Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), menggelar Baitul Arqom Dosen “Meneguhkan Ideologi dan Etos Kerja Islami untuk Mewujudkan SDM Unggul dan Berkemajuan”.
Lihat juga: Baitul Arqam Umsida, Pentingnya Perkuat Perkaderan
Kegiatan ini dilaksanakan di Arayanna Hotel, Trawas selama dua hari, (2-3/8/2025). Ada sekitar 35 dosen dari Fakultas Kedokteran Umum (FKU), Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), dan beberapa dosen dari fakultas lain yang mengikuti runtutan kegiatan Baitul Arqom dengan seksama.
Baitul Arqom diawali dengan sambutan dari Direktur Direktorat Al Islam dan Kemuhammadiyahan (DAIK) Umsida, Drs Muadz MAg.
Peningkatan Mutu SDM melalui Baitul Arqom
Iya menjelaskan bahwa Baitul Arqom ini bertujuan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia yang sudah dinyatakan unggul secara institusi.
“Yaitu berupa kegiatan Baitul Arqam khusus untuk dosen FKU dan FKG. Mudah-mudahan bapak dan ibu dosen bisa mengikuti kegiatan ini dengan lancar hingga esok hari,” ucapnya.
Sesuai dengan standar mutu di dalam pelaksanaan kegiatan AIK, imbuh Drs Muadz, selain Baitul Arqom, ada kegiatan lain yang harus diikuti oleh dosen, tenaga kependidikan, dan juga mahasiswa Umsida yakni kompetensi membaca Al Quran termasuk hafalannya, dan juga ibadah yang telah diatur oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sejak tahun 2019.
“Untuk mahasiswa umsida kami memiliki program pembinaan pendidikan karakter umsida (PKMU) yang dilaksanakan selama tiga pekan yang terbagi dalam 8 atau 9 gelombang,” katanya.
PKMU ini merupakan salah satu syarat mahasiswa untuk mengikuti kegiatan wajib perkuliahan lainnya seperti KKN. Selain itu, PKMU juga menjadi salah satu syarat kelulusan mahasiswa.
Demikian juga bagi dosen Umsida yang memiliki standar tertentu dalam pemahaman AIK.
“Berdasarkan hasil Rakernas Majelis Dikti Litbang, dosen tak hanya memiliki kompetensi membaca Al Quran saja, tapi juga memahaminya,” imbuh Drs Muadz.
Lebih lanjut, ia memaparkan hasil dari Rakernas tersebut yang menjelaskan bahwa semua Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) diharapkan memiliki dan menentukan standar halal yang ditentukan oleh BPJPH.
Ia melanjutkan, “Umsida telah memiliki lembaga Halal Center yang akan membantu para pelaku UMKM untuk mendapatkan sertfikasi halal guna mencapai kebijakan pemerintah yang menargetkan 6 juta sertifikat halal.”
Tak hanya menyasar UMKM di bidang makanan dan minuman, namun Halal Center juga akan melibatkan pakar-pakar medis untuk mengurus sertifikat halal di bidang obat-obatan, kosmetik, wisata halal, dan barang guna lainnya.
Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Dosen Umsida
Selanjutnya Rektor umsida, Dr Hidayatulloh MSi menyampaikan beberapa poin sekaligus membuka kegiatan ini.
Pertama, ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari kebijakan Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah yang mewajibkan seluruh dosen untuk mengikuti proses pelatihan Baitul Arqom.
“Di dalam Islam itu tidak ada paksaan bagi umatnya untuk beragama, beragama atau tidak, diberi kebebasan. Tetapi begitu kita dua kalimat syahadat itu, maka secara otomatis, melekat dalam diri, kita harus menjalankan ajaran Islam. Itu konsekuensi dari syahadat,” terangnya.
Hal tersebut sama seperti ketika para dosen belum tergabung di Umsida yang memiliki kebebasan untuk memilih.
Namun ketika menjadi warga Umsida maka harus mengetahui, Memahami, dan mengamalkan ajaran yang diyakini oleh Muhammadiyah.
Oleh karena itu, Baitul Arqom ini berguna untuk memantapkan diri para dosen agar lebih memahami Muhammadiyah.
“Ini merupakan bagian kecil yang menjadi sarana memahami Muhammadiyah. Maka di sini kita akan diberikan materi tentang risalah Islam, tauhid, ibadah, akhlak, muamalah, hingga nilai-nilai ideologi yang ada di Muhammadiyah,” tambah Dr Hidayatulloh..
Untuk bagian yang lain, dosen bisa dapatkan itu di berbagai kegiatan dan juga sudah tertera dalam laman Muhammadiyah.
Hal ini penting untuk dipelajari agar lebih memahami cara ber-Muhammadiyah dan ber-Umsida.
“Dengan ini kita akan tahu akan kebebasan itu sendiri. Cocok tidak cocok dengan Muhammadiyah, itu bukan sebuah paksaan. Namun yang perlu diketahui bahwa semua itu merujuk pada Al Quran dan Sunnah” terang Wakil ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur itu.
Lantas ia berharap kegiatan Baitul Arqom ini bisa dijadikan sebagai bagian dari proses internalisasi nilai-nilai yang diperjuangkan oleh Muhammadiyah.
Lihat juga: Ingin Sukses? Contoh 3 Kiat dari KH Ahmad Dahlan Berikut
Setelah penyampaian sambutan, Rektor Umsida membuka secara resmi kegiatan Baitul Arqom dosen Umsida 2025.
Penulis: Romadhona S.