoarjo, Peneliti Umsida Kolaborasi dengan PPLS
June 11, 2025By

Prestasi

Umsida Kampus Islami Terbaik III_11zon
Umsida Jadi Kampus Islami Terbaik III pada Muhammadiyah Higher Education Awards 2025
June 30, 2025By
mahasiswa Administrasi Publik Umsida
Mahasiswa Administrasi Publik Juara 1 Kumite +84 Kg Senior Putra Piala Guberur Jatim Cup
June 28, 2025By
perunggu di piala gubernur Jatim II
Raih Perunggu Piala Gubernur Jatim II 2025, Mahasiswa Ini Bersaing dengan Tim Militer
June 26, 2025By
PTMA Mitra RisetMu Terbaik IV
Jadi PTMA Mitra RisetMu Terbaik IV, Umsida Buat Roadmap Sesuaikan Kampus Berdampak
June 23, 2025By
Umsida jadi lembaga program koding
Umsida Jadi Lembaga Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Program Koding dan KA
June 21, 2025By