Umsida.ac.id- Mahasiswa Kelompok 28 Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berkontribusi dalam pencegahan stunting pada anak balita dalam program sosialisasi Pencegahan dan Edukasi Stunting di Desa Ngembal, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Rabu (22/01/2025).
Kontribusi KKN-P 28 Cegah Stunting
Selain berkontribusi dengan memberikan PMT (Pembuatan Makanan Tambahan) puding alpukat kepada balita di Desa Ngembal, mahasiswa KKN-P 28 Umsida juga membagikan flyer atau pamflet pencegahan stunting yang berisi informasi penting mengenai faktor – faktor yang dapat menyebabkan stunting serta cara pencegahanya. Hal ini dilakukan agar masyarakat Desa Ngembal dapat lebih memahami masalah stunting dan mengambil tindak yang tepat untuk mencegahnya.
Danty Kholisah dan Mirsa Pratama Oktavia sebagai Koordinator Divisi Kesehatan terjun langsung ke posyandu yang diadakan di Balai Desa untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat khusunya kepada ibu – ibu dan balita.
Mereka memberikan informasi mengenai manfaat PMT puding alpukat dan cara pembuatanya, sehingga ibu balita dapat membuat sendiri makanan tambahan tersebut di rumah. Selain itu, KKN-P 28 juga memberikan informasi mengenai kandungan gizi alpukat yang sangat baik untuk pertumbuhan anak.
Menurut Mirsa Pratama, kegiatan edukasi pencegahan stunting melalui PMT puding alpukat dan pemberian pamflet merupakan salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi masalah stunting pada balita di Desa Ngembal. Ia menjelaskan bahwa stunting adalah masalah gizi yang sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
Baca juga: KKNP 53 Umsida Bantu Para Pelaku UMKM Lokal, Dari Varian Hingga Pemasaran Digital
“Sejak awal, anak usia balita harus mendapatkan asupan gizi yang cukup baik dalam jumblah maupun jenisnya,” ujarnya.
Danty Kholisah menambahkan bahwa salah satu faktor yang dapat menyebabkan stunting adalah kurangnya pemahaman orang tua mengenai pentingnya gizi bagi anak.
“Oleh karena itu, melalui program ini, kami berharap dapat memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya ibu balita tentang pentingnya asupan gizi bagi pertumbuhan anak dan cara mencegah stunting,” ungkapnya.
Eva Verawati AMdKeb menyatakan bahwa produk PMT puding alpukat yang telah dibuat oleh KKN-P 28 selaras dengan program Posyandu Tematik Desa Ngembal dan program pemberian susu 1 bulan sekali dari pemerintah.
Program edukasi ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Ngembal, khususnya ibu – ibu dan balita. Beberapa ibu – ibu bahkan tertarik untuk memberikan PMT puding alpukat pada anak – anak mereka.
“Makanan sehat dan bergizi ini cocok buat anak-anak. Saya kurang tahu cara membuat puding alpukat sendiri,” ungkap salah satu ibu balita yang tinggal di Desa Ngembal.
Melalui program sosialisasi ini, mahasiswa KKN-P 28 Umsida berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas gizi anak balita di Desa Ngembal.
Baca juga: KKNP 53 Umsida Beri Pelatihan UMKM dalam Hal Pemasaran dan Variasi Produk
“Melalui kegiatan ini kami berharap masyarakat Desa Ngembal dapat lebih memahami kebutuhan gizi anak. Dalam waktu yang cukup lama, stunting dapat berakibat buruk bagi masa depan anak, diantaranya mempengaruhi kecerdasan, kemampuan belajar, serta kesehatan balita tersebut,” jelas Mirsa.
Mahasiswa KKN-P 28 Umsida juga berharap, program ini dapat memotivasi seluruh citivas akademika serta masyarakat umum untuk lebih peduli dalam penyedian gizi yang baik bagi anak – anak sebagai generasi penerus bangsa. Selain itu, sebagai mahasiswa, mereka juga memiliki tanggungjawab dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Upaya kecil seperti program edukasi pencegahan stunting melalui PMT puding alpukat dan membagikan pamflet yang dilakukan oleh mahasiswa Divisi Kesehatan di Desa Ngembal, diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menjaga kualitas generasi masa depan.
Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa sebagai mahasiswa KKN-P Umsida kita tidak hanya berkontribusi dalam ranah akademik, namun juga dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
Penulis : Mirsa Pratama Oktavia
Editor: Rani Syahda