Umsida.ac.id – Hizbul Wathan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar seminar “Gen Z Leadership Mindset: Kreatif, Adaptif, dan Inspiratif” di Aula Kampus 2 Umsida pada Sabtu, (22/11/2025).
Acara ini menghadirkan Dr Nuning Rodiyah SPdI MPdI sebagai narasumber seminar.
Lihat juga: Ubah Ide Jadi Usaha Bersama 100 Peserta, UKM Kewirausahaan Gelar Workshop Creativepreneurship
Ia memberikan banyak pengalaman dan wawasan tentang bagaimana generasi muda dapat mengembangkan pola pikir kepemimpinan di era modern.
Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 100 peserta, terdiri dari anggota Hizbul Wathan Umsida dan mahasiswa umum yang tampak antusias mengikuti rangkaian acara.
Seminar dibuka oleh Ketua Pelaksana, Farqi Abdul Aziz, yang menyampaikan adanya seminar ini yang bertujuan agar menjadi wadah bagi mahasiswa untuk memahami kepemimpinan secara lebih luas.
“Seminar ini bukan hanya ruang bertukar ilmu, tetapi juga langkah awal untuk membangun keberanian memimpin. Pemimpin itu tumbuh dari keberanian mencoba, belajar, dan tidak takut salah,” terangnya.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Ketua Kafilah Hizbul Wathan Umsida, Achmad Shobi Nur Ardiansyah.
Ia mengingatkan bahwa generasi muda memiliki tanggung jawab besar dalam kehidupan bermasyarakat.
“Sebagai generasi muda, kita memegang amanah untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan berakhlak,” tutur Shobi.
3 Karakter Penting Gen Z

Memasuki sesi materi, Dr Nuning mengajak peserta memahami lebih dalam karakter Gen Z generasi yang dekat dengan teknologi, cepat belajar, dan penuh ide baru.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa Gen Z sering menghadapi tantangan terkait konsistensi dan pencarian jati diri.
Dalam penyampaiannya yang santai dan interaktif, ia berpesan, “Berpikirlah out of the box. Jangan takut ide aneh. Kadang justru dari ide yang misterius itulah kita bisa menemukan jati diri.”
Dosen Pendidikan Agama Islam Umsida itu juga menjelaskan tiga karakter penting yang harus dimiliki pemimpin Gen Z.
“Yang pertama, Gen Z harus kreatif, harus berani berbeda dan mencoba hal baru,” terangnya.
Yang kedua, imbuhnya, Gen Z harus mampu menyesuaikan diri tanpa kehilangan jati diri. Dan yang terakhir, Dr Nuning mengatakan bahwa Gen Z harus mampu memberi semangat dan teladan bagi orang lain.
Ia turut memberikan contoh bagaimana Gen Z dapat memanfaatkan teknologi secara positif, seperti dakwah digital, inovasi sosial, hingga proyek kreatif yang bermanfaat bagi masyarakat.
Membangun Jiwa Kepemimpinan Melalui Nilai Hizbul Wathan

Sebagai penutup materi, Dr Nuning berpesan kepemimpinan tidak harus menunggu jabatan resmi.
“Setiap orang dapat mulai memimpin dari hal-hal sederhana, seperti bertanggung jawab pada diri sendiri, berani mengemukakan pendapat, dan berkontribusi untuk lingkungan sekitar,” tutupnya.
Selain memberi materi, seminar ini juga menjadi sarana bagi peserta untuk memperluas relasi serta bertukar pandangan mengenai tantangan kepemimpinan era sekarang.
Salah satu calon kader Hizbul Wathan Umsida menyampaikan bahwa kegiatan ini membuat mereka lebih percaya diri dan termotivasi untuk mengembangkan diri.
Lihat juga: Hadir di Sekolah Wawasan Kebangsaan BEM PTMA 2025, Presma Umsida Ajak Mahasiswa Tetap Kritis
Refalina yang juga seorang peserta di kegiatan ini merasa kegiatan seperti ini perlu diadakan secara rutin karena sangat membantu untuk memahami berbagai aspek kepemimpinan, termasuk komunikasi, pengelolaan emosi, hingga cara menghadapi perubahan yang cepat.
Penulis: Siti Nur Khofifah



















