Umsida.ac.id – Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), membuat inovasi bernama PESTA (Pembakaran Sampah Tanpa Asap) yang merupakan bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Umsida.
Lihat juga: KKNT 23 Umsida Rancang Tong Sampah Ramah Lingkungan untuk Kurangi Polusi Asap
Inovasi yang diketuai oleh Dr Totok Wahyu Abadi SS MSi ini bertujuan untuk mendukung sanitasi aman dan pengelolaan sampah ramah lingkungan di Desa Suko, Kabupaten Sidoarjo, tepatnya di TPS Desa Suko.
Dalam melakukan abdimas ini, Dr Totok melibatkan beberapa pihak, seperti dosen di lingkungan Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS), yakni Ainur Rochmaniah MSi, Hendra sukmana MKP, dan Ahmad Riyadh UB SH MSi PhD, masyarakat RW 09 Desa Suko, dan kelompok dasawisma.
Pembakaran Sampah Ramah Lingkungan di TPS Desa Suko
“Kami ingin menawarkan solusi permasalahan pengelolaan sampah rumah tangga yang selama ini kurang efektif dengan mengurangi pembakaran sampah secara terbuka,” tuturnya.
Pembakaran sampah secara terbuka, kata Dr Totok, dapat menyebabkan polusi udara, bau tidak sedap, dan gangguan kesehatan masyarakat.
Selain itu, katanya, inovasi ini juga bertujuan untuk mengurangi asap berbahaya, menekan volume sampah yang dibuang ke TPA, dan meningkatkan sistem serta kesadaran serta kemandirian masyarakat dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Kehadiran PESTA di TPS Suko juga sejalan dengan komitmen Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada poin 6 tentang air bersih dan sanitasi layak, serta poin 8 tentang pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
PESTA Hasilkan Produk Bernilai Ekonomi
Dr Totok menambahkan bahwa pembakaran sampah bisa dimanfaatkan menjadi produk bernilai ekonomi.
“Limbah ini dapat diolah menjadi paving block, batako ringan, pupuk organik, atau pupuk cair yang mendukung konsep ekonomi sirkular,” terang dosen Prodi Ilmu Komunikasi itu.
Inovasi tersebut dilengkapi dengan tungku api roket, insinerator dengan penyaring asap, serta sistem injeksi air yang mampu menekan emisi berbahaya.
Komponen utamanya meliputi blower, burner, incinerator dengan suhu pembakaran mencapai 1000°C, sistem pencuci asap yang dapat mengurangi hingga 95% asap berbahaya, cerobong asap, serta sistem filtrasi untuk menjaga keamanan dan kebersihan udara.
“Hadirnya PESTA ini bisa menurunkan biaya pengangkutan sampah, peningkatan kesadaran masyarakat, serta pemanfaatan asap cair sebagai herbisida, abu asap sebagai bahan paving block, batako, dan pupuk organik,” jelas Dr Totok.
Komponen PESTA
Lebih lanjut, Dr Totok menjelaskan komponen dan isi dari PESTA tersebut.
Komponen dan isi inovasi ini meliputi:
- Incinerator dengan tungku api roket dan blower hisap untuk pembakaran tanpa asap
- Sistem injeksi air dan scrubber untuk menyaring dan membersihkan asap hasil pembakaran
- Burner menggunakan oli bekas sebagai bahan bakar alternatif
- Fasilitas pendukung seperti kanopi untuk keamanan operasional alat
- Paket edukasi dan pelatihan masyarakat tentang pemilahan sampah dan penggunaan alat
- Pengembangan bank sampah serta produk bernilai tambah dari sisa pembakaran seperti paving block, batako, pupuk organik, pupuk cair, dan biogas.
TPS Suko Sidoarjo menjadi percontohan pengelolaan sampah ramah lingkungan dari inovasi ini.
Keberlanjutan Inovasi untuk Pemberdayaan Masyarakat
Ada beberapa rangkaian kegiatan Abdimas di sini, mulai dari sosialisasi, pelatihan pemilahan dan pengoperasian alat PESTA, implementasi pembakaran sampah ramah lingkungan, pendampingan, evaluasi berkala, serta pengembangan bank sampah.
Teknologi tersebut mampu mengurangi volume sampah hingga 1 ton per hari tanpa asap berbahaya, disertai pendampingan dan monitoring berkelanjutan.
Ketua RW 9 Desa Suko, Endro Bagus S mengapresiasi inovasi tersebut. Ia menilai bahwa PESTA memberi manfaat besar bagi TPS.
“Dengan alat ini pengelolaan sampah lebih tertata. Kami bangga menjadi pilot project penggunaan insenerator tanpa asap,” terangnya.
Lihat juga: KKN T 20 Umsida Bangun Rocket Stove di Desa Tempel, Solusi Atasi Masalah Sampah
Abdimas ini akan berlanjut pada penguatan kapasitas masyarakat melalui pelatihan perawatan alat dan keselamatan kerja, pembuatan SOP, serta perluasan manfaat teknologi melalui pemasaran produk olahan sampah.
Penulis: Romadhona S.