Umsida.ac.id – Lailatul Qadar menjadi malam yang istimewa bagi umat Islam. Mereka berlomba-lomba untuk mencari kebaikan di sepuluh malam terakhir Ramadan ini.
Lihat juga: Kapan Datangnya Lailatul Qadar? 3 Hadits Ini Beri Penjelasan
Namun, apa tanda-tanda bahwa malam itu telah tiba? Menurut Rahmad Salahuddin TP SAg MPdI, dosen Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (PAI Umsida), mengatakan bahwa ada empat hadits yang menjelaskan tentang malam turunnya para malaikat ini.
Tanda Datangnya Lailatul Qadar
Tanda-tanda terjadinya malam Qadar menurut beberapa hadits Rasulullah SAW antara lain:
-
Udara dan Malam yang Tenang
”لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةٌ بَلْجَةٌ، لَا حَارَّةٌ وَلَا بَارِدَةٌ، تُصْبِحُ الشَّمْسُ صَبِيحَتَهَا ضَعِيفَةً حَمْرَاءَ.”
(HR. Ibnu Khuzaimah no. 2192, dan Al-Bazzar)
Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Lailatul Qadar adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin, pada pagi harinya matahari terbit dengan cahaya lemah kemerahan.”
Bahwa udara dan suasana malamnya tenang, dan pagi harinya panas matahari tidak menyengat.
-
Matahari Tanpa Sinar yang Menyilaukan

عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ”تَطْلُعُ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةِ يَوْمِهِ بِلَا شُعَاعٍ، كَأَنَّهَا طَسْتٌ.”
(HR. Muslim no. 762)
Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Pada pagi hari setelah Lailatul Qadar, matahari terbit tanpa sinar yang menyilaukan, seolah-olah ia seperti bejana hingga naik.”
-
Suhu yang Tidak Terlalu Panas Maupun Dingin
Dari hadits lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Lailatul Qadar adalah malam penuh ketenangan dan ketenteraman, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, pada pagi harinya matahari terbit lemah dan kemerahan.”
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
”لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةٌ طَيِّبَةٌ، لَا حَارَّةٌ وَلَا بَارِدَةٌ، تُصْبِحُ الشَّمْسُ يَوْمَهَا ضَعِيفَةً حَمْرَاءَ.”
(HR. Ath-Thayalisi dan Ibnu Khuzaimah).
-
Bintang Tenang dan Tidak Terlempar

Pada malam Qadar bintang-bintang menjadi tenang dan tidak ada yang terlempar di malam tersebut.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
”لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ، لَا حَارَّةٌ وَلَا بَارِدَةٌ، وَلَا يُرْمَى فِيهَا بِنَجْمٍ.”
(HR. Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Lailatul Qadar adalah malam yang tenang, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, tidak ada bintang yang dilempar pada malam itu hingga pagi harinya.”
Lihat juga: Apa Saja Keistimewaan Malam Lailatul Qadar?
Penyunting: Romadhona S.