Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali menorehkan prestasi yang membanggakan di dunia pendidikan tinggi nasional.
Tahun 2025 menjadi momentum bersejarah ketika Umsida dinobatkan sebagai 10 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia, sekaligus satu-satunya perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) yang berhasil masuk dalam deretan enam besar nasional berdasarkan pemeringkatan SINTA Score 3 Years dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Lihat juga: Umsida Mantapkan Posisi sebagai Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Indonesia
Capaian ini menegaskan komitmen Umsida dalam memperkuat budaya riset, publikasi ilmiah, dan inovasi sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi Umsida Unggul 2026.
Dalam daftar tersebut, Umsida menduduki peringkat 6 dengan perolehan skor 945.096, berada tepat di atas kampus-kampus lain seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Andalas.
Bahkan Umsida berhasil melampaui beberapa Perguruan Tinggi Negeri lainnya serta unggul jauh dibandingkan PTMA di Indonesia.
Pencapaian ini tidak hanya sekedar angka pemeringkatan, melainkan bukti konkret dari konsistensi Umsida dalam memperkuat budaya riset dan kualitas publikasi ilmiah dalam tiga tahun terakhir.
Peran Umsida untuk Kemajuan Pendidikan Indonesia

Pencapaian tingkat nasional ini menambah daftar panjang keberhasilan Umsida dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya, Umsida juga meraih akreditasi institusi Unggul, masuk dalam pemeringkatan UI GreenMetric sebagai kampus berkelanjutan, serta tercatat dalam pemeringkatan Times Higher Education (THE) World University Rankings.
Berbagai capaian tersebut memperlihatkan bahwa Umsida terus melaju dalam peta persaingan global.
Keseriusan ini tampak dari peningkatan produktivitas dosen dan mahasiswa dalam menghasilkan karya ilmiah, implementasi hilirisasi riset, serta kolaborasi dengan berbagai institusi nasional maupun internasional.
Selain itu, keberhasilan fakultas dan program studi mendorong publikasi jurnal terakreditasi juga menjadi faktor penting penyumbang capaian ini.
Rektor Umsida, Dr Hidayatulloh MSi mengatakan bahwa Umsida telah mengikuti berbagai pemeringkatan tak hanya di level nasional, tapi juga internasional, seperti Time Higher Education dan UI GreenMetric.
“Hal tersebut cukup membanggakan tak hanya bagi Umsida saja, tapi juga persyarikatan Muhammadiyah dan dunia pendidikan di Indonesia,” terangnya.
Diketahui juga bahwa Umsida menempati peringkat pertama sebagai PTMA dengan kualitas riset terbaik di Indonesia berdasarkan data Sinta Score Overall tahun 2025.
“Jadi kita sekarang sudah masuk dalam 10 perguruan tinggi terbaik di Indonesia, baik itu di ranah PTN maupun PTS,” ujar Dr Hidayatulloh.
Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh mahasiswa Umsida karena Sinta Score tidak hanya hasil jerih payah dosen, tapi juga sumbangan terbesar berasal dari mahasiswa.
“Ini menjadi bagian dari proses akademik dari proses Catur Dharma perguruan tinggi di Umsida,”
Maka, ia meminta peran mahasiswa yang lebih progresif lagi dalam mengaktualisasikan gerakannya untuk mendukung posisi Umsida sebagai kampus unggul di Indonesia.
Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Pemerintah

Selain Rektor Umsida, capaian ini juga mendapat apresiasi dari Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo yakni Dr Fenny Apridawati SKM MKes.
“Kami sangat berbangga dengan umsida yang baru saja memiliki capaian luar biasa bahkan bisa melampaui kampus-kampus ternama yang sudah dikenal,” ujarnya.
Dari capaian ini ia berharap Umsida bisa mencetak SDM unggul yang bisa berkontribusi untuk masyarakat Sidoarjo khususnya, dan untuk bangsa Indonesia umumnya.
“Pendidikan di Kabupaten Sidoarjo sangat diutamakan, dan mulai visi dan misi yang jelas. Kita ketahui bahwa SDM bisa menjadi peran utama dalam program prima Sidoarjo,” jelas Dr Fenny..
Menurutnya, penguatan SDM harus dimulai sedini mungkin agar bisa fokus belajar, menghasilkan SDM berkualitas, dan menangkap segala sesuatu yang baik.
Karena menurutnya, dengan adik dan yang unggul maka mengatasi berbagai persoalan masyarakat terutama pengangguran.
Dr Fenny menerangkan bahwa saat ini penyumbang tertinggi dari angka pengangguran adalah lulusan sarjana.
“Oleh karena itu mari buat kampus bukan sebagai pencetak pengangguran, tapi pencetak lapangan kerja dan generasi birokrasi yang baru,” ujar Sekda lulusan Unair itu.
Pemkab Sidoarjo, katanya, siap memberikan dukungan kepada para sivitas akademika Umsida untuk mengambangkan pendidikan tinggi di Sidoarjo.
Lihat juga: Umsida Masuk dalam THEs University Impact Rankings 2026
“Saya kira ini bukan pekerjaan yang sulit jika kita gayung sambut bersama-sama, untuk bergerak di semua pihak dan berkolaborasi, guna membawa Sidoarjo yang lebih baik,” tutupnya.
Penulis: Romadhona S.



















