Umsida.ac.id – Tim KKN-P Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), melangsungkan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk), yaitu upaya mencegah penyakit DBD di Desa Bendunganjati, Jumat (07/02).
“Warga Desa Bendunganjati pernah banyak yang terjangkit penyakit DBD. Jadi status siaga ini perlu ditindaklanjuti,” jelas Ibu Dadang Saifudin, ibu Kades dan juga ketua PKK.
Kegiatan PSN ini melibatkan ketua PKK yang berkolaborasi dengan Bidan setempat untuk dapat menanggulangi penyakit DBD yang rawan terjadi di Desa Bendunganjati.
Sebagai pembimbing, Bidan desa menjelaskan prosedur yang harus dilakukan dalam kegiatan tersebut seperti pendataan, yang nanti hasilnya akan diakumulasi. Kemudian ditindaklanjuti apakah di Bendunganjati ini perlu penanganan khusus atau tidaknya.
Setiap ibu kepala dusun juga dilibatkan untuk ikut serta dalam membantu memberikan informasi kepada warganya terkait kegiatan tersebut. Diharapkan warga dapat berpartisipasi membersihkan kamar mandi mereka.
Sebelum diadakannya kegiatan, Ibu Kepala Desa melakukan rapat bersama di mushola balai desa Bendunganjati dihadiri oleh ibu kepala dusun beserta dengan perangkat PKK dan ibu Bidan. Dalam diskusi tersebut membahas tentang konsep kegiatan dari acara PSN. Hasil rapat tersebut mengharapkan kegiatan PSN yang dilakukan setiap dusun dapat dijalankan secara serentak pada waktu yang sudah ditentukan, serta sesuai prosedur dengan mengisi form survei.
Untuk menghemat waktu pendataan tersebut, Tim KKN-P dibagi menjadi beberapa kelompok yang menyebar di setiap dusun. Di Dusun Merak di-handle oleh Muhammad Fadil Santoso dan Nur Kholifatul Mufridah, di Dusun Karangsari di-handle oleh Natario Okta Fahrezi dan Devi Nur Anisah, di Dusun Kedokbanteng di-handle oleh Faizal Mega Hardiansyah, Fitria Rochma Utami, dan Sylfanie Sekar Mayang, di Dusun Gading di-handle oleh Mohammad Faris Ghossani dan Arini Tri Purwanti, di Dusun Bendorejo di-handle oleh Aditya Ramadhani, Fitria Agoestien, dan Chusnul Ainia, di Dusun Mungkut di-handle oleh Amilia Ristika Dewi dan Zarah Dwi Jayanti, dan di Dusun Pringwuluh di-handle oleh M. Sigit Hikmawan, Devi Rifatul Auda, dan Amaliyah Syabana.
Tim KKN-P juga didampingi Kader PKK serta ibu-ibu kepala dusun dalam mendata setiap rumah yang terdapat jentik-jentik, seperti tempat-tempat yang tergenang air seperti kamar mandi, kolam ikan, dll. Kegiatan dipantau langsung oleh ibu kepala desa dan hasilnya akan diserahkan kepada ibu Bidan sebagai tindak lanjut. Selan itu, setiap rumah diberikan abate sebagai langkah awal antisipasi dalam mencegah munculnya jentik-jentik yang dapat menyebabkan penyakit DBD.
Dari hasil pendataan yang dilakukan oleh mahasiswa dan kader PKK menunjukkan bahwa masih terdapat warga yang kamar mandinya terdapat jentik-jentik, tetapi hanya sebagian kecil saja. Di kamar mandi lain, ada yang airnya keruh karena mayoritas menggunakan washlake di Desa Bendunganjati ini, dan hanya beberapa saja yang ditambah dengan air PDAM.
“Untuk penggunaan washlake ini memang airnya sedikit keruh, jadi nggak heran kalau sehabis kamar mandi dibersihkan juga akan menjadi kotor kembali,” ujar salah satu kader PKK. Banyak juga rumah warga yang bersih dan bebas dari jentik-jentik.
Penulis: Zarah Dwi Jayanti
Editor: Inka Ayu P