Umsida.ac.id – Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) sukses melaksanakan Diklat selama dua hari (29–30/11/2025) di Villa Joglo, Trawas.
Diklat Tapak Suci Umsida yang diikuti sekitar 45 peserta ini mengusung tema “Membentuk Jiwa Ketapaksucian, Berakhlak Islami, Cakap Berorganisasi, dan Berjiwa Kesatria”.
Lihat juga: Mahasiswa Umsida Raih Juara 1 dan Jadi Pesilat Terbaik di Kejuaraan Nasional
Kegiatan ini menjadi ruang pembinaan yang memadukan nilai akhlak, pembinaan fisik, serta penguatan karakter pesilat.
Teguhkan Pembinaan Karakter di Tapak Suci Umsida

Membuka kegiatan. Ketua Umum Tapak Suci Umsida, Zain Zidan Amir, mengatakan bahwa Diklat ini adalah momen penting untuk meneguhkan jati diri anggota Tapak Suci.
“Diklat ini mengembalikan kita pada nilai dasar Tapak Suci, Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), keorganisasian, serta pembentukan karakter. Ilmu yang didapat harus menjadi cahaya dalam langkah seorang pesilat,” terangnya.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Pembina Tapak Suci Umsida yakni Arya Bimantara SH yang menekankan bahwa Tapak Suci adalah wadah untuk menempa pribadi yang disiplin, beretika, dan terus belajar.
“Semoga dari sini, lahir kader yang kuat secara fisik, teguh memegang prinsip, dan berakhlak sesuai nilai perguruan, dan menjadi kesatria dalam gelanggang maupun kehidupan sehari-hari,” pesannya.
Pendalaman AIK dan Ketapaksucian
Dalam Diklat ini, para peserta mendapat materi terlebih dahulu.
Materi pertama membahas tentang AIK oleh Farid Bilal SPd MPdI. Ia mengingatkan peserta bahwa kekuatan seorang pesilat terletak pada kemurnian niat dan kejernihan hati.
Materi disambung di sesi dua yang disampaikan oleh Elok Koestanto yang membahas tentang Ketapaksucian.
“Tapak Suci merupakan salah satu jalan perjuangan yang menuntut keberanian moral dan loyalitas terhadap nilai perguruan,” ujarnya.
Pembinaan Fisik dan Kekompakan

Selain materi ruang, peserta juga mengikuti rangkaian latihan fisik, dinamika kelompok, dan kegiatan pembentukan karakter.
Suasana dingin Trawas memperkuat kebersamaan sekaligus memberi ruang refleksi yang memperkaya pengalaman peserta.
Kegiatan ditutup dengan pengukuhan calon anggota Tapak Suci Umsida.
Selama mengikuti kegiatan ini, para peserta mendapatkan banyak ilmu baru tak hanya tentang tapak suci, tapi juga terkait adab.
“Banyak hal baru yang saya dapat. Dari makna bela diri, kedisiplinan, sampai cara mengatur kegiatan. Lelahnya berproses terasa jauh lebih berharga daripada rebahan,” ujar salah satu peserta yakni Irji’ulchaq, mahasiswa dari Prodi Pendidikan Bahasa Arab.
Ada pula peserta lain yakni Ana, mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang memberikan masukan kepada Tapak Suci Umsida terkait waktu pelaksanaan dan kegiatan selama Diklat yang lebih menantang.
Lihat juga: Mahasiswa PG PAUD Umsida Raih 2 Juara Pencak Silat Sekaligus
“Beberapa sesi juga bisa dibuat lebih menantang bagi kami yang suka adrenaline. Tapi keseluruhan acaranya seru. Kakak-kakak panitia benar-benar act of service, selalu sigap dan memastikan kami aman,” terangnya.
Penulis: Vivi



















